Data Pembahasan DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

24

BAB IV DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Data

Data disajikan dalam bentuk transkrip wawancara terlampir Lampiran 2, 3, 4, dan 5.

B. Analisis Data

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, peneliti berhasil mengungkap pemahaman keempat siswa tentang materi kalor. Tidak hanya berhasil mengungkap pemahaman, peneliti juga menemukan peristiwa di mana mereka mengubah pemahamannya dengan proses akomodasi ketika menghadapi suatu fenomena baru, di mana dalam wawancara siswa mengubah pemahamannya ketika diberi pertanyaan. Pemahaman siswa pada materi kalor selama wawancara klinis adalah sebagai berikut:

1. Pemahaman Tentang Konsep Kalor

Tabel 1. Pemahaman Siswa Tentang Konsep Kalor Siswa Pemahaman Awal Pertanyaan Pemahaman Akhir A Kalor adalah suatu energi yang dapat menyebabkan perubahan suhu dan wujud zat. Pemahaman tidak lengkap Contohnya kalor dapat menyebabkan perubahan suhu itu bagaimana? Misalnya ada benda awalnya suhunya 20 o C terus dipanasi, nanti bagian lainnya suhunya makin naik sampai suhu bendanya sama dengan bagian yang dipanasi, misalnya 100 o C. Mengapa bisa ikut panas? Melalui perpindahan, jadi energinya itu berpindah, dengan cara konduksi, konveksi, radiasi. Siswa Pemahaman Awal Pertanyaan Pemahaman Akhir Mengapa bisa berpindah? Karena suhunya beda Berpindahnya dari mana ke mana? Energinya berpindah dari suhu tinggi ke suhu rendah. Jadi, kalor itu apa? Suatu energi yang berpindah karena suhunya berbeda. Energinya berpindah dari suhu tinggi ke suhu rendah. Memahami B Kalor adalah panas yang dihasilkan dari suatu zat. Miskonsepsi Jadi setiap zat menghasilkan kalor? Iya Contohnya? Misalnya, ada air yang panasnya 80 o C trus ada yang panasnya 100 o C Misalnya, air yang panasnya 100 o C itu air A dan air yang panasnya 80 o C itu air B, apakah bisa dikatakan kalor air A lebih tinggi dari air B? Bisa, karena diketahui dari suhunya. Apakah kalor itu sama atau berbeda dengan suhu? Sama Suhu itu apa? Suhu adalah temperatur yang menyatakan ruangan itu panas atau dingin. Kalau kita mengetahui suhunya maka kita dapat mengetahui ukuran panasnya seperti apa. Jadi, panas itu sama dengan suhu? Beda, kalor kan panasnya suatu zat, kalau suhu kan ada yang min dan itu belum tentu panas. Kalau min kan dingin, kalau suhunya di atas 40 derajat itu panas. Miskonsepsi Tahu rumus kalor itu apa? Q = m.c.∆T ∆T itu apa? Selisih suhu Kalau ada selisih suhu berarti bagaimana? Ada suhu awal dan suhu akhir Jadi, kalor dipengaruhi oleh apa? Perbedaan suhu Kalau begitu, air A 40 o C tadi bisa dikatakan kalornya lebih tinggi dari air B 20 o C tidak? Tidak, karena tidak ada perbedaan suhu. Siswa sudah mengubah pemahamannya secara akomodasi Siswa Pemahaman Awal Pertanyaan Pemahaman Akhir Kalor dapat berpindah tidak? Bisa, dengan cara konduksi, konveksi, dan radiasi. Yang berpindah apanya? Alirannya Siswa hanya diam ketika ditanya aliran apa itu Misalnya ada batang besi, salah satu ujungnya dipanaskan, maka apa yang dirasakan pada ujung lainnya? Panas Panasnya berupa apa? Energi Jadi kalor itu apa? Kalor adalah energi yang mengalir karena ada perbedaan suhunya Energinya mengalir dari mana ke mana? Dari benda yang suhunya tinggi ke suhu yang lebih rendah Memahami C Kalor adalah sesuatu yang bisa menghantarkan panas mengalirkan panas. Pemahaman tidak lengkap Yang mengalir apanya? Panasnya, berupa energy Mengalirnya dari mana ke mana? Tidak tahu Pemahaman tidak lengkap Misalnya kita memanaskan ujung batang logam, ujung batang logam yang tidak dipanaskan jadi gimana? Aliran energi panasnya dari mana ke mana? Panas, alirannya dari suhu yang tinggi ke suhu yang lebih rendah Jadi, kalor itu apa? Kalor adalah energi panas yang mengalir dari tempat satu ke tempat yang lain karena adanya perbedaan suhu. Memahami Kalor itu energi panas yang mengalir, bisa dengan cara apa aja mengalirnya? Konduksi, konveksi Pemahaman tidak lengkap D Kalor adalah perpindahan energi yang dipengaruhi perbedaan suhu. Miskonsepsi Perpindahan energinya bagaimana? Energinya berpindah dari suhu tinggi ke suhu rendah. Benda yang suhunya tinggi itu mengalirkan energi ke suhu yang lebih rendah. Jadi, kalor itu apa? Kalor adalah perpindahan energi yang dipengaruhi perbedaan suhu. Energinya berpindah dari suhu tinggi ke suhu rendah. Miskonsepsi Energinya bisa berpindah dengan cara apa aja? Konduksi, konveksi, radiasi Pemahaman keempat siswa terhadap konsep kalor, yaitu siswa A memahami dengan baik, siswa C tidak lengkap, serta siswa B dan D mengalami miskonsepsi. Siswa A dan C dapat menjelaskan pengertian kalor, yaitu energi yang berpindah karena adanya perbedaan suhu dan energinya berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Mereka memiliki pemahaman yang sesuai dengan teori mengenai pengertian kalor, yaitu energi yang ditransfer dari satu benda ke benda lain karena beda termperatur. Kalor mengalir dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah Tipler, 1998 Surya, 2010. Siswa A juga dapat menyebutkan tiga mekanisme perpindahan kalor, yaitu secara konduksi, konveksi, dan radiasi. Siswa C dikatakan pemahamannya tidak lengkap karena tidak menyebutkan mekanisme perpindahan kalor secara radiasi. Siswa B mengalami miskonsepsi karena memahami bahwa kalor sama dengan suhu. Dikatakan miskonsepsi karena miskonsepsi adalah konsepsi siswa yang tidak sesuai dengan konsep yang sebenarnya Berg, 1991. Setelah ditanya apakah siswa B mengetahui rumus kalor, ia mengatakan bahwa rumus kalor adalah Q = m.c.∆T. Lalu siswa ditanya apa itu ∆T, ia mengatakan bahwa ∆T adalah selisih suhu yang berarti ada suhu awal dan suhu akhir. Siswa B akhirnya merubah pemahamannya secara akomodasi dan menyatakan bahwa kalor tidak sama dengan suhu. Akomodasi adalah keadaan dimana pengalaman yang baru tidak cocok dengan skema yang telah ada sehingga seseorang membentuk skema baru yang dapat cocok dengan rangsangan yang baru Suparno, 1997. Jadi, siswa B telah mengubah pemahamannya ketika pemahamannya tidak cocok dengan pengalaman yang baru, yaitu saat diberi pertanyaan. Sedangkan siswa D mengalami miskonsepsi karena mengatakan bahwa kalor adalah perpindahan energi yang dipengaruhi perbedaan suhu. Siswa D salah konsep bahwa kalor adalah perpindahan energi, bukan suatu energi yang berpindah karena adanya perbedaan suhu. Setelah diberi pertanyaan yang sama mengenai pengertian kalor, siswa D konsisten dengan jawaban yang ia berikan.

