Analisis Deskriptif ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Tabel 5.10 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Lanjutan Variabel Indikator Reliabelitas coefficient Cronbach Alpha Keterang an X3 Familiarity Representati veness Pernyataan 17 0,704 Reliabel Pernyataan 18 0,679 Reliabel Pernyataan 19 0,684 Reliabel Pernyataan 20 0,680 Reliabel Pernyataan 21 0,678 Reliabel Pernyataan 22 0,682 Reliabel Pernyataan 23 0,687 Reliabel Pernyataan 24 0,674 Reliabel X4 Social Interaction Emotion Pernyataan 25 0,688 Reliabel Pernyataan 26 0,700 Reliabel Pernyataan 27 0,688 Reliabel Pernyataan 28 0,686 Reliabel Pernyataan 29 0,687 Reliabel Pernyataan 30 0,677 Reliabel Pernyataan 31 0,701 Reliabel Sumber: data primer diolah

C. Analisis Deskriptif

1. Analisis Kategori Sektor Saham Perusahaan

Berdasarkan tabel 5.11, dari 50 responden yang mengisikan kuesioner penelitian terdapat 32 responden yang memilih bertransaksi jual beli saham perusahaan yang tergolong pada sektor utama, 18 responden memilih bertransaksi jual beli saham perusahaan yang tergolong pada sektor kedua, dan 50 responden memilih bertransaksi jual beli saham perusahaan yang tergolong pada sektor ketiga. Di lihat dari hasil output pada tabel di atas, pemilihan saham perusahaan untuk transaksi jual beli yang paling banyak dipilih oleh responden terdapat pada sektor ketiga yaitu sektor jasa sebanyak 25 responden memilih sektor ketiga tersebut. Tabel 5.11 Hasil Analisis Deskriptif Kategori Sektor Saham Perusahaan Sumber: data primer diolah 2. Analisis Aspek Psikologi a. Variabel Considering the past Fear and Greed Berdasarkan tabel 5.12, dari 50 responden yang telah mengisi kuesioner penelitian diperoleh bahwa variabel considering the past fear and greed diduga mempengaruhi perilaku investor dalam memilih jenis saham perusahaan tertentu. Hasil rata-rata perilaku investor berdasarkan variabel aspek psikologi considering the past fear and greed sebesar 28,98 dari skor maksimal 40. Hal tersebut menunjukkan bahwa responden investor cenderung setuju aspek considering the past fear and greed dengan melihat hasil masa lalu sebagai faktor dalam mengevaluasi keputusan berinvestasi saat ini dan rasa ketakutan serta keserakahan yang merupakan naluri mereka untuk menghindari sesuatu yang membahayakannya dan mendatangi sesuatu yang memberikan kepuasan mempengaruhi perilaku mereka dalam melakukan pemilihan jenis saham perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel aspek psikologi considering the past fear and greed berpengaruh dalam menentukan pilihan jenis saham perusahaan tertentu. Dan nilai skewness dan kurtosis masing-masing menunjukkan 0,334 dan 1,764 kategori 16 32.0 32.0 32.0 9 18.0 18.0 50.0 25 50.0 50.0 100.0 50 100.0 100.0 sektor utama sektor kedua sektor ketiga Total Valid Frequency Perc ent Valid Percent Cumulative Perc ent karena kedua ukuran skewness kemencengan dan kurtosis keruncingan distribusi aspek psikologi considering the past fear and greed masih di antara -2 sampai +2, maka distribusi aspek psikologi considering the past fear and greed dapat dikatakan normal. Tabel 5.12 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Considering the past Fear and Greed Sumber: data primer diolah b. Variabel Overconfidence Optimism Berdasarkan pada tabel 5.13, dari 50 responden yang telah mengisi kuesioner penelitian diperoleh bahwa variabel overconfidence optimism diduga mempengaruhi perilaku investor dalam memilih jenis saham perusahaan tertentu. Hasil rata-rata perilaku investor berdasarkan aspek psikologi overconfidence optimism sebesar 26,36 dari skor maksimum 36. Hal tersebut menunjukkan bahwa responden investor cenderung setuju aspek overconfidence optimism dengan menilai Statistics cons ideringthpastdanfearandgreed 50 28.98 .502 29.00 3.548 12.591 .334 .337 1.764 .662 20 20 40 Valid Mis sing N Mean Std. Error of Mean Median Std. Deviation Variance Skewness Std. Error of Skewness Kurtosis Std. Error of Kurtosis Range Minimum Maximum lebih kemampuannya terlalu percaya diri dan hanya melihat hal-hal disekitarnya yang membuat dirinya senang sehingga menjadikan investor tersebut sangat optimis mempengaruhi perilaku mereka dalam melakukan pemilihan jenis saham perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel aspek psikologi overconfidence optimism berpengaruh dalam menentukan pilihan jenis saham perusahaan tertentu. Dan nilai skewness dan kurtosis masing-masing menunjukkan -0,613 dan 0,654 karena kedua ukuran skewness dan kurtosis distribusi aspek psikologi overconfidence optimism masih di antara -2 sampai +2, maka distribusi aspek psikologi overconfidence optimism dapat dikatakan normal. Tabel 5.13 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Overconfidence Optimism Sumber: data primer diolah Statistics overconfidencedanoptimism 50 26.36 .603 27.00 4.265 18.194 -.613 .337 .654 .662 20 16 36 Valid Mis sing N Mean Std. Error of Mean Median Std. Deviation Variance Skewness Std. Error of Skewness Kurtosis Std. Error of Kurtosis Range Minimum Maximum c. Variabel Familiarity Representativeness Berdasarkan pada tabel 5.14, dari 50 responden yang telah mengisi kuesioner penelitian diperoleh bahwa variabel familiarity representativeness diduga mempengaruhi perilaku investor dalam memilih jenis saham perusahaan tertentu. Hasil rata-rata perilaku investor berdasarkan aspek psikologi familiarity representativeness sebesar 30,36 dari skor maksimum 40. Hal tersebut menunjukkan bahwa responden investor cenderung setuju aspek familiarity representativeness dengan memilih perusahaan yang sudah dikenali dengan baik dan merasa bahwa perusahaan yang baik diwakilkan dengan kinerja perusahaan yang baik pula mempengaruhi perilaku mereka dalam melakukan pemilihan jenis saham perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel aspek psikologi familiarity representativeness berpengaruh dalam menentukan pilihan jenis saham perusahaan tertentu. Dan nilai skewness dan kurtosis masing-masing menunjukkan -0,179 dan 1,669 karena kedua ukuran skewness dan kurtosis distribusi aspek psikologi familiarity representativeness masih di antara -2 sampai +2, maka distribusi aspek psikologi familiarity representativeness dapat dikatakan normal. Tabel 5.14 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Familiarity Representativeness Sumber: data primer diolah d. Variabel Social Interaction Emotion Berdasarkan pada tabel 5.15, dari 50 responden yang telah mengisi kuesioner penelitian diperoleh bahwa variabel social interaction emotion diduga mempengaruhi perilaku investor dalam memilih jenis saham perusahaan tertentu. Hasil rata-rata perilaku investor berdasarkan aspek psikologi social interaction emotion sebesar 26,06 dari skor maksimum 35. Hal tersebut menunjukkan bahwa responden investor cenderung setuju aspek social interaction emotion dengan melakukan interaksi bersama investor lain membahas mengenai saham perusahaan dengan melakukan percakapan dan melibatkan perasaan dalam memilih saham perusahaan mempengaruhi perilaku mereka dalam melakukan pemilihan jenis saham perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Statistics familiaritydanrepresentativeness 50 30.26 .460 30.50 3.250 10.564 -.179 .337 1.669 .662 19 21 40 Valid Mis sing N Mean Std. Error of Mean Median Std. Deviation Variance Skewness Std. Error of Skewness Kurtosis Std. Error of Kurtosis Range Minimum Maximum variabel aspek psikologi social interaction emotion berpengaruh dalam menentukan pilihan jenis saham perusahaan tertentu. Dan nilai skewness dan kurtosis masing-masing menunjukkan 0,245 dan 0,221 karena kedua ukuran skewness dan kurtosis distribusi aspek psikologi social interaction emotion masih di antara -2 sampai +2, maka distribusi aspek psikologi social interaction emotion dapat dikatakan normal. Tabel 5.15 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Social Interaction Emotion Sumber: data primer diolah

