24
BAB IV DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Data
Data disajikan dalam bentuk transkrip wawancara terlampir Lampiran 2, 3, 4, dan 5.
B. Analisis Data
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, peneliti berhasil mengungkap pemahaman keempat siswa tentang materi kalor. Tidak hanya
berhasil mengungkap pemahaman, peneliti juga menemukan peristiwa di mana mereka mengubah pemahamannya dengan proses akomodasi ketika
menghadapi suatu fenomena baru, di mana dalam wawancara siswa mengubah pemahamannya ketika diberi pertanyaan. Pemahaman siswa pada materi kalor
selama wawancara klinis adalah sebagai berikut:
1. Pemahaman Tentang Konsep Kalor
Tabel 1. Pemahaman Siswa Tentang Konsep Kalor
Siswa Pemahaman
Awal Pertanyaan
Pemahaman Akhir
A Kalor adalah
suatu energi yang dapat
menyebabkan perubahan suhu
dan wujud zat.
Pemahaman tidak lengkap
Contohnya kalor dapat menyebabkan perubahan
suhu itu bagaimana? Misalnya ada benda awalnya suhunya
20
o
C terus dipanasi, nanti bagian lainnya suhunya makin naik sampai
suhu bendanya sama dengan bagian yang dipanasi, misalnya 100
o
C. Mengapa bisa ikut
panas? Melalui perpindahan, jadi energinya
itu berpindah, dengan cara konduksi, konveksi, radiasi.
Siswa Pemahaman
Awal Pertanyaan
Pemahaman Akhir
Mengapa bisa berpindah?
Karena suhunya beda Berpindahnya dari mana
ke mana? Energinya berpindah dari suhu tinggi
ke suhu rendah. Jadi, kalor itu apa?
Suatu energi yang berpindah karena suhunya berbeda. Energinya
berpindah dari suhu tinggi ke suhu rendah.
Memahami B
Kalor adalah panas yang
dihasilkan dari suatu zat.
Miskonsepsi
Jadi setiap zat menghasilkan kalor?
Iya Contohnya?
Misalnya, ada air yang panasnya 80
o
C trus ada yang panasnya 100
o
C Misalnya, air yang
panasnya 100
o
C itu air A dan air yang panasnya
80
o
C itu air B, apakah bisa dikatakan kalor air A
lebih tinggi dari air B? Bisa, karena diketahui dari suhunya.
Apakah kalor itu sama atau berbeda dengan
suhu? Sama
Suhu itu apa? Suhu adalah temperatur yang
menyatakan ruangan itu panas atau dingin. Kalau kita mengetahui
suhunya maka kita dapat mengetahui ukuran panasnya seperti apa.
Jadi, panas itu sama dengan suhu?
Beda, kalor kan panasnya suatu zat, kalau suhu kan ada yang min dan itu
belum tentu panas. Kalau min kan dingin, kalau suhunya di atas 40
derajat itu panas.
Miskonsepsi
Tahu rumus kalor itu apa?
Q = m.c.∆T ∆T itu apa?
Selisih suhu Kalau ada selisih suhu
berarti bagaimana? Ada suhu awal dan suhu akhir
Jadi, kalor dipengaruhi oleh apa?
Perbedaan suhu Kalau begitu, air A 40
o
C tadi bisa dikatakan
kalornya lebih tinggi dari air B 20
o
C tidak? Tidak, karena tidak ada perbedaan
suhu.
Siswa sudah mengubah pemahamannya secara akomodasi
Siswa Pemahaman
Awal Pertanyaan
Pemahaman Akhir
Kalor dapat berpindah tidak?
Bisa, dengan cara konduksi, konveksi, dan radiasi.
Yang berpindah apanya? Alirannya Siswa hanya diam ketika ditanya aliran apa itu
Misalnya ada batang besi, salah satu ujungnya
dipanaskan, maka apa yang dirasakan pada
ujung lainnya? Panas
Panasnya berupa apa? Energi
Jadi kalor itu apa? Kalor adalah energi yang mengalir
karena ada perbedaan suhunya Energinya mengalir dari
mana ke mana? Dari benda yang suhunya tinggi ke
suhu yang lebih rendah
Memahami C
Kalor adalah sesuatu yang bisa
menghantarkan panas
mengalirkan panas.
