Karbon tetraklorida Efek hepatoprotektif pemberian jangka pendek dekok herba Bidens pilosa L. terhadap aktivitas ALT-AST serum pada tikus betina terinduksi karbon tertraklorida.

sistemik dan menyebabkan kadar dalam darah meningkat Mahyuzar, Suarsana, and Kardena, 2013. Terjadinya kerusakan hati ditandai dengan peningkatan aktivitas serum ALT dan AST sebesar lebih dari atau sama dengan tiga kali dari nilai normal Food and Drug Administration, 2009. Menurut Ziemmerman 1999, induksi karbon tetraklorida dapat mengakibatkan tibulnya kerusakan hati steatosis, ditandai dengan meningkatan aktivitas serum ALT mencapai tiga kali lipat dan peningkatan aktivitas serum AST mencapai empat kali lipat dari kondisi normal.

E. Karbon tetraklorida

Karbon tetraklorida mempunyai rumus molekul CCl 4 yang berbentuk cair, tidak berwarna, berbau khas, dan tidak dapat menyala. Karbon tetraklorida memiliki berat molekul 153,82; titik didih 77 C 171 F; titik beku -23 C -9 F; gravitasi spesifik: 1,5940; kelarutan dalam air 0,08 pada suhu 20 C; dapat larut dalam alkohol, benzena, kloroform, eter, karbon disulfida, petroleum eter, naftalena, aseton, fixed dan volatile oils. Karbon tetraklorida digunakan untuk senyawa pendingin; fumigasi atau pengasapan di pertanian; pemadam kebakaran; cairan pembersih; penghilang noda; bahan pelarut untuk lemak, minyak, lilin, karet Sentra Informasi Keracunan Nasional, 2010. Karbon tetraklorida pada hewan dan manusia diabsorbsi dengan baik oleh sistem gastrointestinal dan sistem respirasi. Karbon tetraklorida terdistribusi ke seluruh tubuh, lalu akan terkonsentrasi pada jaringan dan organ pada hati, otak, ginjal, otot, lemak, dan darah World Health Organization, 1999. Biotransformasi karbon tetraklorida terjadi di hati pada retikulum endoplasma yang dikatalis oleh sitokrom p-450 2E1 CYP2E1. Proses biotransformasi karbon tetraklorida tersaji pada gambar 2. Hasil biotransformasi tersebut menghasilkan radikal triklorometil •CCl 3 Jeon et al., 2003. Radikal triklorometil berikatan secara kovalen pada protein dan lemak tak jenuh. Pengikatan radikal ini menyebabkan perubahan kimia di membran sel, sehingga menyebabkan pecahnya sel, bahkan dapat menyebabkan kematian sel Lu, 1995. Gambar 2. Biotransformasi karbon tetraklorida U.S Environmental Protection Agency , 2010 Penambahan proton dan elektron pada radikal triklorometil dapat membentuk kloroform CHCl 3 , lalu dengan penambahan atom O akan membentuk triklorometanol. Radikal triklorometil secara lebih lanjut dapat mengalami reduksi dehalogenasi oleh sitokrom P-450 membentuk diklorokarben CCl 2 yang dapat berikatan secara ireversibel pada komponen jaringan atau bereaksi dengan air membentuk formyl chloride yang kemudian terdekomposisi menjadi monoksida U.S Environmental Protection Agency, 2010. Triklorometil yang bereaksi dengan oksigen akan membentuk radikal triklorometil peroksi COOCl 3 dan pada keadaan anaerob, terdimerisasi membentuk heksakloroetan U.S Environmental Protection Agency, 2010. Radikal triklorometil peroksi COOCl 3 menyerang lipid membran retikulum endoplasma dengan kecepatan yang melebihi radikal bebas triklorometil. Radikal triklorometil peroksi menyebabkan peroksidasi lipid. Peroksidasi lipid dapat menyebabkan kerusakan membran sel, kerusakan mitokondria, dan akhirnya menyebabkan kematian sel. Kerusakan ini berupa gangguan integritas membran yang menyebabkan keluarnya berbagai isi sitoplasma. Enzim ALT yang ada di dalam sitoplasma sel akan keluar sehingga meningkatkan jumlah enzim ALT dalam darah Panjaitan and Masriani, 2014; Wahyuni, 2005. Triklorometil peroksi dapat terdekomposisi membentuk phosgene COCl 2 dan elektrofilik klorin. Phosgene yang terbentuk dapat mereduksi glutation GSH membentuk diglutathionnyl dithiocarbonate atau dengan sistein membentuk oxothiozolidine carboxylic acid U.S Environmental Protection Agency, 2010. GSH berperan dalam melindungi sel dari stres oksidatif, penangkap radikal dan inhibitor dari peroksidasi lipid. GSH juga berpartisipasi dalam detoksifikasi hidrogen peroksida oleh berbagai peroksidase glutation, sehingga berkurangnya GSH dapat mempercepat kerusakan sel Dunning et al., 2013. Gangguan keluarnya lipid dari hati disebabkan karena hambatan sintesis lipoprotein yang membawa trigliserida meninggalkan hati, hal inilah yang dapat menimbulkan terjadinya steatosis. Pada keadaan steatosis ini, struktur retikulum endoplasma mengalami distorsi, sintesa protein menjadi lambat, dan akan terjadi penyimpangan terhadap aktivitas enzim yang berada di retikulum endoplasma Wahyuni, 2005. Terjadinya steatosis akibat induksi karbon tetraklorida dapat meningkatan aktivitas serum ALT mencapai tiga kali lipat dan peningkatan aktivitas serum AST mencapai empat kali lipat dari kondisi normal Ziemmerman, 1999.

F. Bidens pilosa L.

Dokumen yang terkait

Efek hepatoprotektif pemberian jangka pendek fraksi air ekstrak etanolik herba Tempuyung (Sonchus arvensis L.) terhadap aktivitas ALT-AST SERUM pada tikus putih jantan terinduksi karbon tetraklorida.

0 2 125

Efek hepatoprotektif pemberian jangka panjang dekok herba Bidens pilosa L. terhadap aktivitas ALT-AST serum pada tikus betina terinduksi karbon tetraklorida.

1 2 99

Efek hepatoprotektif jangka panjang dekok biji Persea americana Mill. terhadap aktivitas ALT-AST serum pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 3 127

Efek hepatoprotektif pemberian jangka pendek infusa herba Bidens pilosa L. terhadap aktivitas ALT-AST serum pada tikus betina terinduksi karbon tetraklorida.

1 4 113

Efek hepatoprotektif pemberian jangka panjang ekstrak etanol 70% Herba Sonchus arvensis Linn. terhadap aktivitas ALT-AST serum pada tikus putih jantan terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 110

Pengaruh waktu pemberian infusa herba Bidens pilosa L. jangka pendek sebagai hepatoprotektif terhadap aktivitas ALT-AST serum pada tikus betina terinduksi karbon tetraklorida.

3 13 115

Efek hepatoprotektif pemberian jangka panjang infusa herba Bidens pilosa L. terhadap aktivitas ALT-AST serum pada tikus betina terinduksi karbon tetraklorida.

1 1 94

Efek hepatoprotektif pemberian jangka pendek infusa herba Sonchus arvensis L. terhadap aktivitas AST-ALT pada tikus jantan Galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 5 100

Efek hepatoprotektif jangka pendek dekok biji persea americana mill. terhadap aktivitas ALT-AST pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 115

Efek hepatoprotektif jangka pendek dekok biji persea americana mill. terhadap aktivitas ALT-AST pada tikus terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 113