2. Pemahaman Tentang Perpindahan Kalor Secara Konduksi

Tabel 2. Pemahaman Siswa Tentang Perpindahan Kalor Secara Konduksi Siswa Pemahaman Awal Pertanyaan Pemahaman Akhir A Konduksi adalah perpindahan kalor melalui zat perantara. Pemahaman tidak lengkap Benda yang dipanasi tadi, kenapa bagian yang tidak diberi kalor ikut panas? Karena kalor dari bagian yang diberi dipanasi merambat melalui perantara benda itu menuju bagian yang tidak dipanasi Merambatnya bagimana? Tidak tahu Pemahaman tidak lengkap B Konduksi adalah hantaran, seperti besi yang dipanaskan maka ujung lainnya yang dipegang akan terasa panas. Pemahaman tidak lengkap Mengapa bisa ikut panas? Prosesnya bagaimana? Energinya berpindah melewati atom- atomnya. Bagaimana energinya berpindah dari atom satu ke atom satunya? Kurang tahu, tahunya cuma energinya berpindah lewat atom-atomnya. Atomnya berpindah juga gak? Yang berpindah cuma panasnya, atom- atonya enggak Pemahaman tidak lengkap C Konduksi adalah perpindahan panas melalui perantara. Pemahaman tidak lengkap Maksudnya melalui perantara itu bagaimana? Melewati zatnya, seperti logam yang dipanaskan tadi, panasnya lewat di logamnya. Bagaimana proses berpindahnya? Bagaimana ya? Gak tahu Pemahaman tidak lengkap D Konduksi adalah perpindahan energi yang tidak disertai dengan perpindahan mediumnya. Pemahaman tidak lengkap Maksudnya tidak disertai dengan perpindahan mediumnya itu bagaimana? Misalnya kawat yang dipanasi, energinya berpindah lewat kawatnya sepanjang kawat tersebut. Energinya berpindahnya bagaimana? Energinya berpindah melalui molekulnya. Molekulnya ikut berpindah tidak? Tidak, molekulnya tetap, tidak berpindah, yang berpindah energinya Siswa Pemahaman Awal Pertanyaan Pemahaman Akhir Energinya berpindahnya seperti air mengalir dan akan mengumpul di ujung atau bagaimana? Merata, kalau energinya cukup itu bisa sampai semua bendanya ikut suhunya sama. Kan energinya melalui molekulnya, itu bagaimana? Energinya berpindah dari molekul yang dipanasi ke molekul sebelahnya sampai ujung yang tidak dipanasi. Mengapa energinya bisa berpindah dari molekul 1 ke molekul sebelahnya? Karena adanya perbedaan suhu antara molekul yang dipanasi dengan yang tidak dipanasi. Jadi molekul pada ujung yang suhunya lebih panas akan mengalirkan energi ke molekul lebih dingin. Misalnya molekul yang dipanasi ini molekul 1, lalu energinya berpindah ke molekul 2 di sebelahnya, energi yang di molekul 1 ini bagaimana? Berkurang, biar sama dengan molekul 2-nya, energinya dilepaskan. Dilepaskan semua atau tidak? Tidak semua, hanya sebagian Lalu energi dari molekul 2 yang berpindah ke molekul 3 bagaimana? Apakah dilepaskan sebagian lagi? Iya sebagian juga, kan kawatnya dipanasi terus, suhunya meningkat. Jadi molekul 1 ini menyalurkan energi terus ke molekul 2, molekul 2 ke molekul 3, dan seterusnya sampai suhu seluruh kawat sama. Hubungan suhu yang meningkat dengan energi yang berpindah bagaimana? Kalau suhunya meningkat energi di molekul 1 ini bertambah terus jadinya bisa menyalurkan energinya ke molekul sebelahnya. Jadi energinya itu energi dari molekulnya ya? Iya Energi apa itu? Kurang paham kalau itu Pemahaman tidak lengkap Kalau kawat ini tidak dipanasi, sebenarnya molekul yang di dalam kawat bergerak tidak? Tetap bergerak, tapi gak berarti. Pada benda padat jarak antar molekulnya dekat, molekulnya bergeraknya hanya sedikit-sedikit dan gak sampai tukar posisi. Kan molekulnya bergerak sedikit-sedikit, kalau dipanasi molekulnya jadi bagaimana? Geraknya lebih cepat Siswa Pemahaman Awal Pertanyaan Pemahaman Akhir Kalau molekul yang dipanasi bergerak lebih cepat, pengaruh ke molekul sebelahnya bagaimana? Nabrak-nabrak molekul sebelahnya, terus molekul sebelahnya ikut geraknya cepat dan nabrak molekul sebelahnya lagi sampai ujung yang tidak dipanasi. Mengapa bisa nabrak- nabrak? Zat padat itu molekul-molekulnya berdekatan, jadinya bisa nabrak- nabrak. Kalau molekulnya bergerak itu punya apa? Kecepatan dan energi kinetik Mengapa punya energi kinetik? Karena punya kecepatan Molekul yang dipanasi ini tadi kecepatannya bagaimana? Geraknya makin cepat Kalau geraknya makin cepat, energi kinetiknya bagaimana? Energi kinetiknya makin besar karena energi kinetik = 2 2 . Kalau molekulnya bergerak makin cepat, hubungannya dengan suhu kawat bagaimana? Kalau makin cepat, energi kinetiknya makin besar, jadi ujung yang tidak dipanasi semakin cepat panas. Jadi, energi yang dipindahkan dari molekul 1 ke molekul sebelahnya itu energi apa? Energi kinetiknya Energinya dipindahkan semua atau tidak? Hanya sebagian Dapat dijelaskan lagi tidak proses perpindahan kalor pada kawat yang dipanasi tadi? Molekul di ujung kawat yang dipanasi akan bergerak lebih cepat, terus nanti tumbukan dengan molekul di sebelahnya. Molekul yang ditumbuk bergerak lebih cepat lagi dan menumbuk molekul di sebelahnya lagi, gitu terus sampai menumbuk molekul di ujung kawat yang tidak dipanasi, sampai suhu seluruh kawat sama. Energi yang dipindahkan itu energi kinetik dari molekulnya. Jadi kesimpulannya, perpindahan kalor secara konduksi itu apa? Perpindahan kalor secara konduksi adalah perpindahan energi kinetik melalui medium dan tidak disertai perpindahan mediumnya yang dipengaruhi oleh tumbukan molekul. Terjadi tumbukan karena suhu molekul yang naik akan lebih cepat bergerak dan menumbuk molekul di sebelahnya. Siswa mengakomodasi pemahamannya dan memahami Keempat siswa memiliki pemahaman yang tidak lengkap terhadap konsep perpindahan kalor secara konduksi. Keempat siswa dapat menjelaskan pengertian perpindahan kalor secara konduksi dengan benar yaitu perpindahan energi panas melalui mediumnya dan energinya berpindah melalui molekul- molekulnya. Siswa A, B, dan C dikatakan pemahamannya tidak lengkap karena tidak dapat menjelaskan proses perpindahan kalor secara konduksi. Sedangkan siswa D dapat menjelaskan proses perpindahan kalor secara konduksi tetapi kurang lengkap. Siswa D dapat menjelaskan proses perpindahan kalor secara konduksi dengan memberikan contoh kawat yang salah satu ujungnya dipanasi. Siswa mengatakan bahwa saat salah satu ujung kawat dipanaskan, ujung yang lain akan ikut panas jika dipegang. Siswa menjelaskan bahwa energinya berpindah lewat zatnya itu sendiri, energinya berpindah lewat kawatnya itu sendiri. Siswa mengatakan bahwa energinya berpindah melalui molekulnya, dan menjelaskan juga bahwa molekulnya tidak berpindah, yang berpindah hanya energinya. Siswa juga dapat menjelaskan bahwa energinya berpindah dari molekul yang dipanasi ke molekul sebelahnya sampai ujung yang tidak dipanasi. Siswa mengatakan alasan mengapa energinya dapat berpindah dari molekul yang dipanasi ke molekul sebelahnya sampai ke ujung yang tidak dipanasi, yaitu karena adanya perbedaan suhu antara molekul yang dipanasi sama yang gak dipanasi. Jadi molekul pada ujung yang suhunya lebih panas akan mengalirkan energi ke molekul yang lebih dingin. Kemudian siswa diilustrasikan dengan memisalkan molekul yang dipanasi adalah molekul 1 dan ditanyakan bagaimana energi yang di molekul 1 kalau energinya berpindah ke molekul 2 di sebelahnya. Siswa mengatakan bahwa energi di molekul 1 berkurang, biar sama dengan molekul 2-nya, energinya dilepaskan sebagian. Lalu peneliti menanyakan bagaimana dengan energi di molekul 1 jika energi dari molekul 2 yang diberikan ke molekul 3, dari molekul 3 ke molekul 4, dan seterusnya sampai molekul pada ujung kawat yang tidak dipanasi, apakah energi di molekul 1 tidak habis, dan siswa menjelaskan kalau kawatnya dipanasi terus, suhunya meningkat. Kalau suhunya meningkat ya energi di molekul 1 ini bertambah terus jadinya bisa menyalurkan energinya ke molekul sebelahnya. Jadi molekul 1 ini menyalurkan energi terus ke molekul 2, molekul 2 ke molekul 3, dan seterusnya sampai suhu seluruh kawat sama. Siswa mengetahui bahwa energi yang berpindah adalah energi dari molekulnya, tetapi siswa kurang paham energi apa yang berpindah. Kemudian setelah siswa diajukan beberapa pertanyaan, siswa mengakomodasi pemahamannya sehingga pemahaman tentang konduksi menjadi lebih lengkap. Peneliti bertanya apakah sebenarnya saat kawat tidak dipanasi, molekul di dalam kawat bergerak atau tidak. Siswa dengan benar menjawab bahwa pada benda padat kan jarak molekulnya dekat, jadi molekulnya tetap bergerak sedikit-sedikit, tetapi tidak sampai tukar posisi. Lalu dilanjutkan dengan menanyakan bagaimana jika molekul yang bergerak sedikit – sedikit tadi dipanasi. Siswa mengatakan bahwa molekulnya bergerak lebih cepat dan karena bergerak lebih cepat, molekul ini akan nabrak-nabrak molekul sebelahnya, terus molekul sebelahnya ikut geraknya cepat dan nabrak molekul sebelahnya lagi sampai ujung yang gak dipanasi. Siswa mengatakan alasan mengapa dapat menabrak-nabrak, yaitu karena zat padat itu molekul- molekulnya berdekatan, jadinya bisa nabrak-nabrak. Ketika siswa ditanya apa yang dimiliki oleh molekul jika molekul bergerak, siswa mengatakan bahwa molekul memiliki kecepatan dan energi. Dari situ siswa mulai memahami bahwa energi yang berpindah adalah energi kinetik molekul karena mempunyai kecepatan. Siswa juga dapat menjelaskan bahwa energi kinetik yang dipindahkan semakin besar jika gerak molekulnya semakin cepat karena energi kinetik = 2 2 . Selain itu, siswa melanjutkan bahwa jika molekulnya bergerak semakin cepat, maka ujung kawat yang tidak dipanasi akan semakin cepat panas karena energi kinetiknya semakin besar. Kemudian siswa D menyimpulkan perpindahan kalor secara konduksi adalah perpindahan energi kinetik melalui medium dan tidak disertai perpindahan mediumnya yang dipengaruhi oleh tumbukan molekul. Terjadi tumbukan karena suhu molekul yang naik akan lebih cepat bergerak dan menumbuk molekul di sebelahnya. Berdasarkan pernyataan – pernyataan siswa D, ia memiliki pemahaman yang sesuai dengan teori mengenai perpindahan kalor secara konduksi yang menjelaskan bahwa konduksi adalah proses dengan mana panas mengalir dari daerah yang bersuhu tinggi ke daerah yang bersuhu rendah dalam satu medium atau antara medium – medium yang berlainan yang bersinggungan secara langsung. Dalam aliran panas konduksi, perpindahan energi terjadi karena hubungan secara langsung tanpa adanya perpindahan molekul yang cukup besar Kreith, 1885 dan energi ini berpindah dari partikel-partikel yang lebih energik dari suatu zat ke partikel-partikel yang berdekatan yang kurang energik, sebagai akibat dari interaksi antara partikel-partikel tersebut Cengel Turner, 2005 dalam Suparno, 2009.

