Bakteri Jenis
Ekstrak Konsentrasi
Ekstrak Keterangan
36 Tidak bisa menghambat pertumbuhan
bakteri. Hal ini ditandai dengan adanya koloni bakteri yang tumbuh
pada permukaan media.
37 Tidak bisa menghambat pertumbuhan
bakteri. Hal ini ditandai dengan adanya koloni bakteri yang tumbuh
pada permukaan media.
38, 39 dan 40
Mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Hal ini ditandai dengan
media yang bersih dan tidak ditumbuhi bakteri.
Berdasarkan  data  yang  ditampilkan  pada  tabel  dapat  diketahui  bahwa nilai KHM ekstrak rebus untuk bakteri Bacillus cereus adalah 38 dan untuk
bakteri  Escherichia  coli  adalah  39,  sedangkan  nilai  KHM  ekstrak  tumbuk untuk bakteri Bacillus cereus adalah 37 dan untuk bakteri Escherichia coli
adalah 38.
E. Kadar Bunuh Minimum KBM
Pengujian  kadar  bunuh  minimum  dilakukan  untuk  mengetahui konsentrasi terkecil ekstrak yang mampu membunuh bakteri. Pengujian KBM
dilakukan  dengan  metode  dilusi  padat.  Nilai  yang  sudah  ditentukan  sebagai nilai  KHM  akan  digunakan  sebagai  acuan  untuk  pengujian  Kadar  Bunuh
Minimum. Permukaan media yang tidak menumbuhkan bakteri hasil KHM diusap  dengan  cotton  bud  steril,  kemudian  digoreskan  ke  media  yang  baru
kemudian diinkubasi selama 24 jam. Media dengan konsentrasi terendah yang tidak  ditumbuhi  bakteri  nilai  konsentrasinya  merupakan  nilai  KBM.  Hasil
pengujian Kadar Bunuh Minimum dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3. Hasil Pengujian Kadar Bunuh Minimum KBM Bakteri
Jenis Ekstrak
Konsentrasi Ekstrak
Keterangan
Bacillus cereus
Rebus 38
Media bening, tidak ada koloni bakteri yang tumbuh. Artinya mampu
membunuh bakteri. 39
Tumbuk 37
Media bening, tidak ada koloni bakteri yang tumbuh. Artinya mampu
membunuh bakteri. 38
Escherichia coli
Rebus 39
Media bening, tidak ada koloni bakteri yang tumbuh. Artinya mampu
membunuh bakteri. 40
Tumbuk 38
Media bening, tidak ada koloni bakteri yang tumbuh. Artinya mampu
membunuh bakteri. 39
Dari  tabel  4.3.  dapat  dilihat  bahwa  nilai  KHM  juga  merupakan  nilai KBM.  Nilai  KBM  ekstrak  rebus  untuk  bakteri  Bacillus  cereus  adalah  38
dan untuk bakteri Escherichia coli adalah 39, sedangkan nilai KBM ekstrak tumbuk  untuk  bakteri  Bacillus  cereus  adalah  37  dan  untuk  bakteri
Escherichia  coli adalah  38.  Pada  konsentrasi  yang  sama  ekstrak  tanaman
meniran  mampu  menghambat  dan  membunuh  bakteri.  Hal  ini  menunjukkan bahwa  ekstrak  meniran  memiliki  efek  aktivitas  antibakteri  yang  bersifat
bakteriosidal.  Hasil  pengujian  KBM  menunjukkan  bahwa  ekstrak  meniran baik  yang  direbus  maupun  yang  ditumbuk  memiliki  efek  antibakteri  lebih
kuat  terhadap  bakteri  Bacillus  cereus    gram  positif  daripada  bakteri Escherichia  coli
gram  negatif.  Respon  yang  berbeda  dari  dua  golongan bakteri  disebabkan  adanya  perbedaan  kepekaan  pada  bakteri  gram  positif
bakteri  gram  negatif.  Bakteri  gram  positif  cenderung  lebih  sensitif  terhadap komponen  antibakteri  karena  struktur  dinding  sel  bakteri  gram  positif  lebih
sederhana dibanding dinding sel bakteri gram negatif, sehingga memudahkan senyawa  antibakteri  masuk  ke  dalam  sel  dan  menemukan  sasaran  untuk
bekerja  menghambat  atau  membunuh  sel.  Iskandar  dkk  2005  dalam penelitiannya juga menemukan bahwa ekstrak etanol rumput laut Eucheuma
cottonii memiliki  efek  antibakteri  lebih  baik  terhadap  Bacillus  cereus
dibandingkan terhadap Escherichia coli.
F. Hambatan dalam Penelitian