D. Penelitian Lain yang Relevan
Beberapa penelitian mengenai antibakteri yang relevan dengan penelitian ini antara lain:
1. Iskandar dkk 2005 dalam penelitian yang berjudul “Uji Aktivitas
Antibakteri Ekstrak Etanol Rumput Laut Eucheuma cottonii terhadap Bakteri Escherichia coli dan
Bacillus cereus”, menemukan bahwa rumput laut yang diekstraksi secara sinambung dengan alat soxhlet
memiliki aktivitas antibakteri. Pengujian dilakukan menggunakan metode difusi agar dengan berbagai konsentrasi larutan ekstrak. Dari penelitian
ini diketahuai bahwa ekstrak rumput laut memiliki daya antibakteri lebih kuat terhadap Bacillus cereus dibandingkan terhadap Escherichia coli.
2. Sarjno dkk 2007 melakukan penelitian mengenai aktivitas antibakteri rimpang temu putih Curcuma manga Vall, dengan variasi jenis
ekstraksi sampel. Rimpang temu putih diambil filtratnya kemudian dibagi tiga. Bagian pertama langsung diuji aktivitasnya, bagian kedua kedua
diotoklaf kemudian diuji aktivitasnya dan bagian ketiga dikeringkan bubuk. Ketiga filtrat tersebut diuji terhadap pertumbuhan bakteri E.coli
dengan metode kertas cakram.Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa filtrat rimpang temu putih dapat dipakai sebagai antibiotik
terhadap penyakit yang disebabkan oleh Escherichia coli. 3. Chodidjah dkk 2007 dalam
penelitian yang berjudul “Pengaruh Pemberian Air Rebusan Meniran Phyllanthus niruri Terhadap
Gambaran Histopatologi Hepar Tikus Wistar yang Terinduksi CCl
4
”, melakukan penelitian terhadap 40 ekor tikus wistar yang dikelompokkan
dalam lima kelompok, dimana setiap kelompok mendapat perlakukan
yang berbeda. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa air rebusan meniran dapat memperbaiki kerusakan sel hati tikus galur Wistar yang
terinduksi CCl
4
karbon tetraklorida 10. 4.
Melki dkk 2011 dalam penelitiannya yang berjudul “Uji Antibakteri Ekstrak Gracilaria sp. Rumput Laut terhadap Bakteri Escherichia coli
dan Staphylococcus aureus ” mendapat hasil penelitian berupa adanya
aktifitas antibakteri ekstrak 100 Gracilaria sp., yang diekstraksi dengan metode maserasi perendaman dalam metanol terhadap bakteri
E. coli dan S. aureus. Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa ekstrak
Gracilaria sp. menghambat pertumbuhan bakteri E. coli dan S. aureus,
dengan konsentrasi hambat minimum ekstrak terhadap kedua bakteri yaitu pada konsentrasi 0,05.
E. Kerangka Pemikiran