Tabel 3.2 Definisi Operasional
Lanjutan
11 Sektor
Utama Industri
Penghasil Bahan Baku Jenis saham perusahaan berdasarkan
sektor utama industri penghasil bahan baku ada beberapa sub sektor yaitu:
pertanian dan pertambangan. 12
Sektor Kedua
Industri PengolahanManufaktur
Jenis saham perusahaan berdasarkan sektor
sektor kedua
industri pengolahanmanufaktur ada beberapa
sub sektor yaitu: industri dasar dan kimia, aneka industri, dan industri
barang konsumsi. 13
Sektor Ketiga Jasa Jenis saham perusahaan berdasarkan
sektor sektor ketiga jasa ada beberapa sub sektor yaitu: properti dan real
estate, infrastruktur, utilitas, dan transportasi,
keuangan, da
perdagangan, jasa, dan investasi.
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyeksubyek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono,
2015. Dalam penelitian ini populasi yang akan diteliti adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Sampel Menurut Sugiyono 2015 definisi sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini sampel yang akan diteliti adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta yang tergabung dalam komunitas pecinta GI yang telah membuka akun dan telah melakukan transaksi perdagangan
saham selama minimal 1 bulan.
G. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunkan pendekatan non-probabilitas sampel. Non-probabilitas
sampel adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel
Sugiyono, 2015. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu Sugiyono, 2015. Metode ini merupakan salah satu teknik pendekatan non-probabilitas sampel. Dalam penelitian ini menggunakan metode tersebut
karena peneliti ingin meneliti perilaku investor yang tergabung dalam komunitas pecinta GI, sehingga sumber datanya adalah mahasiwai Universitas
Sanata Dharma yang terlibat dalam komunitas tersebut.
H. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data
Sugiyono, 2015. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis
yang telah dirumuskan sebelumnya dan akan ditanyakan serta dijawab oleh responden Sekaran, 2006. Kuesioner akan diberikan kepada mahasiwai
Universitas Sanata Dharma yang tergabung dalam komunitas pecinta GI.
I. Teknik Instrumen Data
1. Uji Coba Kuesioner Peneliti melakukan uji coba pilot testing terlebih dahulu terhadap
instrumen penelitian, sebelum melakukan penyebaran kuesioner kepada responden. Menurut Gulo 2007 pilot testing adalah uji coba instrumen
penelitian kepada bagian dari populasi yang bukan sampel untuk mengetahui instrumen tersebut dapat dipahami atau tidak.
2. Uji Validitas Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada
obyek penelitian dengan data yang dilaporkan oleh peneliti Sugiyono, 2015. Uji validitas digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur
agar data yang diperoleh bisa relevan dengan tujuan diadakannya pengukuran tersebut. Penelitian ini mengumpulkan datanya dengan cara
menyebarkan kuesioner, oleh karena itu, uji validitas harus dilakukan agar
kuesioner tersebut dapat dikatakan valid. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang
akan diukur oleh kuesioner tersebut. Rumusnya sebagai berikut Noor,2014:
=
� ∑ − ∑
∑ √{� ∑
− ∑ } {� ∑ − � ∑
}
Keterangan : X
= Skor yang diperoleh subyek dari seluruh item Y
= Skor total yang diperoleh dari seluruh item ∑X
= Jumlah skor dalam distribusi X ∑Y
= Jumlah skor dalam distribusi Y ∑X
2
= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X ∑Y
2
= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y N
= Banyaknya responden Dalam beberapa buku, untuk membuat keputusan dari uji signifikansi
dilakukan secara manual, yaitu dengan membandingkan korelasi hitung, dengan korelasi teori yang didasarkan pada Tabel r. Usman, 2013. Jika
nilai r hitung r tabel dengan derajat bebas n-2 maka atribut tersebut tidak valid.
3. Uji Reliabilitas Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau
temuan Sugiyono, 2015. Uji reliabilitas digunakan untuk mnegukur sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya. Kuesioner dikatakan reliabel
apabila jawabannya konsisten. Teknik yang sering digunakan untuk menghitung reliabilitas adalah alpha croncbach pada aplikasi SPSS. Suatu
konstruk dikatakan reliabel jika nilai Croncbach Alpha 0,6. Dengan rumus sebagai berikut Noor. 2014:
��
= [
� �−
] [1 −
∑ � �
]
dimana rumus � =
∑ −
∑ � �
�
Keterangan : r
ii
= Reliabilitas instrumen k
= Banyaknya butir pertanyaan ∑σ
2
= Jumlah butir pertanyaan σ
1 2
= Varians total Mengingat metode ini dilandari oleh korelasi, maka Koefisien Cronbach
Alpha mempunyai range nilai antara 0 sampai 1 Usman. 2013. Beberapa referensi menyebutkan bahwa: Usman, 2013
Jika nilai α= 0,8 – 1,0 maka keandalan masuk kategori sangat tinggi
Jika nilai α= 0,6 – 0,8 maka keandalan masuk kategori tinggi
Jika nilai α= 0,4 – 0,6 maka keandalan masuk kategori cukup
Jika nilai α= 0,2 – 0,4 maka keandalan masuk kategori rendah
Jika nilai α= 0,0 – 0,2 maka keandalan masuk kategori sangat rendah
J. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini teknik analisis datanya menggunakan statistik parametrik ANOVA Analysis of Variance dan menggunakan statistik non
parametrik Kruskall Walis.
1. Anova Prinsip ANOVA yaitu melakukan perbandingan dengan memanfaatkan
nilai variannya Usman, 2013. Anava atau analysis of variance anova adalah tergolong analisis komparatif lebih dari dua variabel atau lebih
dari dua rata-rata Natawiria, 2010. Tujuannya adalah untuk membandingkan lebih dari dua rata-rata. Gunanya untuk menguji
kemampuan generalisasi artinya data sampel dianggap dapat mewakili populasi Natawiria, 2010.
Anova lebih dikenal dengan Uji-F Fisher Test, sedangkan arti variansi atau varians itu asal-
asulnya dari pengertian konsep “Mean Square” atau Kuadrat Rerata KR rumus sistematisnya: Natawiria, 2010
� =
��
Dimana : JK= JumlahKuadrat
dk = derajat Kebebasan menghitung nilai anova atau F
hitung
dengan rumus: Natawiria, 2010
ℎ� ��
= �
�
�
�
= �
�
�
�
=
�
: �
� �
: �
�
= �� �� � �
� �� �� �� �
� Varians Dalam Grup dapat juga disebut Varians Kesalahan Varians
Galat. Lebih lanjut dapar dirumuskan: Natawiria, 2010
�
= ∑ ∑ �
�� ��
− ∑ �
�
� �
�
= � − 1
�
= Σ�
�
− ∑ ∑ �
�� ��
�
�
= � − �
Ket:
∑
�
�
= sebagai faktor koreksi N = Jumlah Keseluruhan sampel jumlah kasus dalam penelitian
A = Jumlah Keseluruhan grup sampel 2. Kruskal Wallis
Uji Man-Whitney dapat diperluas dalam hal kalua diinginkan membandingkan tiga sampel atau lebih. Uji ini kemudian dikenal
sebagai Uji H. yang juga dinamakan Uji Kruskal Wallis Djarwanto, 2004. Uji Kruskal Wallis dipergunakan sebagai alternatif dari teknik
analisis variance one way analysis of variance Djarwanto, 2004. Uji Kruskal Wallis merupakan uji Anova berdasarkan peringkat atau uji H
Wiyono, 2011. Uji ini digunakan untuk membandingkan k-sampel independen yang berasal dari populasi yang berbeda dengan skala
ordinal atau skala interval tetapi tidak terdistribusi normal Wiyono, 2011.
61
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Profil Universitas Sanata Dharma
1. Sejarah Universitas Sanata Dharma Universitas Sanata Dharma didirikan pertama kali dengan nama PTPG
Perguruan Tinggi Pendidikan Guru Sanata Dharma. Ide tersebut dirakarsai oleh Prof. Moh. Yamin, S.H Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan
Kebudayaan RI pada tahun 1950-an yang disambut baik oleh para imam Katolik, terutama Ordo Societas Jesus S.J., sehingga pada tanggal 20
Oktober 1955 lahirlah PTPG Sanata Dharma dan diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17 Desember 1955. Pada saat itu PTPG Sanata
Dharma mempunyai 4 Jurusan, yaitu Bahasa Inggris, Sejarah, IPA, dan Ilmu Mendidik.
Pada November 1958 nama PTPG Sanata Dharma mengalami perubahan menjadi FKIP Sanata Dharma karena ingin menyesuaikan diri
dengan ketentuan pemerintah. FKIP Fakultas Perguruan Ilmu Pendidikan Sanata Dharma merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia
cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini Sanata Dharma berhasil memperoleh status “disamakan” dengan negeri. Walaupun bagian dari
Universitas Katolik Indonesia, secara de facto FKIP Sanata Dharma berdiri sendiri. Untuk mengatasi kerancuan antara menjadi bagian dari Universitas
Katolik Indonesia cabang Yogyakarta dengan kemandirian