Pemahaman tidak lengkap
Yang mengalir apanya? Panasnya, berupa energy
Mengalirnya dari mana ke mana?
Tidak tahu
Pemahaman tidak lengkap
Misalnya kita memanaskan ujung
batang logam, ujung batang logam yang tidak
dipanaskan jadi gimana? Aliran energi panasnya
dari mana ke mana? Panas, alirannya dari suhu yang
tinggi ke suhu yang lebih rendah
Jadi, kalor itu apa? Kalor adalah energi panas yang
mengalir dari tempat satu ke tempat yang lain karena adanya perbedaan
suhu.
Memahami
Kalor itu energi panas yang mengalir, bisa
dengan cara apa aja mengalirnya?
Konduksi, konveksi
Pemahaman tidak lengkap D
Kalor adalah perpindahan
energi yang dipengaruhi
perbedaan suhu.
Miskonsepsi
Perpindahan energinya bagaimana?
Energinya berpindah dari suhu tinggi ke suhu rendah. Benda yang suhunya
tinggi itu mengalirkan energi ke suhu yang lebih rendah.
Jadi, kalor itu apa? Kalor adalah perpindahan energi
yang dipengaruhi perbedaan suhu. Energinya berpindah dari suhu tinggi
ke suhu rendah. Miskonsepsi
Energinya bisa berpindah dengan cara apa aja?
Konduksi, konveksi, radiasi
Pemahaman keempat siswa terhadap konsep kalor, yaitu siswa A memahami dengan baik, siswa C tidak lengkap, serta siswa B dan D
mengalami miskonsepsi. Siswa A dan C dapat menjelaskan pengertian kalor, yaitu energi yang berpindah karena adanya perbedaan suhu dan energinya
berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Mereka memiliki pemahaman yang sesuai dengan teori mengenai pengertian
kalor, yaitu energi yang ditransfer dari satu benda ke benda lain karena beda termperatur. Kalor mengalir dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang
bersuhu rendah Tipler, 1998 Surya, 2010. Siswa A juga dapat menyebutkan tiga mekanisme perpindahan kalor, yaitu secara konduksi, konveksi, dan
radiasi. Siswa C dikatakan pemahamannya tidak lengkap karena tidak menyebutkan mekanisme perpindahan kalor secara radiasi. Siswa B mengalami
miskonsepsi karena memahami bahwa kalor sama dengan suhu. Dikatakan miskonsepsi karena miskonsepsi adalah konsepsi siswa yang tidak sesuai
dengan konsep yang sebenarnya Berg, 1991. Setelah ditanya apakah siswa B mengetahui rumus kalor, ia mengatakan bahwa rumus kalor adalah Q =
m.c.∆T. Lalu siswa ditanya apa itu ∆T, ia mengatakan bahwa ∆T adalah selisih suhu yang berarti ada suhu awal dan suhu akhir. Siswa B akhirnya merubah
pemahamannya secara akomodasi dan menyatakan bahwa kalor tidak sama dengan suhu. Akomodasi adalah keadaan dimana pengalaman yang baru tidak
cocok dengan skema yang telah ada sehingga seseorang membentuk skema baru yang dapat cocok dengan rangsangan yang baru Suparno, 1997. Jadi,
siswa B telah mengubah pemahamannya ketika pemahamannya tidak cocok
dengan pengalaman yang baru, yaitu saat diberi pertanyaan. Sedangkan siswa D mengalami miskonsepsi karena mengatakan bahwa kalor adalah
perpindahan energi yang dipengaruhi perbedaan suhu. Siswa D salah konsep bahwa kalor adalah perpindahan energi, bukan suatu energi yang berpindah
karena adanya perbedaan suhu. Setelah diberi pertanyaan yang sama mengenai pengertian kalor, siswa D konsisten dengan jawaban yang ia berikan.
2. Pemahaman Tentang Perpindahan Kalor Secara Konduksi
Tabel 2. Pemahaman Siswa Tentang Perpindahan Kalor Secara Konduksi
Siswa Pemahaman
Awal Pertanyaan
Pemahaman Akhir
A Konduksi adalah
perpindahan kalor melalui zat
perantara.
Pemahaman tidak lengkap
Benda yang dipanasi tadi, kenapa bagian yang
tidak diberi kalor ikut panas?
Karena kalor dari bagian yang diberi dipanasi merambat melalui perantara
benda itu menuju bagian yang tidak dipanasi
Merambatnya bagimana? Tidak tahu Pemahaman tidak lengkap
B Konduksi adalah
hantaran, seperti besi yang
dipanaskan maka ujung lainnya
yang dipegang akan terasa panas.
Pemahaman tidak lengkap
Mengapa bisa ikut panas? Prosesnya
bagaimana? Energinya berpindah melewati atom-
atomnya. Bagaimana energinya
berpindah dari atom satu ke atom satunya?
Kurang tahu, tahunya cuma energinya berpindah lewat atom-atomnya.
Atomnya berpindah juga gak?
Yang berpindah cuma panasnya, atom- atonya enggak
Pemahaman tidak lengkap C
Konduksi adalah perpindahan
panas melalui perantara.
Pemahaman tidak lengkap
Maksudnya melalui perantara itu bagaimana?
Melewati zatnya, seperti logam yang dipanaskan tadi, panasnya lewat di
logamnya. Bagaimana proses
berpindahnya? Bagaimana ya? Gak tahu
Pemahaman tidak lengkap D
Konduksi adalah perpindahan
energi yang tidak disertai dengan
perpindahan mediumnya.
Pemahaman tidak lengkap
Maksudnya tidak disertai dengan perpindahan
mediumnya itu bagaimana?
Misalnya kawat yang dipanasi, energinya berpindah lewat kawatnya
sepanjang kawat tersebut. Energinya berpindahnya
bagaimana? Energinya berpindah melalui
molekulnya. Molekulnya ikut
berpindah tidak? Tidak, molekulnya tetap, tidak
berpindah, yang berpindah energinya
Siswa Pemahaman
Awal Pertanyaan
Pemahaman Akhir
Energinya berpindahnya seperti air mengalir dan
akan mengumpul di ujung atau bagaimana?
Merata, kalau energinya cukup itu bisa sampai semua bendanya ikut suhunya
sama.
Kan energinya melalui molekulnya, itu
bagaimana? Energinya berpindah dari molekul yang
dipanasi ke molekul sebelahnya sampai ujung yang tidak dipanasi.
Mengapa energinya bisa berpindah dari molekul 1
ke molekul sebelahnya? Karena adanya perbedaan suhu antara
molekul yang dipanasi dengan yang tidak dipanasi. Jadi molekul pada ujung
yang suhunya lebih panas akan mengalirkan energi ke molekul lebih
dingin.
Misalnya molekul yang dipanasi ini molekul 1,
lalu energinya berpindah ke molekul 2 di
sebelahnya, energi yang di molekul 1 ini
bagaimana? Berkurang, biar sama dengan molekul
2-nya, energinya dilepaskan.
Dilepaskan semua atau tidak?
Tidak semua, hanya sebagian Lalu energi dari molekul
2 yang berpindah ke molekul 3 bagaimana?
Apakah dilepaskan sebagian lagi?
Iya sebagian juga, kan kawatnya dipanasi terus, suhunya meningkat.
Jadi molekul 1 ini menyalurkan energi terus ke molekul 2, molekul 2 ke
molekul 3, dan seterusnya sampai suhu seluruh kawat sama.
Hubungan suhu yang meningkat dengan energi
yang berpindah bagaimana?
Kalau suhunya meningkat energi di molekul 1 ini bertambah terus jadinya
bisa menyalurkan energinya ke molekul sebelahnya.
Jadi energinya itu energi dari molekulnya ya?
Iya Energi apa itu?
Kurang paham kalau itu Pemahaman tidak lengkap
Kalau kawat ini tidak dipanasi, sebenarnya
molekul yang di dalam kawat bergerak tidak?
Tetap bergerak, tapi gak berarti. Pada benda padat jarak antar molekulnya
dekat, molekulnya bergeraknya hanya sedikit-sedikit dan gak sampai tukar
posisi.
