Pembuatan gel menggunakan gelling agents yang merupakan suatu polimer yang membentuk matriks tiga dimensi karena tingginya kadar dari cross-
link ketika didispersikan ke dalam pelarut. Konsentrasi gelling agent yang
digunakan adalah berkisar antara 0,5 – 10, untuk membatasi pergerakan dari
medium dispers yang terjebak dalam medium pendispernya yang kemudian akan meningkatkan viskositas sediaan Troy, 2006.
Gel mempunyai lebih banyak air dibandingkan krim dan ointment. Alkohol banyak ditambahkan pada formulasi pembuatan gel, karena dengan
adanya air dan alkohol banyak obat yang mudah larut. Alkohol juga berperan sebagai permeation enhancer yang membantu penetrasi obat ke dalam kulit, selain
itu mempercepat pengeringan ketika diaplikasikan di kulit dan memberikan sensasi dingin Desai, 2007.
Salah satu contoh gelling agents adalah carbomer Carbopol
®
yang memiliki bobot molekul yang tinggi, sintetik, polimer yang larut dalam air dari
hasil derivat acrylic acid Desai and Mary, 2007.
H. Landasan Teori
Minyak atsiri daun kemangi mengandung 1,8-cineole, eugenol, limonene,
ocimene, geranial,
cis -3-hexenol,
citronellol, alpha-terpineol,
camphor, methyleugenol, methyl cinnamate, dan linalool Khare, 2004. Daun kemangi
dapat dimanfaatkan untuk mengobati bau badan, bau keringat, bau mulut, badan lesu Hariana, 2008. Senyawa kimia yang berperan sebagai antibakteri pada
minyak atsiri daun kemangi adalah eugenol Winarsih, Onggung, dan Septiana, 2010.
Bau kaki yang disebut juga bromohidrosis disebabkan oleh keringat yang bercampur dengan bakteri. Zat kimia yang dapat menimbulkan bau kaki adalah
isovaleric acid Toller and Dodd, 1992. Isovaleric acid adalah hasil degradasi
asam amino leusin yang ada di keringat oleh bakteri yang mempunyai enzim leusine dehydrogenase
Ara et al., 2006. Staphylococcus epidermidis
adalah suatu flora normal di kulit manusia yang dapat menimbulkan infeksi pada kulit Jawetz, Melnick, dan Adelberg,
1996. Bacillus subtilis adalah salah satu penyebab bau pada kaki dengan memecah asam amino leusin menjadi isovaleric acid, penyebab bau yang tak
sedap pada kaki. Staphylococcus epidermidis dan Bacillus subtilis adalah dua
bakteri yang dapat menyebabkan bau yang kuat di kaki Ara et al., 2006.
Gel adalah sistem semi-rigid yang mampu menahan pergerakan dari medium dispernya dengan matriks tiga dimensi yang berasal dari medium
pendispersnya Troy, 2006. Matriks yang terbentuk berasal dari gelling agent yaitu contohnya adalah carbomer Desai, 2007.
Pengujian daya antibakteri ini bertujuan untuk melihat kemampuan minyak atsiri daun kemangi dan melihat nilai KHM dan KBM dalam menghambat
bakteri penyebab bau pada kaki, serta mengetahui daya hambat minyak daun atsiri kemangi saat diformulasikan ke dalam bentuk sediaan gel.
I. Hipotesis
1. Minyak atsiri daun kemangi dan gel minyak atsiri daun kemangi mempunyai
daya antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis dan Bacillus subtilis. 2.
Terdapat perbedaan daya hambat antibakteri antara minyak atsiri daun kemangi dan gel minyak atsiri daun kemangi terhadap Staphylococcus
epidermidis dan Bacillus subtilis.
16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN