32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel lain terikat. Variabel
penelitian yang digunakan, diantaranya : Variabel bebas
: Konsentrasi pupuk organik cair air kelapa
Coccus nucifera
L. , yaitu konsentrasi 25 , 50 , dan 75 .
Variabel terikat : Pertumbuhan tanaman kedelai
Glycine max
L. varietas unggul genjah Gamasugen 2 yang meliputi tinggi tanaman
dan jumlah daun. Variabel Kontrol : Volume air untuk penyiraman, interval pemupukan, dan
jenis tanah.
B. Batasan Masalah
Batasan permasalahan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Air kelapa yang digunakan merupakan air kelapa muda yang berasal dari 1 tandan buah yang sama. Air kelapa dibeli dari penjual kelapa muda di
daerah babarsari. 2.
Kedelai yang digunakan sebagai bahan percobaan merupakan kedelai Varietas Gamasugen 2.
3. Parameter pertumbuhan yang diamati adalah tinggi tanaman dan jumlah
daun. Tinggi tanaman diukur mulai dari kotiledon sampai batas cabang tertinggi, sedangkan jumlah daun yang dihitung merupakan daun yang
membuka sempurna.
C. Desain Penelitian
Design penelitian dilakukan dengan model Rancangan Acak Lengkap RAL yang dilakukan sebanyak 8 kali ulangan dengan 3 macam perlakuan dan
kontrol negatif tanpa pupuk, yang terdiri dari : 1.
Kontrol K : 100 ml air
2. Perlakuan 1 A
: 25 ml POC air kelapa muda + 75 ml air 3.
Perlakuan 2 B : 50 ml POC air kelapa muda + 50 ml air
4. Perlakuan 3 C
: 75 ml POC air kelapa muda + 25 ml air
D. Alat dan Bahan
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa alat dan bahan yang memiliki peranan penting dalam penelitian, yaitu :
1. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggaris mika ukuran 30 cm, cangkul, sekop, gelas ukur, higrometer,semprotan tanaman, plastisin,
polybag
ukuran 35 cm x 35 cm, 1 m selang transparan diameter 0,5cm, dan botol kaca.
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji kedelai Varietas Gamasugen 2, gula merah, EM4, dan air kelapa muda.
E. Prosedur Penelitian
Adapun prosedur yang peneliti lakukan selama penelitian, diantaranya : 1.
Persiapan Lahan Lahan dibersihkan dari rumput dan gulma, kemudian luas lahan diukur
menggunakan meteran. Penanaman kedelai menggunakan
polybag
ukuran 30 x 30 cm yang diatur dengan jarak masing-masing ulangan 20 cm.
. 2.
Pemilihan benih Biji kedelai yang peneliti gunakan bukan biji yang tersertifikasi karena
peneliti membelinya di pasar Stan yang berada di Timur stadion Maguwoharjo. Peneliti tidak menggunakan biji yang tersertifikasi karena
pada saat pengambilan data sudah bukan musim tanam kedelai, sehingga kesulitan dalam mencari biji yang tersertifikasi. Biji yang sudah didapat
kemudian direndam air selama 1 malam untuk mengangkat kotoran dan biji yang hampa Rukmana, 2012.
3. Penanaman
Biji kedelai disemai langsung dalam
polybag
ukuran 30 x 30 cm, dalam 1
polybag
ditanam 4 biji kedelai dengan kedalaman 2 cm.
4. Pembuatan pupuk
Adapun langkah – langkah dalam pembuatan pupuk organik cair POC
air kelapa muda, yaitu : a.
Air kelapa sebanyak 1500 ml diambil langsung dari buah kelapa dari satu tandan yang sama.
b. 100 gram gula merah dilarutkan ke dalam 50 ml EM 4.
c. Larutan EM4 yang sudah diberi gula merah, dituang perlahan kedalam
1500 ml air kelapa. d.
Air kelapa diaduk perlahan hingga menyatu dengan larutan EM4, kemudian dimasukkan ke dalam botol kaca.
e. Selang transparan ukuran 1 meter dimasukan ke dalam botol kaca,
kemudian ditutup rapat menggunakan plastisin. f.
Ujung selang dimasukkan ke dalam wadah terpisah berisi air, bertujuan sebagai pembuangan gas selama proses pematangan pupuk.
g. Pupuk organik cair disimpan selama 7-10 hari. Pupuk organik yang
sudah matang dan siap pakai akan beraroma seperti tape. h.
Sebelum diaplikasikan pada tanaman, pupuk organik cair disaring terlebih dahulu untuk memisahkan antara cairan dan ampas pupuk.
5. Pemeliharaan
a. Penyiraman
Tanaman disiram oleh air biasa setiap hari sebanyak 1 hari sekali di pagi hari untuk menjaga kelembaban tanah. Apabila hujan atau tanah
masih terlihat basah, tanaman tidak diseram. Penyiraman pupuk
dilakukan pada pagi hari sebanyak 100 ml setiap tanaman yang dilakukan 1 minggu sekali, dan diberikan sebanyak 4 kali. Pupuk disemprotkan
pada semua daun, terutama pada bagian bawah daun. b.
Penyiangan Penyiangan dilakukan selama masa penanaman sampai selesai
pengambilan data yang dilakukan tiga hari sekali bersamaan dengan jadwal pengambilan data. Penyiangan dilakukan dengan cara mencabut
gulma yang tumbuh di sekitar tanaman dan membuang hama yang menggangu tanaman.
6. Pengumpulan Data
a. Pengambilan Data
Pengambilan data dilakukan setiap 3 hari sekali selama 1 bulan. Ada 8 kali pengambilan data.
b. Pengukuran
Adapun parameter yang diukur selama pengambilan data, di antaranya : 1
Tinggi tanaman cm Tinggi tanaman diukur menggunakan penggaris mika ukuran 30
cm yang dimulai pada saat tanaman berusia 2 minggu setelah tanam. Tinggi tanaman diukur mulai dari kotiledon sampai batas cabang
tertinggi. 2
Jumlah daun helai Jumlah daun dihitung bersamaan dengan tinggi tanaman yaitu
dimulai pada saat kedelai berusia 2 minggu setelah tanam. Daun
tanaman yang dihitung adalah daun yang terbuka sempurna. Daun yang berlubang sebesar ½ luas bidang daun tidak dimasukkan ke
dalam data pengamatan.
F. Metode Analisis Data