B. Tanaman Meniran Phyllanthus niruri
1. Klasifikasi Tanaman Meniran Phyllanthus niruri
Gambar 2.1. Tanaman meniran Phyllanthus niruri Meniran Phyllanthus niruri teridentifikasi sebagai gulma tanaman
padi yang keberadaannya tidak dikehendaki, walaupun sebagian masyarakat sudah mengenal dan menggunakan meniran sebagai salah
satu tanaman berkhasiat obat. Klasifikasi tanaman meniran menurut Oktaviadiati dkk 2011 yaitu:
Kingdom : plantae
Divisi : spermatophyta
Subdivisi : angiospermae
Kelas : dicotyledonae
Ordo : euphorbiales
Famili : euphorbiaceae
Genus : Phyllanthus
spesies : Phyllanthus niruri
2. Nama Lain Meniran Meniran juga dikenal dengan nama-nama daerah lain. Prasetyo
2013 menuliskan beberapa nama lain dari tanaman meniran. Sumatera
: ba’me tano, sidukung anak, dudukung anak, baket sikolop Jawa
: meniran, meniran ijo, meniran abang, memeniran Sunda Sulawesi
: bolobungo, sidukung anak Maluku
: belalang babiji, gosau ma dungi, gosau ma dungi roriha Ternate
China : zhen zhu cao, hsieh hsia chu
India : chanca piedra, quebra pedra, kilanelli
Inggris : child pick a back
Amerika : stone breaker, shaterrstone, chamber bitter, leafflower,
quinine weed Brazil
: arrebenta pedira
3. Morfologi Tanaman Meniran Phyllanthus niruri Meniran merupakan terna semusim yang tegak, dengan tinggi
tanaman mencapai 100 cm, tidak berbulu berambut, pada pangkal batangnya kadang-kadang agak berkayu. Tumbuhan ini sering ditemukan
sangat bercabang dengan tangkai dan cabang-cabang hijau yang siku-siku Heyne, 1987.
4. Habitat Tanaman Meniran Phyllanthus niruri Meniran merupakan tanaman daerah tropis yang tersebar di seluruh
Asia termasuk Indonesia, India, Peru, Afrika, Amerika dan Australia
Oktaviadiati, 2011. Meniran dapat tumbuh subur di tempat yang lembab pada daerah dataran rendah sampai ketinggian 1000 mdpl. Tanaman ini
biasa tumbuh secara liar di hutan, ladang, pematang sawah, kebun dan pekarangan rumah. Meniran umumnya tidak dipelihara karena dianggap
sebagai tumbuhan rumput biasa Latief, 2012.
5. Manfaat Tanaman Meniran Phyllanthus niruri Tumbuhan meniran Phyllanthus niruri secara umum digunakan
untuk bahan minuman sebagai penambah daya tahan tubuh imunomodulator. Tumbuhan meniran juga banyak digunakan sebagai
obat tradisional untuk menurunkan demam, melindungi hati dari racun antihepatotoksik, antidiare, pereda batuk, antiradang, antivirus, peluruh
batu saluran kemih, peluruh dahak, serta menurunkan kadar glukosa darah Noorhamdani dkk, 2006.
Dalam Heyne 1987 dijelaskan bahwa meniran merupakan tumbuhan yang memiliki banyak khasiat. Beberapa jenis penyakit yang
dapat diobati dengan menggunakan meniran antara lain sakit perut mulas kolik, penyakit kencing batu, ayan dan kejang, sakit gigi, gonorhoe,
pereda demam dan batuk rejan. Selain itu dituliskan pula bahwa tumbuhan meniran dikenal sebagai diureticum pelancar air seni yang
baik, juga sebagai pelancar haid, dan disalahgunakan sebagai obat untuk menggugurkan kandungan. Telah diungkapkan pula bahwa penggunaan
meniran yang berlebihan dapat menyebabkan impotensi pada pria.
6. Kandungan Metabolit Sekunder dalam Tanaman Meniran Phyllanthus niruri
Herba meniran merupakan tanaman yang mempunyai banyak khasiat dan telah digunakan sebagai obat tradisional. Penelitian mengenai khasiat
ekstrak meniran Phyllanthus niruri sudah sering dilakukan, dan peneliti melihat khasiat dari setiap bagian herba meniran mempunyai potensi
dapat digunakan Nugrahani, 2012. Khasiat tanaman ini diduga berasal dari kandungan berbagai senyawa kimia. Senyawa-senyawa kimia yang
terkandung dalam ekstrak etanol 96 herba meniran di antaranya alkaloid, flavonoid, tanin, dan Saponin Mangunwardoyo dkk, 2009.
Senyawa golongan alkaloid, flavonoid, saponin,dan tanin yang terkandung di dalam ekstrak etanolmeniran memiliki aktivitas sebagai
antimikroba. Aktivitas antimikroba dapat diketahui darikemampuan penghambatan pertumbuhan bakteriGram positif, S. aureus dan khamir
C. albicans
.Penghambatan pertumbuhan
mikroba terjadi
karenapenghambatan sintesis dinding sel, pengubahanpermeabilitas membran sel atau transpor aktifmelalui membran sel, penghambatan
sintesis protein
dan penghambatan
sintesis asam
nukleatMangunwardoyo dkk, 2009. Senyawa fenolik dan flavonoid termasuk dalam metabolit sekunder
dari tanaman yang mempunyai aktifitas biologi dan terdiri dari 8000 macam senyawa. Senyawa ini dapat berperan langsung sebagai
antibiotika dengan mekanisme kerja mendenaturasi protein sel bakteri dan menghancurkan sel dinding bakteri Astuti, 2012. Hal serupa juga
diungkapkan oleh Nuria dkk 2009, yang menyatakan flavanoid terdapat
pada seluruh bagian tanaman, termasuk pada buah, tepung sari, dan akar. Mekanisme kerja flavonoid sebagai antibakteri adalah membentuk
senyawa kompleks dengan protein ekstraseluler dan terlarut sehingga dapat merusak membran sel bakteri dan diikuti dengan keluarnya
senyawa intraseluler. Tanin tersebar luas dalam tumbuhan berpembuluh, dalam
angiospermae terdapat khusus dalam jaringan kayu Nuria dkk, 2009. Tanin adalahsalah satu senyawakimiawi yang termasuk dalam golongan
polifenol yang diduga dapat mengikat protein adhesin pada sel bakteri. Apbila hal ini terjadi maka dapat merusak ketersediaan reseptor pada
permukaan sel bakteri. Tanin dibuktikan dapat membentuk kompleks senyawa yang irreversibel dengan prolin, suatu protein lengkap, dimana
ikatan ini mempunyai efek penghambatan sisntesisi protein untuk pembentukan dinding sel Noorhamdani dkk, 2006
C. Deskripsi bakteri