Bacillus subtilis Uji Daya Antibakteri Minyak Atsiri Daun Kemangi

dengan intensitas asam isovalerat. Bau tak sedap dari kaki dapat diinkubasi dari keringat tubuh dan lipid dari bakteri. Kelenjar keringat eccrine adalah sumber nutrisi utama di kaki dan dapat menjadi nutrisi pula untuk pertumbuhan bakteri Kanda et al., cit., Toller and Dodd, 1992.

B. Staphylococcus epidermidis

Bakteri Staphylococcus epidermidis merupakan bakteri Gram-positif, koloni berwarna putih atau kuning, dan bersifat anaerob fakultatif. Bakteri ini tidak mempunyai lapisan protein A pada dinding sel, dapat meragi laktosa, tidak meragi manitol, dan bersifat koagulase negatif. Staphylococcus epidermidis dapat menyebabkan infeksi kulit ringan yang disertai dengan pembentukan abses. Staphylococcus epidermidis biotipe-1 dapat menyebabkan infeksi kronis pada manusia Radji, 2010. Staphylococcus epidermidis merupakan suatu flora normal di kulit manusia yang termasuk dalam stafilokokus nonhemolitik aerob dan anaerob serta koagulase negatif. Bakteri aerob dan anaerob seringkali bersama-sama menimbulkan infeksi yang sinergis pada kulit atau jaringan lunak. Koloni S. epidermidis berwarna abu-abu sampai putih pada isolasi pertama. Banyak koloni membentuk pigmen hanya bila telah lama dieramkan Jawetz, Melnick, dan Adelberg, 1996.

C. Bacillus subtilis

Bacillus subtilis adalah bakteri Gram positif yang membentuk endospora yang tahan terhadap kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, dan berbentuk batang. Merupakan bakteri yang motil dengan flagela dan bersifat aerobik Devine, 2000. Bacillus subtilis diketahui terdapat pada kulit dan dapat menimbulkan bau yang kuat pada kaki dan dapat meningkat pada saat terjadi bau pada kaki. Menurut Takemura et al., bahwa bau tidak enak disebabkan oleh Bacillus subtilis yang didukung dengan adanya isobutyric acid, isovaleric acid dan 2- methylbutyric acid . Isovaleric acid diprediksikan diproduksi di kulit ketika asam amino leusin yang ada dalam keringat dimetabolisme oleh mikroorganisme normal di kulit, yaitu salah satunya oleh Bacillus subtilis Ara et al., 2006.

D. Uji Daya Antibakteri

Uji daya antibakteri dapat dilakukan menggunakan dua cara, yaitu: 1. Metode difusi Prinsip metode difusi adalah pengukuran potensi antibakteri berdasarkan pengamatan diameter daerah hambatan bakteri karena berdifusinya obat dari titik awal pemberian ke daerah difusi. Pada metode difusi ini digunakan paper disk, lubang sumuran, atau silinder tak beralas yang mengandung senyawa antibakteri di atas media yang diinkubasi pada suhu 37 C selama 18-24 jam. Setelah penginkubasian didapatkan diameter hambatan jernih sebagai daya antibakteri Jawetz, Melnick, and Adelberg, 1996. 2. Metode dilusi Masing-masing konsentrasi larutan uji ditambahkan suspensi bakteri dalam media cair yang kemudian diinkubasi dan diamati pertumbuhan bakteri uji berdasarkan kekeruhan media. Media yang kekeruhannya paling tipis merupakan media dengan konsentrasi yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Potensi antibakteri dapat ditentukan dengan melihat konsentrasi terendah yang dapat menghambat bakteri McKane dan Kandel, 1996.