D. Analisis Statistik Parametrik ANOVA

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Perilaku Keuangan Terhadap Keputusan Investor Dan Performa Investasi Saham Di Kota Medan

11 109 149

Aspek Hukum Kepemilikan Saham Oleh Investor Asing melalui Pasar Modal

0 20 87

ANALISIS RASIONALITAS INVESTOR DALAM PEMILIHAN SAHAM DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN Analisis Rasionalitas Investor Dalam Pemilihan Saham Dan Penentuan Portofolio Optimal Menggunakan Indeks Tunggal Pada Perusahaan Yang Terdaftar Dalam Indek

0 3 13

ANALISIS PENGARUH RASIONALITAS INVESTOR TERHADAP PEMILIHAN SAHAM DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL ANALISIS PENGARUH RASIONALITAS INVESTOR TERHADAP PEMILIHAN SAHAM DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL MODEL INDEKS TUNGGAL DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SELAMA

0 2 13

ANALISIS RASIONALITAS INVESTOR DALAM PEMILIHAN SAHAM DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL Analisis Rasionalitas Investor Dalam Pemilihan Saham Dan Penentuan Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal Pada Perusahaan Yang Terdaftar Dalam Indeks LQ 45

0 1 13

Analisis perilaku investor terhadap pemilihan jenis saham perusahaan berdasarkan aspek Psikologi (studi pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta).

0 1 157

Pengaruh Perilaku Follower Investor pada Volatilitas Saham.

4 16 38

Analisis Pengaruh Perilaku Keuangan terhadap Keputusan Investor dan Performa Investasi Saham di Kota Medan

0 0 2

ASPEK PEMILIHAN JENIS DALAM KEGIATAN REH

0 1 51

ANALISIS PENGARUH PERILAKU KEUANGAN TERHADAP KEPUTUSAN INVESTOR DAN PERFORMA INVESTASI SAHAM DI KOTA MEDAN TESIS

0 0 16