3. Pemahaman Tentang Perpindahan Kalor Secara Konveksi

Tabel 3. Pemahaman Siswa Tentang Perpindahan Kalor Secara Konveksi Siswa Pemahaman Awal Pertanyaan Pemahaman Akhir A Siswa mengaku lupa tentang apa yang dimaksud dengan perpindahan kalor secara konveksi dan juga tidak ingat contoh konveksi. Siswa tidak memahami B Konveksi adalah aliran panas, contohnya saat memanaskan air. Pemahaman tidak lengkap Proses alirannya bagaimana? Adanya aliran dari sumber panas. Energinya akan mengalir ke suhu yang lebih rendah. Mengalir begitu saja? Iya Kalau mengalir begitu saja, akan menumpuk di ujung? Tidak, air dingin yang di atas akan turun dan terkena panas dari sumber panas. Mengapa dapat turun ke bawah? Karena adanya perbedaan suhu, yang panas naik ke atas dan yang dingin akan ke bawah sehingga yang dingin akan terkena sumber panas. Hubungan suhu yang berbeda dengan air yang naik turun itu bagaimana? diam lama Tidak tahu Pemahaman tidak lengkap Air tersusun atas apa? Molekul Saat dipanasi, molekul yang dipanasi akan bagaimana? diam Misalnya, balon yang berisi gas, jika dipanaskan akan terjadi apa? Akan memuai, mengembang, volumenya bertambah terus meletus Kalau di air sama tidak dengan gas di balon tadi? Sama, soalnya kalau mendidih itu bisa sampai tumpah. Karena molekul- molekulnya mengembang jadinya volumenya bertambah. Massa jenis air yang di bawah terkena panas dengan air yang masih dingin di atasnya sama tidak, jika massanya sama? Karena volumenya beda, maka massa jenisnya beda. Siswa Pemahaman Awal Pertanyaan Pemahaman Akhir Lebih besar massa jenis yang airnya panas atau yang lebih dingin? Air yang dingin Kalau massa jenis air yang lebih dingin lebih besar dari pada yang lebih panas maka airnya akan bagaimana? diam Misalnya, minyak dan air dicampur, akan terjadi apa? Minyaknya jadi di atas, airnya di bawah Kenapa begitu? Karena massa jenis minyak lebih kecil dari pada air Jadi, apa yang terjadi pada air yang dipanaskan tadi? Air yang dipanaskan volume molekulnya bertambah sehingga massa jenisnya lebih kecil dari molekul yang di atasnya yang belum terkena panas, sehingga air yang lebih panas akan naik dan yang lebih dingin akan turun. Air dingin yang turun ini bagaimana? Akan terkena sumber panas sehingga volumnya juga bertambah dan air panas yang naik tadi dingin lagi, jadi volumenya lebih kecil dari yang bawah sehingga air yang di atas turun lagi dan yang di bawah akan naik karena massa jenisnya berbeda, begitu seterusnya. Syaratnya terjadinya konveksi apa? Adanya adanya perbedaan suhu dan adanya perbedaan massa jenis. Jadi, perpindahan panas secara konveksi itu apa? Perpindahan energi karena adanya perbedaan suhu. Perpindahan energi terjadi melalui aliran. Saat dipanaskan molekulnya memuai sehingga akan mempengaruhi besarnya massa jenis sehingga terjadi perpindahan energi. Siswa mengakomodasi pemahamannya sehingga menjadi lebih lengkap C Konveksi itu seperti memanaskan air. Pemahaman tidak lengkap Dapat dijelaskan tidak bagaimana perpindahan panasnya? Bagaimana ya? Tidak tahu Pemahaman tidak lengkap Misalnya ada air didalam panci, air itu tersusun dari apa? Partikel Kalau panci bagian bawah dipanasi, partikel air yang di bawah bagaimana? Panas. Kalau panas, partikelnya memuai dan volumenya jadi tambah besar Siswa Pemahaman Awal Pertanyaan Pemahaman Akhir Volume partikel yang di atas dengan yang di bawah sama tidak? Enggak, besar yang bawah Massa jenis air yang di bawah gimana kalau volume partikel yang di bawah lebih besar? Llebih kecil yang bawah Kalau massa jenis air yang di bawah lebih kecil dari pada yang di atas, airnya jadi bagaimana? air yang di bawah naik,trus air yang di atas turun. Air dari atas yang turun itu kan jadi dipanasi, trus naik lagi Kenapa? Karena massa jenisnya lebih kecil dari yang atas Air yang di atas kemana? Turun lagi. Naik turun gitu makanya bisa berbuih Prosesnya ini berhenti sampai kapan? Sampai mendidih, suhu semua air sama Jadi, perpindahan kalor secara konveksi itu apa? Perpindahan energi panas karena perbedaan suhu dan massa jenis Siswa mengakomodasi pemahamannya sehingga menjadi lebih lengkap D Konveksi itu contohnya air yang dipanasi. Pemahaman tidak lengkap Coba digambar Siswa menjelaskan bahwa saat air dipanaskan, air mengalir naik turun naik turun Mengapa airnya dapat mengalir naik turun naik turun? Karena ada perbedaan suhu antara air yang di bawah dengan air yang di atas. Suhunya lebih tinggi yang di bawah karena dipanasi lebih dulu, terus air yang di bawah akan naik. Air yang di atas bagaimana? Akan turun, gantian dengan air yang di bawah. Mengapa bisa airnya naik turun? Pengaruh suhunya yang tidak sama bagaimana? Air itu zat cair, kalau air dipanasi molekulnya memuai. Kalau memuai volumenya jadi semakin besar, jadinya massa jenisnya makin kecil Mengapa massa jenisnya semakin kecil? Kan massanya tetap sama tapi volumenya lebih besar, jadi massa jenisnya lebih kecil, karena massa jenis sama dengan massa per volume. Api Air Siswa Pemahaman Awal Pertanyaan Pemahaman Akhir Massa jenis yang di bawah dengan yang di atas sama tidak? Beda, lebih kecil yang di bawah daripada yang di atas, karena suhu air yang di bawah lebih tinggi, jadinya air yang di bawah naik ke atas, air yang di atas turun ke bawah. Seperti air dan minyak, minyaknya di atas dan air di bawah soalnya massa jenis minyak lebih kecil dari air. Air yang di bawah akan naik dan yang di atas akan turun, lalu berhenti begitu saja? Air yang dari atas yang ke bawah tadi dipanasi, jadinya makin panas dan massa jenisnya lebih kecil dari yang atas, terus naik lagi, yang atas jadi lebih dingin dan turun lagi. Naik turun naik turun terus sampai suhunya sama. Energinya disimpan di mana dan berpindahnya bagaimana? Energinya disimpan di molekul airnya, jadinya perpindahan energinya diikuti oleh perpindahan airnya. Konveksi juga dapat terjadi pada gas atau tidak? Bisa, waktu menyalakan lilin, tangan kita kalau di taruh di atasnya akan terasa panas. Bagaimana proses perpindahan kalornya? Udara yang di atas api dipanaskan dan molekulnya mengembang, jadi massa jenis udara menurun dan udaranya naik, jadi tangan kita terasa panas. Jadi kesimpulannya, perpindahan kalor secara konveksi itu apa? Perpindahan energi yang disertai oleh perpindahan molekul. Molekulnya bepindah karena adanya perbedaan suhu, ada yang suhunya lebih tinggi dan ada yang lebih rendah, sehingga ada perbedaan massa jenis. Molekul yang suhunya kebih tinggi akan memuai sehingga massa jenisnya lebih kecil dari molekul yang suhunya lebih rendah, sehingga molekul yang massa jenisnya lebih kecil akan naik dan molekul yang massa jenisnya lebih besar akan turun, dan naik turun terus sampai suhu zatnya sama. Memahami Pemahaman keempat siswa tentang perpindahan kalor secara konveksi, yaitu siswa A tidak memahami, siswa B dan C tidak lengkap, dan siswa D memahami dengan baik. Siswa A dikatakan tidak memahami karena tidak ingat sama sekali mengenai konveksi, bahkan contohnya juga tidak ingat. Siswa B, C, dan D sama – sama dapat menyebutkan contoh konveksi, yaitu saat memanaskan air. Pemahaman siswa B dan C dikatakan tidak lengkap karena tidak dapat menjelaskan proses perpindahan energinya. Tetapi setelah diberi beberapa pertanyaan, siswa B dan C mengakomodasi pemahamannya sehingga lebih lengkap. Siswa D memahami konsep perpindahan kalor secara konveksi dengan baik. Pada awalnya, ia hanya menyebutkan contoh konveksi, yaitu air yang dipanaskan. Setelah diberi beberapa pertanyaan, ia memperbaharui dan mengubah pemahamannya menjadi lebih lengkap tentang perpindahan kalor secara konveksi yang tadinya hanya menyebutkan contoh dan penjelasan bahwa airnya naik tun naik turun saat dipanaskan hingga menjelaskan bahwa konveksi adalah perpindahan energi yang disertai oleh perpindahan molekul. Molekulnya bepindah karena adanya perbedaan suhu, ada yang suhunya lebih tinggi dan ada yang lebih rendah, sehingga ada perbedaan massa jenis. Molekul yang suhunya lebih tinggi akan memuai sehingga massa jenisnya lebih kecil dari molekul yang suhunya lebih rendah, sehingga molekul yang massa jenisnya lebih kecil akan naik dan molekul yang massa jenisnya lebih besar akan turun, dan naik turun terus sampai suhu zatnya sama. Hal ini sesuai dengan teori yang menjelaskan bahwa konveksi terjadi karena partikel zat yang bertemperatur lebih tinggi berpindah tempat secara mengalir sehingga dengan sendirinya terjadi perpindahan panas melalui perpindahan massa. Aliran fluida dapat berpangsung sendiri akibat perbedaan massa jenis karena perbedaan temperatur Naga, 1991. Energi sebenarnya disimpan di dalam partikel-partikel fluida dan diangkut sebagai gerakan massa partikel-partikel tersebut Kreith, 1985.