E. Minyak Atsiri Daun Kemangi

Minyak atsiri merupakan salah satu jenis minyak nabati yang multimanfaat. Minyak atsiri berupa cairan kental yang dapat disimpan pada suhu ruangan. Minyak atsiri dapat diperoleh dari berbagai tanaman seperti daun, bunga, buah, biji, kulit biji, batang, akar, atau rimpang. Ciri dari minyak atsiri adalah mudah menguap dan beraroma khas Syahbana, 2010. Minyak atsiri daun kemangi adalah minyak esensial yang berasal dari tanaman kemangi Ocimum basilicum L. yang termasuk famili Lamiaceae mint family Mars, 2007. Gambar 1. Morfologi tanaman kemangi McGuire, 2012. 1. Deskripsi tanaman daun kemangi Klasifikasi tanaman Ocimum basilicum L. menurut Kartesz 2013: Kerajaan : Plantae Subkerajaan : Tracheobionta Superdivisi : Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Subkelas : Asteridae Orde : Lamiales Suku : Lamiaceae Genus : Ocimum L. Spesies : Ocimum basilicum L. Sinonim : Ocimum americanum L., Ocimum album L., Basilicum citratum Rumph, Ocimum menthaefolium Hochst Seidemann, 2005. Nama daerah : Solasih Sunda; telasih Jawa; dan amping, kukuru Minahasa Agromedia, 2008. Kemangi merupakan tanaman berupa semak dengan tinggi mencapai 60 cm dengan batang berkayu, berbentuk bulat, dan bercabang. Daun tunggal, berbentuk bulat telur, dengan panjang 1-5 cm, dan letaknya berhadapan. Bunga berbentuk malai, daun pelindung berbentuk elips, dan berwarna hijau. Kelopak bunga berbentuk ginjal dan berambut. Benang sari berwarna kuning, sedangkan kepala sari berwarna kuning kecokelatan. Putik bercabang dua, berwarna ungu dan kepala putik berwarna putih. Mahkota bunga berbibir dua dan berwarna putih Agromedia, 2008. Kegunaan daun kemangi, yaitu dapat dimanfaatkan untuk mengobati bau badan dan bau keringat, bau mulut, badan lesu, ejakulasi primer, peluruh gas perut, peluruh haid, peluruh ASI, panas dalam dan sariawan Hariana, 2008. Minyak atsiri daun kemangi mengandung 1,8-cineole, eugenol, limonene, ocimene, geranial, cis-3-hexenol, citronellol, alpha-terpineol, camphor, methyleugenol, methyl cinnamate, dan linalool Khare, 2004. 2. Deskripsi minyak atsiri daun kemangi Minyak atsiri daun kemangi dapat dimanfaatkan untuk menghilangkan bau badan dan bau mulut. Minyak atsiri daun kemangi banyak digunakan sebagai bahan campuran pembuatan obat ataupun untuk perawatan tubuh seperti sabun mandi, parfum, body lotion, minyak gosok, dan permen pelega tenggorokan Putriyanti dkk., 2009. Menurut Khare 2004, minyak atsiri daun kemangi Ocimum basilicum mempunyai aktivitas antibakteri dari Bacillus subtilis dan Staphylococcus sp.. Senyawa yang ditemukan dapat sebagai antibakteri adalah eugenol. Kandungan bahan aktif utama dari minyak atsiri daun kemangi adalah eugenol yaitu berkisar 30-46 Kardinan, 2005.

F. Destilasi Minyak Atsiri

Dokumen yang terkait

FORMULASI SEDIAAN GEL ANTISEPTIK TANGAN MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) Formulasi Sediaan Gel Antiseptik Tangan Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Dengan Basis Hpmc Dan Aktivitas Antibakteri Terhadap Staphylococcus Aureus.

0 0 12

PENDAHULUAN Formulasi Sediaan Gel Antiseptik Tangan Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Dengan Basis Hpmc Dan Aktivitas Antibakteri Terhadap Staphylococcus Aureus.

0 1 5

FORMULASI SEDIAAN GEL ANTISEPTIK TANGAN MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) DENGAN BASIS Formulasi Sediaan Gel Antiseptik Tangan Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Dengan Basis Hpmc Dan Aktivitas Antibakteri Terhadap Staphyloco

0 3 16

FORMULASI SEDIAAN GEL ANTISEPTIK TANGAN MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) DENGAN Formulasi Sediaan Gel Antiseptik Tangan Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Dengan Basis Karbopol Dan Evaluasi Aktivitas Antibakteri Terhadap Sta

0 1 13

FORMULASI SEDIAAN GEL ANTISEPTIK TANGAN MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) DENGAN BASIS Formulasi Sediaan Gel Antiseptik Tangan Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Dengan Basis Karbopol Dan Evaluasi Aktivitas Antibakteri Terhad

0 1 13

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI ( Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.) Terhadap Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli.

0 2 16

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI ( UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli.

0 2 16

Daya antibakteri ekstrak etanol daun beluntas (Pluchea indica Less) dan daun kemangi (Ocimum basilicum L.) terhadap Staphylococcus epidermidis ATCC 12228.

7 25 129

DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BELUNTAS (Pluchea indica Less) DAN DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP Staphylococcus epidermidis ATCC 12228 SKRIPSI

0 0 127

Daya antibakteri minyak atsiri daun kemangi (Ocimum basilicum L.) sebagai zat aktif dan sediaan gel terhadap Staphylococcus epidermidis ATCC 12228 dan Bacillus Subtilis ATCC 6633 - USD Repository

0 1 104