Karakterisasi Minyak Atsiri Daun Kemangi

D. Karakterisasi Minyak Atsiri Daun Kemangi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik minyak atsiri daun kemangi dengan menggunakan pemeriksaan organoleptis, bobot jenis, indeks bias, dan KLT. 1. Pemeriksaan organoleptis minyak atsiri daun kemangi Pemeriksaan ini dilakukan dengan melihat bau, warna dan kejernihan. Pada penelitian Hadipoentyanti dan Sri 2008, minyak atsiri daun kemangi memiliki warna kuning, seperti warna minyak atsiri yang dihasilkan pada penelitian ini. Aroma dari minyak atsiri daun kemangi adalah berbau khas aromatik seperti aroma dari daunnya. Minyak atsiri yang dihasilkan tampak jernih. 2. Pemeriksaan bobot jenis minyak atsiri daun kemangi Dari hasil penelitian didapatkan bobot jenis minyak atsiri daun kemangi adalah 0,8877 ± 0,00174 gmL Lampiran 5. Menurut Anon cit., Hadipoentyanti dan Sri, 2008, berdasarkan EOA Essential Oil Association of USA bobot jenis minyak atsiri daun kemangi yaitu sekitar 0,952 - 0,973 gmL. Hal ini dapat dimungkinkan karena adanya perbedaan tempat tumbuh tanaman kemangi yang digunakan dan perbedaan kemurnian dari minyak atsiri yang dihasilkan. 3. Nilai indeks bias minyak atsiri daun kemangi Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui nilai indeks bias minyak atsiri daun kemangi, dengan prinsip penggunaan alat adalah bahwa sampel diletakkan di antara prisma kaca dan tempat absorbsi sinar. Sinar yang masuk mempunyai sudut pembelokkan yang lebih pendek dibandingkan dengan sudut kritis yang melewati cairan sampel yang kemudian akan diabsorbsi. Hal ini akan menimbulkan perbedaan warna gelap dan terang yang dapat dibaca menggunakan skala yang tertera pada alat Varcoe, 2001. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan nilai indeks bias minyak atsiri daun kemangi adalah 1,4819 ± 0,001 Lampiran 5. Nilai ini mendekati nilai indeks bias hasil penelitian Hadipoentyanti dan Sri 2008, yaitu sekitar 1,5176. 4. Profil kromatografi lapis tipis minyak atsiri daun kemangi Pemeriksaan ini bertujuan untuk membuktikan adanya kandungan eugenol dalam minyak atsiri daun kemangi yang diduga menjadi salah satu senyawa aktif yang dapat menghambat bakteri penyebab bau di kaki. Menurut Chairul 2005, fase gerak yang dapat digunakan adalah n-heksana - etilasetat dengan perbandingan 10 : 1 vv. Fase diam yang digunakan adalah silika gel GF 254 . Penampak bercak yang digunakan adalah vanilin asam sulfat dan standar yang digunakan adalah eugenol. Sampel yang akan digunakan terlebih dahulu dilakukan pengenceran dengan perbandingan 1:20 yang berfungsi agar konsentrasi minyak atsiri tidak terlalu pekat yang dapat mengakibatkan terjadinya tailing. Plat yang telah ditotolkan standar dan sampel dimasukkan ke dalam chamber berisi fase gerak yang telah dijenuhkan terlebih dahulu. Jarak pengembangan yang digunakan adalah 10 cm. Setelah itu, dilakukan pengeringan dan penyemprotan bercak menggunakan vanilin asam sulfat dan dilakukan pemanasan 100ºC. Didapatkan bercak dengan warna ungu Gambar 4. Namun, pada gambar, warna ungu pada standar eugenol tidak dapat jelas terlihat. Dari hasil penelitian didapatkan nilai Rf standar eugenol, yaitu 0,5. Nilai Rf sampel minyak atsiri daun kemangi dari dua kali replikasi berturut- turut adalah 0,44 dan 0,45. Nilai Rf standar eugenol dan sampel minyak atsiri daun kemangi mempunyai nilai Rf yang hampir sama dan warna yang mirip, sehingga dapat dikatakan bahwa minyak atsiri daun kemangi hasil destilasi kemungkinan besar memiliki kandungan eugenol. a. Profil KLT di 254 nm b. Profil KLT setelah disemprot vanilin asam sulfat Keterangan: 1 Penotolan standar eugenol; 2 penotolan sampel minyak atsiri daun kemangi replikasi I; 3 penotolan sampel minyak atsiri daun kemangi replikasi II. Gambar 4. Profil Kromatografi Lapis Tipis 1 1 2 2 3 3 Rf: 0,5 Rf: 0,44 Rf: 0,45

E. Uji Daya Antibakteri Minyak Atsiri Daun Kemangi terhadap

Dokumen yang terkait

FORMULASI SEDIAAN GEL ANTISEPTIK TANGAN MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) Formulasi Sediaan Gel Antiseptik Tangan Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Dengan Basis Hpmc Dan Aktivitas Antibakteri Terhadap Staphylococcus Aureus.

0 0 12

PENDAHULUAN Formulasi Sediaan Gel Antiseptik Tangan Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Dengan Basis Hpmc Dan Aktivitas Antibakteri Terhadap Staphylococcus Aureus.

0 1 5

FORMULASI SEDIAAN GEL ANTISEPTIK TANGAN MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) DENGAN BASIS Formulasi Sediaan Gel Antiseptik Tangan Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Dengan Basis Hpmc Dan Aktivitas Antibakteri Terhadap Staphyloco

0 3 16

FORMULASI SEDIAAN GEL ANTISEPTIK TANGAN MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) DENGAN Formulasi Sediaan Gel Antiseptik Tangan Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Dengan Basis Karbopol Dan Evaluasi Aktivitas Antibakteri Terhadap Sta

0 1 13

FORMULASI SEDIAAN GEL ANTISEPTIK TANGAN MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) DENGAN BASIS Formulasi Sediaan Gel Antiseptik Tangan Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Dengan Basis Karbopol Dan Evaluasi Aktivitas Antibakteri Terhad

0 1 13

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI ( Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.) Terhadap Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli.

0 2 16

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI ( UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli.

0 2 16

Daya antibakteri ekstrak etanol daun beluntas (Pluchea indica Less) dan daun kemangi (Ocimum basilicum L.) terhadap Staphylococcus epidermidis ATCC 12228.

7 25 129

DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BELUNTAS (Pluchea indica Less) DAN DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP Staphylococcus epidermidis ATCC 12228 SKRIPSI

0 0 127

Daya antibakteri minyak atsiri daun kemangi (Ocimum basilicum L.) sebagai zat aktif dan sediaan gel terhadap Staphylococcus epidermidis ATCC 12228 dan Bacillus Subtilis ATCC 6633 - USD Repository

0 1 104