4. Pemahaman Tentang Perpindahan Kalor Secara Radiasi

Tabel 4. Pemahaman Siswa Tentang Perpindahan Kalor Secara Radiasi Siswa Pemahaman Awal Pertanyaan Pemahaman Akhir A Radiasi adalah perpindahan kalor secara langsung tanpa melalui zat perantara. Pemahaman tidak lengkap Zat perantara itu apa? Zat perantara itu mungkin seperti benda, misalnya konduksi tadi bisa merambat melalui bendanya, itu disebut perantara. Kalau radiasi tidak melalui zat perantara, jadi misalnya panas matahari yang sampai ke bumi itu langsung mengenai bumi yang suhunya lebih rendah dari matahari tanpa zat perantara, karena antara matahari dengan bumi itu ruang hampa. Memahami B Radiasi adalah perpindahan panas melalui pancaran, contohnya panas matahari yang kita rasakan. Pemahaman tidak lengkap Pancarannya bagaimana? Langsung, tanpa perantara, bisa terjadi walaupun di ruang hampa. Memahami C Tidak menyebutkan kalor dapat berpindah secara radiasi. Tidak memahami D Radiasi itu perpindahan kalor dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Energinya berpindahnya tidak perlu perantara atau langsung, contohnya energi dari matahari yang sampai ke bumi. Memahami Bisa terjadi di ruang hampa tidak? Bisa Dalam bentuk apa perpindahan energi kalornya? Gelombang elektromagnetik Memahami Dari keempat siswa, siswa C tidak menyebutkan mekanisme perpindahan kalor secara radiasi, sedangkan siswa A, B, dan D memahami perpindahan kalor secara radiasi, yaitu perpindahan energi panas yang berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah secara langsung tanpa zat perantara dan dapat terjadi di ruang hampa, dan siswa D juga mengatakan bahwa perpindahan energi kalornya dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Mereka juga memberi contoh radiasi adalah panas matahari yang sampai ke bumi. Hal ni sesuai dengan teori yang menjelaskan bahwa radiasi adalah proses dengan mana panas mengalir dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah bila benda –benda itu terpisah di dalam ruang, bahkan bila terdapat ruang hampa di antara benda-benda tersebut Kreith, 1991. Panas radiasi dipancarkan melalui gelombang elektromagnetik atau paket-paket energi photon yang dapat dibawa sampai pada jarak yang sangat jauh tanpa memerlukan interaksi dengan medium Koestorer, 2002.

5. Pemahaman Tentang Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Kalor yang

Dibutuhkan untuk Menaikkan Suhu Suatu Zat Tabel 5. Pemahaman Siswa Tentang Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Kalor yang Dibutuhkan untuk Menaikkan Suhu Suatu Zat Siswa Pemahaman Awal Pertanyaan Pemahaman Akhir A Rumusnya Q = m.c.∆T, jadi faktor yang mempengaruhi itu massa, kalor jenis, dan selisih suhu. Pemahaman tidak lengkap Hubungan massa, kalor jenis, dan selisih suhu dengan jumlah kalor itu bagaimana? Kalau rumusnya Q = m.c.∆T, berarti massa berbanding lurus dengan jumlah kalor, kalor jenis sama selisih suhu juga berbanding lurus sama kalor. Pemahaman sesuai dengan teori, tetapi peneliti belum menanyakan contoh setiap hubungannya B Lupa, hanya ingat rumusnya, yaitu Q = m.c. ∆ T Pemahaman tidak lengkap m, c, dan ∆T itu apa? m adalah massa, c adalah kalor jenis, dan ∆T adalah kenaikan suhu. Siswa baru ingat bahwa faktor yang mempengaruhi jumlah kalor adalah massa, kalor jenis, dan kenaikan suhu Misalnya ada 2 gelas air dan 1 gelas air, suhu awalnya sama sama 20 o C. Untuk mencapai suhu 100 o C, jumlah kalor yang harus diberikan untuk 2 gelas air dengan 1 gelas air beda gak? Beda, lebih besar kalor yang diberikan untuk 2 gelas daripada 1 gelas air, karena massa air dari 2 gelas lebih besar dari massa air pada 1 gelas. Siswa Pemahaman Awal Pertanyaan Pemahaman Akhir Jadi, hubungan massa dengan jumlah kalor apa? Semakin besar massa benda semakin besar kalor yang diberikan. Memahami Misalnya ada besi dan tembaga, massanya sama, suhu awalnya juga sama misalnya 20 o C. Untuk mencapai suhu 100 o C, jumlah kalor yang harus diberikan untuk besi dan tembaga sama tidak? Beda, tergantung dari kalor jenis kedua benda itu. Kalor jenis itu apa? Lupa, seingat siswa kalor jenis setiap benda itu beda tergantung jenis bendanya. Misalnya kalor jenis besi lebih besar dari tembaga, lebih besar kalor yang diberikan untuk besi atau tembaga? Besi Jadi, hubungan kalor jenis dengan jumlah kalor apa? Semakin besar kalor jenis suatu benda semakin besar kalor yang diberikan. Memahami Hubungan jumlah kalor yang diberikan dengan kenaikan suhu apa? Kalau jumlah kalor yang diberikan semakin besar, kenaikan suhunya akan semakin besar juga. Memahami C Kalau dari rumusnya, faktor yang mempengaruhi itu massa, kalor jenis, dan selisih suhu. Pemahaman tidak lengkap Hubungan massa, kalor jenis, dan selisih suhu dengan jumlah kalor yang diberikan itu apa? Kan rumusnya Q = m.c.∆T, jadi massa, kalor jenis, dan selisih suhu semuanya berbanding lurus dengan jumlah kalor. Bisa beri contoh massa berbanding lurus dengan jumlah kalor yang diberikan tidak? Kalau ada benda yang massanya lebih besar, itu jumlah kalor yang dibutuhkan lebih besar untuk menaikan suhu yang sama dengan massa yang lebih kecil. Kalau contoh kalor jenis berbanding lurus dengan jumlah kalor yang diberikan? Sama kaya massa tadi, kalau ada benda yang kalor jenisnys lebih besar, itu jumlah kalor yang dibutuhkan lebih besar untuk menaikan suhu yang sama dengan benda yang kalor jenisnya yang lebih kecil. Kalor jenis benda itu beda beda kah? Iya tergantung jenisnya Siswa Pemahaman Awal Pertanyaan Pemahaman Akhir Contohnya? Kalor jenis air sama alumunium beda, kan jenisnya beda Kalau contoh kenaikan suhu berbanding lurus dengan jumlah kalor yang diberikan? Kalau mau menaikkan suhu benda lebih besar ya kalornya harus lebih besar juga. Memahami D Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kalor adalah massa, perubahan suhu, sama apa itu ya lupa namanya. Kalau di rumus itu Q = m.c. ∆T, c’nya itu apa aku lupa. Siswa ingatnya c adalah koefisien kalor Pemahaman tidak lengkap Besarnya koefisien kalor itu bagaimana? Besarnya tergantung dengan zatnya apa, tiap zat yang berbeda, c’nya juga berbeda besarnya. Besarnya c sudah tertentu juga. Misalnya ada air dan besi yang massanya sama dan keduanya suhunya 20 o C. Jumlah kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu air dan besi jadi 100 o C banyak air atau besi? Banyak yang air karena c air lebih besar dari pada besi. Jadi, hubungan c dengan jumlah kalor itu apa? Siswa baru ingat bahwa c adalah kalor jenis Semakin besar kalor jenis, semakin besar jumlah kalor yang diberikan. Memahami Hubungan massa dengan jumlah kalor yang diberikan bagaimana? Semakin besar massa benda, semakin besar jumlah kalor yang diberikan. Bisa diberi contohnya tidak? Misalnya memanaskan sepanci air penuh sama air setengah panci akan lebih cepat memanaskan air setengah panci. Memahami Hubungan jumlah kalor yang diberikan dengan perubahan suhu bagaimana? Semakin besar jumlah kalor yang diberikan, semakin besar juga perubahan suhunya. Bisa diberi contohnya tidak? Kalau kita manasi 2 panci air yang massanya sama, misalnya panci A dan B, tapi kalor yag diberikan pada panci A lebih besar dari B, maka air A lebih cepat mendidih. Memahami Keempat siswa memahami faktor – faktor yang mempengaruhi jumlah kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu suatu zat serta hubungannya. Mereka menjelaskan bahwa massa benda, kalor jenis, dan perubahan suhu mempengaruhi jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu suatu zat. Hubungan ketiganya dengan jumlah kalor adalah semakin besar massa benda, semakin besar jumlah kalor yang diberikan; semakin besar kalor jenis, semakin besar pula jumlah kalor yang diberikan; serta semakin besar jumlah kalor yang diberikan, semakin besar perubahan suhu yang terjadi. Pemahaman siswa di atas sesuai dengan teori yang menjelaskan bahwa faktor yang mempengaruhi jumlah kalor adalah massa, kalor jenis, dan perubahan suhu. Jumlah kalor berbanding lurus dengan perubahan suhu, massa bahan, dan kalor jenis bahan Young Freedman. Kemudian, untuk mengetahui apakah siswa benar – benar paham tentang hubungan massa, kalor jenis, dan perubahan suhu terhadap jumlah kalor yang diberikan, siswa C dan D memberikan contoh masing – masing setiap hubungannya. Berdasarkan contoh yang diberikan, peneliti mengetahui bahwa siswa C dan D memahami dengan baik tentang hubungan antara massa, kalor jenis, dan perubahan suhu terhadap jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu suatu zat.

6. Pemahaman Tentang Asas Black

Tabel 6. Pemahaman Siswa Tentang Asas Black Siswa Pemahaman Awal Pertanyaan Pemahaman Akhir A Siswa lupa ketika ditanya tentang Asas Black Tidak memahami Mengingatkan persamaannya, yaitu Q lepas = Q terima Siswa ingat kan persamaan tersebut tetapi tidak dapat menjelaskannya Tidak memahami B Cuma ingat Asas Black itu Q lepas = Q terima . Tidak memahami Yang dimaksud Q lepas = Q terima . itu bagaimana? Lupa Tidak tmemahami C Siswa lupa tentang Asas Black Tidak memahami Misalnya ada 2 besi, besi A dan besi B, masing-masing punya suhu yang berbeda, misalnya besi A suhunya 20 o C dan besi B suhunya 100 o C. Besi B ditempel atau disatukan dengan besi A, apa yang terjadi pada besi A dan besi B? Besi A suhunya meningkat Suhu akhir kedua besi itu jadi bagaimana? Suhunya jadi sama Mengapa bisa jadi sama suhunya? Karena kalor dari besi B diberikan ke besi A soalnya suhu besi B lebih besar dari besi A, lalu besi A menerima kalor dari besi B, jadinya suhunya menjadi sama. Kalor yang diberikan besi B sama tidak dengan kalor yang diterima besi A? Kalor yang diberikan besi B sama dengan kalor yang diterima besi A Memahami D Siswa D langsung diberi ilustrasi Misalnya ada 2 batang besi yang suhunya berbeda, besi A suhunya 20 o C dan besi B suhunya 100 o C, keduanya disentuhkan, apa yang terjadi dari kedua benda itu? Besi A suhunya akan naik dan yang B suhunya akan turun sampai suhunya setimbang. Maksudnya setimbang itu bagaimana? Sampai besi A dan besi B suhunya sama Siswa Pemahaman Awal Pertanyaan Pemahaman Akhir Mengapa suhu besi A bisa naik dan suhu besi B bisa turun? Karena benda yang suhunya lebih tinggi mengalirkan energi ke suhu yang lebih rendah, jadi besi B memberikan kalor ke besi A dan besi A menerima kalor dari besi B. Besar kalor yang diberikan besi B dengan besar kalor yang diterima besi A beda atau tidak? Harusnya sama Bisa kasih contoh tentang Asas Black ini? Kalau kita menggenggam es, tangan kita jadi dingin seperti es dan esnya lama-lama meleleh. Mengapa bisa begitu? Karena tangan kita memberikan kalor ke es jadinya suhu yang di tangan turun dan es-nya menerima kalor dari tangan jadinya lama-lama meleleh, jadi tangan kita terasa dingin seperti suhu es. Memahami Pemahaman keempat siswa tentang Asas Black, yaitu siswa A dan B tidak memahami karena tidak dapat menjelaskan konsep Asas Black, sedangkan siswa C dan D memahami dan sesuai dengan teori mengenai Asas Black. Dalam teori, jika 2 benda A dan B dengan suhu masing-masing T 1 dan T 2 disatukan, maka benda yang lebih panas akan memberikan kalor pada yang kurang panas, sampai terjadi kesetimbangan termal, yaitu suhu menjadi sama T 3 . Misalkan T 2 T 1 , maka B memberikan panas pada A. Panas yang diberikan oleh B = panas yang diserap oleh A Supatno, 2009. Dalam wawancara, siswa C dan D diilustrasikan dengan memisalkan ada 2 batang besi yang suhunya berbeda, besi A suhunya 20 o C dan besi B suhunya 100 o C, keduanya disentuhkan, mereka mengatakan bahwa kalor dari besi A diberikan ke besi B karena suhu besi A lebih besar dari besi, lalu besi B menerima kalor dari besi A, sehingga suhunya menjadi sama. Mereka juga mengatakan bahwa kalor yang diberikan besi A sama dengan kalor yang diterima besi. Pada siswa D, ia memahami dengan baik mengenai Asas Black, yang mana mengatakan bahwa besi A suhunya akan naik dan yang besi B suhunya akan turun sampai suhunya setimbang. Yang dimaksudkan setimbang adalah sampai besi A dan besi B suhunya sama. Ketika ditanya mengapa suhu besi A menjadi naik dan suhu B menjadi turun, ia menjelaskan bahwa hal tersebut dikarenakan benda yang suhunya lebih tinggi mengalirkan energi ke suhu yang lebih rendah, jadi besi B memberikan kalor ke besi A dan besi A menerima kalor dari besi B. Siswa D juga mengatakan bahwa besar kalor yang diberikan besi B dengan besar kalor yang diterima besi A harusnya sama. Untuk memperdalam sejauh mana siswa memahami mana yang memberikan kalor dan mana yang menerima kalor, siswa diminta untuk memberi contoh dari Asas Black. Siswa mengatakan bahwa saat tangan kita menggenggam es tangan kita jadi dingin seperti es dan es-nya lama-lama meleleh. Hal tersebut dikarenakan tangan kita memberikan kalor ke es jadinya suhu yang di tangan turun dan es-nya menerima kalor dari tangan jadinya lama-lama meleleh, jadi tangan kita terasa dingin seperti suhu es. Dengan diberi contoh dan pertanyaan di atas, peneliti berhasil mengungkap pemahamannya sampai pada benda mana yang memberikan kalor dan mana yang menerima kalor.

