Bau Kaki Staphylococcus epidermidis

6

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

A. Bau Kaki

Bau kaki disebut juga bromohidrosis, sedangkan kaki berkeringat disebut hiperhidrosis . Bau kaki terutama disebabkan oleh keringat. Menurut Toselli, 2005, terdapat sekitar 250.000 kelenjar keringat di kaki yang lebih banyak dibandingkan dengan bagian tubuh yang lainnya. Keringat di kaki sebenarnya tidak berbau keluar, sama seperti keringat di ketiak atau di tempat lain. Tetapi, bakteri di permukaan kaki mengolah keringat dan timbullah bau, ditambah sepatu dan kaus kaki yang menciptakan lingkungan yang gelap dan lembap yang memungkinkan bakteri berkembang subur Leyner and Goldberg, 2006. Terdapat dua jenis kelenjar keringat yaitu kelenjar keringat eccrine dan apocrine . Kelenjar keringat apocrine dapat ditemukan di ketiak, areola mammae, dan di bagian alat kelamin, sedangkan kelenjar keringat eccrine dapat ditemukan di seluruh tubuh termasuk di kaki. Keringat eccrine sebagian besar terdiri dari air tetapi juga mengandung sodium klorida, asam laktat dan urea dalam jumlah yang kecil. Keringat ini pada dasarnya tidak berbau tajam, tetapi dapat menjadi bau yang tidak enak karena disebabkan oleh bakteri yang ada di kulit. Pada awalnya telah diketahui bahwa penyebab bau pada kaki adalah rantai asam lemak dari pelargonic acid dan caproic acid, namun belakangan diketahui bahwa penyebab bau pada kaki, yaitu isovaleric acid Elsevier, 1997. Zat kimia yang paling banyak berada di kaki adalah asam isovalerat yang merupakan karakteristik dari adanya bau kaki. Intensitas bau kaki sebanding dengan intensitas asam isovalerat. Bau tak sedap dari kaki dapat diinkubasi dari keringat tubuh dan lipid dari bakteri. Kelenjar keringat eccrine adalah sumber nutrisi utama di kaki dan dapat menjadi nutrisi pula untuk pertumbuhan bakteri Kanda et al., cit., Toller and Dodd, 1992.

B. Staphylococcus epidermidis

Bakteri Staphylococcus epidermidis merupakan bakteri Gram-positif, koloni berwarna putih atau kuning, dan bersifat anaerob fakultatif. Bakteri ini tidak mempunyai lapisan protein A pada dinding sel, dapat meragi laktosa, tidak meragi manitol, dan bersifat koagulase negatif. Staphylococcus epidermidis dapat menyebabkan infeksi kulit ringan yang disertai dengan pembentukan abses. Staphylococcus epidermidis biotipe-1 dapat menyebabkan infeksi kronis pada manusia Radji, 2010. Staphylococcus epidermidis merupakan suatu flora normal di kulit manusia yang termasuk dalam stafilokokus nonhemolitik aerob dan anaerob serta koagulase negatif. Bakteri aerob dan anaerob seringkali bersama-sama menimbulkan infeksi yang sinergis pada kulit atau jaringan lunak. Koloni S. epidermidis berwarna abu-abu sampai putih pada isolasi pertama. Banyak koloni membentuk pigmen hanya bila telah lama dieramkan Jawetz, Melnick, dan Adelberg, 1996.

C. Bacillus subtilis

Dokumen yang terkait

FORMULASI SEDIAAN GEL ANTISEPTIK TANGAN MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) Formulasi Sediaan Gel Antiseptik Tangan Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Dengan Basis Hpmc Dan Aktivitas Antibakteri Terhadap Staphylococcus Aureus.

0 0 12

PENDAHULUAN Formulasi Sediaan Gel Antiseptik Tangan Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Dengan Basis Hpmc Dan Aktivitas Antibakteri Terhadap Staphylococcus Aureus.

0 1 5

FORMULASI SEDIAAN GEL ANTISEPTIK TANGAN MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) DENGAN BASIS Formulasi Sediaan Gel Antiseptik Tangan Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Dengan Basis Hpmc Dan Aktivitas Antibakteri Terhadap Staphyloco

0 3 16

FORMULASI SEDIAAN GEL ANTISEPTIK TANGAN MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) DENGAN Formulasi Sediaan Gel Antiseptik Tangan Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Dengan Basis Karbopol Dan Evaluasi Aktivitas Antibakteri Terhadap Sta

0 1 13

FORMULASI SEDIAAN GEL ANTISEPTIK TANGAN MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) DENGAN BASIS Formulasi Sediaan Gel Antiseptik Tangan Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Dengan Basis Karbopol Dan Evaluasi Aktivitas Antibakteri Terhad

0 1 13

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI ( Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.) Terhadap Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli.

0 2 16

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI ( UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli.

0 2 16

Daya antibakteri ekstrak etanol daun beluntas (Pluchea indica Less) dan daun kemangi (Ocimum basilicum L.) terhadap Staphylococcus epidermidis ATCC 12228.

7 25 129

DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BELUNTAS (Pluchea indica Less) DAN DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP Staphylococcus epidermidis ATCC 12228 SKRIPSI

0 0 127

Daya antibakteri minyak atsiri daun kemangi (Ocimum basilicum L.) sebagai zat aktif dan sediaan gel terhadap Staphylococcus epidermidis ATCC 12228 dan Bacillus Subtilis ATCC 6633 - USD Repository

0 1 104