Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini akan membahas mengenai latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, pemecahan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan batasan pengertian.

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan, yaitu untuk mengarahkan manusia menjadi manusia yang berkualitas dan mampu bersaing sehingga tidak menjadi manusia yang buta dengan perkembangan zaman. Pengetahuan merupakan bagian dari perkembangan yang membuat manusia terus berpikir untuk berkembang, bahkan rasa ingin tahu yang dimiliki anak sekarang sudah sampai pengetahuan yang mendunia, sehingga perlu diberi batasan pengertian mana yang baik dan yang tidak baik untuk dikonsumsi anak. Sekolah Dasar SD merupakan salah satu lembaga formal dasar yang bernaung di bawah Departemen Pendidikan Nasional yang mengemban misi untuk mencerdaskan anak bangsa dan menyelenggarakan pendidikan untuk mengarahkan anak didiknya ke arah yang lebih positif. Pendidikan dilaksanakan dalam proses kegiatan belajar mengajar sebagai pelaksanaan dari kurikulum sekolah. Melalui kegiatan pengajaran, semestinya siswa dibekali dengan ilmu pengetahuan dasar dan ketrampilan dasar yang sesuai dengan mata pelajaran yang tercantum dalam kurikulum SDMI untuk digunakan pada jenjang pendidikan selanjutnya, tidak terkecuali mata pelajaran IPS. Pembelajaran itu sendiri bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir logis, kritis, dan kreatif dalam mengenal, menggunakan, dan memecahkan masalah atau menerima informasi yang ada di lingkungan sekitar dalam kehidupan sehari-hari Maryudani, 2010:1. Guru hendaknya harus selalu kreatif dalam menyampaikan materi pembelajaran agar kegiatan belajar menjadi aktif, kreatif, efektif, menyenangkan, inovatif, gembira, dan berbobot PAIKEM GEMBROT, serta dapat merangsang aktivitas dan minat siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas pada tanggal 25 Januari 2012 ditemukan pada siswa kelas IV tahun lalu bahwa 6 siswanya tidak tuntas KKM Kriteria Ketuntasan Minimal. KKM yang ditentukan sekolah: 60,00 dan baru dituntaskan 16 siswa dari 22 siswa kelas IV SD Kanisius Condongcatur Yogyakarta. Guru memberikan contoh pengalaman pembelajaran tahun sebelumnya pada mata pelajaran IPS tentang koperasi bahwa kesulitan siswa saat itu adalah sebagian besar siswanya melakukan aktivitas sendiri di luar pelajaran yang terkait. Menurut siswa pada kegiatan wawancara terpisah mengatakan bahwa guru menghabiskan sebagian besar kegiatan belajar dengan menggunakan model ceramah, banyak mencatat, banyak menghafal dan interaksi guru dengan siswa kurang sehingga anak merasa bosan dan malas untuk mengikuti pelajaran. Siswa yang mau memperhatikan penjelasan guru hanya 5 siswa dari 22 siswa. Masalah ini bila tidak segera diatasi akan mengakibatkan anak kurang menghargai orang lain dan kurang berminat untuk mengikuti mata pelajaran IPS . Berhadapan dengan situasi seperti yang dijelaskan di atas, peneliti mencoba menawarkan sebuah pemecahan masalah demi mengoptimalkan pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Peneliti memilih pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam penelitiannya karena dengan menggunakan pembelajaran kooperatif Jigsaw dapat melatih siswa untuk mau bekerjasama dengan teman yang lain, tidak hanya dengan teman kelompoknya saja. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw juga melatih siswa untuk bertanggung jawab atas bagian materi yang diberikan untuk disampaikan pada anggota lain, berani berbicara di depan orang banyak, kejujuran, dan melatih siswa untuk aktif mencari tahu sendiri jawaban dari permasalahan yang diberikan guru, sehingga pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru tetapi berpusat pada siswa. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw diharap dapat membantu siswa dalam memahami materi dan membantu meningkatkan minat belajar siswa tentang materi mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan hasil wawancara dan nilai ulangan siswa tahun lalu, peneliti menggunakan nilai ulangan siswa tahun lalu sebagai bahan untuk penelitian tahun 20112012.

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD Kanisius Klepu dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II.

0 1 291

Peningkatan minat dan prestasi belajar IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas IV SD Kanisius Condongcatur Yogyakarta tahun pelajaran 2011/2012.

0 0 155

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I terhadap minat dan prestasi belajar mata pelajaran IPS kelas V SD Kanisius Sengkan.

0 2 165

Peningkatan minat dan prestasi belajar menggunakan model kooperatif teknik JIGSAW II dalam pembelajaran IPS siswa kelas V SD Kanisius Minggir tahun pelajaran 2012/2013.

0 19 273

Peningkatan minat dan prestasi belajar melalui penerapan model kooperatif tipe Jigsaw II dalam pembelajaran PKN pada siswa kelas IV SD Kanisius Minggir.

0 2 288

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS kelas IV SD Kanisius Wirobrajan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 0 2

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS KINTELAN I YOGYAKARTA.

1 1 212

Peningkatan minat dan prestasi belajar menggunakan model cooperative learning tipe NHT pada pelajaran IPS siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan semester genap tahun ajaran 2011/2012 - USD Repository

0 1 264

Peningkatan minat dan prestasi belajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw materi koperasi pada siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan semester 2 tahun pelajaran 2011/2012 - USD Repository

0 1 324

Peningkatan minat dan prestasi belajar menggunakan model kooperatif teknik JIGSAW II dalam pembelajaran IPS siswa kelas V SD Kanisius Minggir tahun pelajaran 2012/2013 - USD Repository

0 2 271