berwarna ungu dan kepala putik berwarna putih. Mahkota bunga berbibir dua dan berwarna putih Agromedia, 2008.
Kegunaan daun kemangi, yaitu dapat dimanfaatkan untuk mengobati bau badan dan bau keringat, bau mulut, badan lesu, ejakulasi primer, peluruh
gas perut, peluruh haid, peluruh ASI, panas dalam dan sariawan Hariana, 2008. Minyak atsiri daun kemangi mengandung 1,8-cineole, eugenol,
limonene, ocimene, geranial, cis-3-hexenol, citronellol, alpha-terpineol, camphor, methyleugenol, methyl cinnamate,
dan linalool Khare, 2004.
2. Deskripsi minyak atsiri daun kemangi
Minyak atsiri daun kemangi dapat dimanfaatkan untuk menghilangkan bau badan dan bau mulut. Minyak atsiri daun kemangi banyak digunakan
sebagai bahan campuran pembuatan obat ataupun untuk perawatan tubuh seperti sabun mandi, parfum, body lotion, minyak gosok, dan permen pelega
tenggorokan Putriyanti dkk., 2009. Menurut Khare 2004, minyak atsiri daun kemangi Ocimum basilicum mempunyai aktivitas antibakteri dari
Bacillus subtilis dan Staphylococcus sp.. Senyawa yang ditemukan dapat
sebagai antibakteri adalah eugenol. Kandungan bahan aktif utama dari minyak atsiri daun kemangi adalah eugenol yaitu berkisar 30-46 Kardinan, 2005.
F. Destilasi Minyak Atsiri
Terdapat tiga cara yang biasa dilakukan untuk mengambil komponen minyak atsiri, yaitu destilasi, ekstraksi memakai pelarut dan pengaliran udara atau
aerasi Robinson, 1995. Cara yang lazim digunakan untuk mendapatkan minyak
atsiri adalah dengan penyulingan Kardinan, 2005. Destilasi atau penyulingan adalah proses pemisahan komponen yang berupa cairan atau padatan dari dua
macam campuran, berdasarkan titik uapnya dan proses ini dilakukan terhadap minyak atsiri yang tidak larut air Guenther, 2006. Tiga jenis destilasi, yaitu:
1. Destilasi air
Bahan-bahan tanaman yang didestilasi langsung terkena dasar ketel dan air. Sesuai untuk simplisia kering yang tidak rusak dengan pendidihan
Departemen Kesehatan RI, 1985. 2.
Destilasi uap air Bahan tanaman berinteraksi dengan uap air panas dengan tekanan lebih
dari 1 atm Departemen Kesehatan RI, 1985. Digunakan untuh bahan yang mengandung minyak atsiri dengan titik didih tinggi Guenther, 2006.
3. Destilasi uap dan air
Bahan tanaman tidak mengalami kontak langsung dengan dasar ketel karena diletakkan dalam angsang alat destilasi Guenther, 2006. Untuk bahan
yang kering atau segar yang mungkin rusak saat pendidihan Tyler et al., 1988.
G. Gel
Menurut USP, gel didefinisikan sebagai sistem semisolid yang terdiri dari dari partikel inorganik kecil atau molekul organik yang besar yang interpenetrated
oleh cairan. Gel juga didefinisikan sebagai sistem yang semi rigid yang membatasi pergerakan dari medium dispers oleh jaringan ikatan tiga dimensi dari
partikel atau makro partikel di medium pendispers Troy, 2006.
Pembuatan gel menggunakan gelling agents yang merupakan suatu polimer yang membentuk matriks tiga dimensi karena tingginya kadar dari cross-
link ketika didispersikan ke dalam pelarut. Konsentrasi gelling agent yang
digunakan adalah berkisar antara 0,5 – 10, untuk membatasi pergerakan dari
medium dispers yang terjebak dalam medium pendispernya yang kemudian akan meningkatkan viskositas sediaan Troy, 2006.
Gel mempunyai lebih banyak air dibandingkan krim dan ointment. Alkohol banyak ditambahkan pada formulasi pembuatan gel, karena dengan
adanya air dan alkohol banyak obat yang mudah larut. Alkohol juga berperan sebagai permeation enhancer yang membantu penetrasi obat ke dalam kulit, selain
itu mempercepat pengeringan ketika diaplikasikan di kulit dan memberikan sensasi dingin Desai, 2007.
Salah satu contoh gelling agents adalah carbomer Carbopol
®
yang memiliki bobot molekul yang tinggi, sintetik, polimer yang larut dalam air dari
hasil derivat acrylic acid Desai and Mary, 2007.
H. Landasan Teori