Pemahaman Mengungkap Pemahaman LANDASAN TEORI

b. Konsep Konsep adalah hasil pemikiran seseorang yang bersifat abstrak dan menggambarkan peristiwa, benda, atau fakta yang dapat mempermudah komunikasi antar manusia Pusat Bahasa Depdiknas, 2002 Berg, 1991. Contoh konsep dalam fisika misalnya, konsep tentang kalor, gaya, dan gerak. c. Hukum Hukum dikembangkan dari fakta-fakta yang menjelaskan dan memprediksi kejadian atau kasus individu Carey, Carnap, dan Mayr dalam McComas, 2003. Contoh hukum dalam fisika misalnya, hukum kekekalan energi, hukum Archimedes, dan hukum Newton. d. Teori Teori adalah pernyataan yang dibangun dari fakta, hukum dan kesimpulan untuk menggambarkan fenomena sehingga masuk akal untuk diakui sebagai hasil dari penelitian manusia yang terkait dengan penciptaan Carey, Carnap, dan Mayr dalam McComas, 2003. Contoh teori dalam fisika misalnya, teori kinetik gas, teori relativitas, dan teori Bigbang.

D. Pemahaman

Pemahaman adalah proses mental seseorang untuk memahami sesuatu yang telah diketahui dan diingat dan merupakan landasan bagi siswa untuk membangun wawasan Pusat Bahasa Depdiknas, 2002 Simanjuntak, 2012. Pemahaman konsep dan prinsip fisika merupakan persyaratan keberhasilan siswa terhadap fisika Simanjuntak, 2012. Beberapa indikator yang menunjukkan pemahaman seseorang akan suatu konsep menurut Wardani 2010 antara lain: 1 dapat menyatakan pengertian konsep dalam bentuk definisi menggunakan kalimat sendiri secara rinci; 2 dapat mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya; 3 dapat menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis; 4 dapat memberi contoh dan non contoh dari konsep; 5 dapat mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup konsep; 6 dapat menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu; 7 dapat mengaplikasikan konsep pemecahan masalah.

E. Mengungkap Pemahaman

Semua pemahaman ada di dalam pikiran atau otak seseorang. Mengungkap pemahaman siswa perlu dilakukan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki siswa dan membantu siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi Sutoyo, 2012. Beberapa cara untuk mengungkap pemahaman seseorang, antara lain: 1. Wawancara Sebelum mengajar, guru perlu tahu pemahaman awal yang siswa miliki sebelum proses pembelajaran. Ada sejumlah cara untuk menyelidiki pemahaman siswa tentang suatu topik, salah satunya adalah dengan wawancara. Wawancara dapat dilakukan dengan dua teknik, yaitu teknik klinis dan teknik kelas. Wawancara dengan teknik klinis dilakukan oleh peneliti atau guru dengan mewawancarai siswa tentang pemikiran mereka terhadap suatu topik di ruang yang tenang, tanpa penonton, dan waktu yang tepat. Sebagai contoh, wawancara dilakukan setelah sekolah, atau jam bebas di tengah pelajaran. Wawancara dengan teknik kelas, peneliti atau guru dapat melakukan wawancara di dalam kelas ketika jam pelajaran berlangsung Taber, 1999. Wawancara klinis adalah teknik wawancara yang lebih efektif untuk mengatasi siswa yang memiliki pemahaman yang tidak lengkap, miskonsepsi, atau tidak memahami agar pemahaman siswa menjadi lebih lengkap dan benar setelah dilakukannya wawancara. Bruner 1987, dalam Taber, 1999 menunjukkan bagaimana dalam wawancara klinis secara alami terjadi proses terus-menerus sehingga pewawancara dan siswa dapat memahami pikiran satu sama lain. Biasanya dalam wawancara klinis, pewawancara dapat memahami apa yang dikatakan oleh siswa. Wawancara klinis memberikan kesempatan bagi peneliti untuk dapat mengajukan pertanyaan secara mendalam; menanggapi jawaban siswa; mengkonfirmasi jawaban siswa dengan mengajukan pertanyaan tindak lanjut; dan mengulang pertanyaan yang sama untuk melihat konsistensi dari respon yang diberikan oleh siswa. Wawancara dapat berbentuk bebas dan terstruktur. Dalam wawancara bebas, peneliti bebas bertanya dan siswa bebas menjawab. Dalam wawancara terstruktur, pertanyaan sudah disiapkan dan urutannya sudah disusun sehingga mempermudah dalam praktek. Keuntungan wawancara terstruktur ini adalah peneliti dapat secara sistematis bertanya dan mengorek pemikiran siswa Suparno, 2005. 2. Peta Konsep Siswa dapat diminta untuk membuat peta konsep untuk melihat ide awal siswa tentang topik tertentu, untuk menunjukkan bagaimana siswa melihat hubungan antara ide-ide mereka, untuk mengetahui seberapa banyak yang diketahui siswa dan melihat sejauh mana siswa memahami topik tersebut Taber, 1999. 3. Gambar Siswa dapat diminta menggambar untuk mewakili pemahaman mereka tentang konsep tertentu. Menggambar dapat digunakan dalam situasi klinis, tetapi juga dapat digunakan di dalam kelas saat proses belajar mengajar berlangsung Taber, 1999.

F. Teori Konstruktivisme