C. Pembahasan

Berdasarkan pemahaman siswa mengenai materi kalor yang sudah diungkap di analisis data, dapat diketahui bahwa secara umum keempat siswa memiliki pemahaman yang tidak lengkap di awal wawancara, bahkan siswa B dan D mengalami miskonsepsi. Seiring berjalannya wawancara, siswa mengubah pemahamaannya menjadi lebih lengkap dan benar setelah diberi beberapa pertanyaan. Siswa mengubah pemahamannya ketika diberi bentuk – bentuk pertanyaan sebagai berikut: 1. Pertanyaan yang membuat siswa memeriksa kembali pemahamannya Contoh: Pemahaman siswa B tentang konsep kalor Pemahaman Awal Pertanyaan Pemahaman Akhir Kalor sama dengan suhu Miskonsepsi Tahu rumus kalor itu apa?  Q = m.c.∆T  Siswa mengetahui bahwa ∆T adalah selisih suhu yang berarti ada suhu awal dan suhu akhir  Kalor tidak sama dengan suhu Pemahaman menjadi benar 2. Pertanyaan yang meminta penjelasan lebih lengkap Contoh: Pemahaman siswa D tentang perpindahan kalor secara konduksi Pemahaman Awal Pertanyaan Pemahaman Akhir Siswa dapat menjelaskan proses perpindahan kalor secara konduksi dengan benar, tetapi siswa tidak tahu energi yang dipindahan dalam bentuk energi apa. Pemahaman tidak lengkap Kalau kawat ini tidak dipanasi, sebenarnya molekul yang di dalam kawat bergerak tidak? Tetap bergerak, tapi gak berarti. Pada benda padat jarak antar molekulnya dekat, molekulnya bergeraknya hanya sedikit-sedikit dan gak sampai tukar posisi. Kan molekulnya bergerak sedikit- sedikit, kalau dipanasi molekulnya jadi bagaimana? Geraknya lebih cepat. Kalau molekul yang dipanasi bergerak lebih cepat, molekulnya nabrak-nabrak molekul sebelahnya, terus molekul sebelahnya ikut geraknya cepat dan nabrak molekul sebelahnya lagi sampai ujung yang tidak dipanasi. Mengapa bisa nabrak-nabrak? Zat padat itu molekul-molekulnya berdekatan, jadinya bisa nabrak-nabrak. Pemahaman Awal Pertanyaan Pemahaman Akhir Kalau molekulnya bergerak itu punya apa? Kecepatan dan energi kinetik Molekul yang dipanasi ini tadi kecepatannya bagaimana? Geraknya makin cepat Kalau geraknya makin cepat, energi kinetiknya bagaimana? Energi kinetiknya makin besar karena energi kinetik = 2 2 . Kalau molekulnya bergerak makin cepat, hubungannya dengan suhu kawat bagaimana? Kalau makin cepat, energi kinetiknya makin besar, jadi ujung yang tidak dipanasi semakin cepat panas. Jadi, energi yang dipindahkan dari molekul 1 ke molekul sebelahnya itu energi apa? Energi kinetiknya Pemahaman menjadi lebih lengkap 3. Memberikan data atau ilustrasi supaya siswa dapat mengkonfirmasi pemahamannya Contoh: Pemahaman siswa C tentang Asas Black Pemahaman Awal Pertanyaan Pemahaman Akhir Siswa lupa Tidak memahami Misalnya ada 2 besi, besi A dan besi B, masing-masing punya suhu yang berbeda, misalnya besi A suhunya 20 o C dan besi B suhunya 100 o C. Besi B ditempel atau disatukan dengan besi A, apa yang terjadi pada besi A dan besi B?  Besi A suhunya meningkat  Suhu akhir kedua besi itu jadi sama  Suhunya bisa jadi sama karena kalor dari besi B diberikan ke besi A soalnya suhu besi B lebih besar dari besi A, lalu besi A menerima kalor dari besi B, jadinya suhunya menjadi sama.  Kalor yang diberikan besi B sama dengan kalor yang diterima besi A. Memahami 4. Mengulang pertanyaan yang sama untuk melihat konsistensi dari penjelasan yang diberikan oleh siswa Contoh: Pemahaman siswa D tentang konsep kalor Pertanyaan Pemahaman Awal Pertanyaan Pemahaman Akhir Kalor itu apa? Perpindahan energinya bagaimana? Kalor adalah perpindahan energi yang dipengaruhi perbedaan suhu. Energinya berpindah dari suhu tinggi ke suhu rendah. Benda yang suhunya tinggi itu mengalirkan energi ke suhu yang lebih rendah. Miskonsepsi Jadi, kalor itu apa? Kalor adalah perpindahan energi yang dipengaruhi perbedaan suhu. Energinya berpindah dari suhu tinggi ke suhu rendah. Miskonnsepsi Pemahaman siswa dapat berkembang bukan hanya diberi tahu tetapi justru ketika diberi pertanyaan. Hal tersebut adalah sebuah bukti bahwa siswa dapat mengkonstruksi membangun sendiri pemahamannya, dimulai dari pemahaman awal siswa sampai mereka dapat mengubah pemahamannya tanpa diberi tahu. Siswa membangun sendiri pemahamannya ketika siswa mengalami disequilibrium. Disequilibrium adalah keadaan dimana siswa mencoba untuk memahami pengalaman baru dengan mengasimilasi ke dalam pengetahuan yang sudah mereka dimiliki dan jika asimilasi tidak bekerja sepenuhnya, ada ketidakseimbangan antara pengalaman baru dan pengetahuan lama. Untuk mengatasi ketidakseimbangan tersebut, mereka mengakomodasi atau menyesuaikan pengetahuan lama sehingga lebih cocok untuk pengalaman baru Beilin, 1994, hal. 263. Hal tersebut terlhat ketika siswa diberi pertanyaan, siswa mencoba – coba jawaban sampai mereka menemukan jawaban yang tepat. Mereka mulai mengakomodasi pemahaman awal mereka dengan menyesuaikan dan mengubah penjelasannya, di mana situasi yang baru adalah situasi setelah diberi pertanyaan. Kemudian siswa mengkontruksi pemahaman awal mereka menjadi suatu pemahaman yang baru yang menurut mereka lebih cocok. Penelitian ini memberikan hal penting, bahwa mengajar itu bukan hanya memberi tahu tetapi menjadi tantangan seorang guru untuk dapat mengungkap pemahaman siswa dengan bertanya, sehingga guru mengetahui apakah siswa sudah memahami dengan baik, kurang memahami, atau bahkan terjadi miskonsepsi. Jika guru hanya memberi tahu atau menyampaikan materi saja di dalam kelas, siswa mungkin tidak mengubah pemahamannya jika pemahaman mereka kurang lengkap atau salah. Mengajukan pertanyaan adalah salah satu cara agar pemahaman siswa berkembang. 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara umum keempat siswa memiliki pemahaman yang tidak lengkap di awal wawancara, bahkan siswa B dan D mengalami miskonsepsi. 2. Selama wawancara klinis berlangsung, siswa mengubah pemahamaannya menjadi lebih lengkap dan benar setelah diberi beberapa pertanyaan. 3. Siswa mengubah pemahamannya ketika diberi bentuk – bentuk pertanyaan sebagai berikut: a. Pertanyaan yang membuat siswa memeriksa kembali pemahamannya b. Pertanyaan yang meminta penjelasan lebih lengkap c. Memberikan data atau ilustrasi supaya siswa dapat mengkonfirmasi pemahamannya d. Mengulang pertanyaan yang sama untuk melihat konsistensi dari penjelasan yang diberikan oleh siswa 4. Pemahaman siswa dapat berkembang bukan hanya diberi tahu tetapi justru ketika diberi pertanyaan. 5. Siswa membangun sendiri pemahamannya ketika siswa mengalami disequilibrium.