Kan molekulnya bergerak sedikit-sedikit,
kalau dipanasi molekulnya jadi
bagaimana? Geraknya lebih cepat
Siswa Pemahaman
Awal Pertanyaan
Pemahaman Akhir
Kalau molekul yang dipanasi bergerak lebih
cepat, pengaruh ke molekul sebelahnya
bagaimana? Nabrak-nabrak molekul sebelahnya,
terus molekul sebelahnya ikut geraknya cepat dan nabrak molekul sebelahnya
lagi sampai ujung yang tidak dipanasi.
Mengapa bisa nabrak- nabrak?
Zat padat itu molekul-molekulnya berdekatan, jadinya bisa nabrak-
nabrak. Kalau molekulnya
bergerak itu punya apa? Kecepatan dan energi kinetik
Mengapa punya energi kinetik?
Karena punya kecepatan Molekul yang dipanasi
ini tadi kecepatannya bagaimana?
Geraknya makin cepat Kalau geraknya makin
cepat, energi kinetiknya bagaimana?
Energi kinetiknya makin besar karena energi kinetik
=
2 2
. Kalau molekulnya
bergerak makin cepat, hubungannya dengan
suhu kawat bagaimana? Kalau makin cepat, energi kinetiknya
makin besar, jadi ujung yang tidak dipanasi semakin cepat panas.
Jadi, energi yang dipindahkan dari
molekul 1 ke molekul sebelahnya itu energi
apa? Energi kinetiknya
Energinya dipindahkan semua atau tidak?
Hanya sebagian Dapat dijelaskan lagi
tidak proses perpindahan kalor pada kawat yang
dipanasi tadi? Molekul di ujung kawat yang dipanasi
akan bergerak lebih cepat, terus nanti tumbukan dengan molekul di
sebelahnya. Molekul yang ditumbuk bergerak lebih cepat lagi dan
menumbuk molekul di sebelahnya lagi, gitu terus sampai menumbuk molekul
di ujung kawat yang tidak dipanasi, sampai suhu seluruh kawat sama.
Energi yang dipindahkan itu energi kinetik dari molekulnya.
Jadi kesimpulannya, perpindahan kalor secara
konduksi itu apa? Perpindahan kalor secara konduksi
adalah perpindahan energi kinetik melalui medium dan tidak disertai
perpindahan mediumnya yang dipengaruhi oleh tumbukan molekul.
Terjadi tumbukan karena suhu molekul yang naik akan lebih cepat bergerak
dan menumbuk molekul di sebelahnya. Siswa mengakomodasi
pemahamannya dan memahami
Keempat siswa memiliki pemahaman yang tidak lengkap terhadap konsep perpindahan kalor secara konduksi. Keempat siswa dapat menjelaskan
pengertian perpindahan kalor secara konduksi dengan benar yaitu perpindahan energi panas melalui mediumnya dan energinya berpindah melalui molekul-
molekulnya. Siswa A, B, dan C dikatakan pemahamannya tidak lengkap karena tidak dapat menjelaskan proses perpindahan kalor secara konduksi. Sedangkan
siswa D dapat menjelaskan proses perpindahan kalor secara konduksi tetapi kurang lengkap.
Siswa D dapat menjelaskan proses perpindahan kalor secara konduksi dengan memberikan contoh kawat yang salah satu ujungnya dipanasi. Siswa
mengatakan bahwa saat salah satu ujung kawat dipanaskan, ujung yang lain akan ikut panas jika dipegang. Siswa menjelaskan bahwa energinya berpindah
lewat zatnya itu sendiri, energinya berpindah lewat kawatnya itu sendiri. Siswa mengatakan bahwa energinya berpindah melalui molekulnya, dan
menjelaskan juga bahwa molekulnya tidak berpindah, yang berpindah hanya energinya. Siswa juga dapat menjelaskan bahwa energinya berpindah dari
molekul yang dipanasi ke molekul sebelahnya sampai ujung yang tidak dipanasi. Siswa mengatakan alasan mengapa energinya dapat berpindah dari
molekul yang dipanasi ke molekul sebelahnya sampai ke ujung yang tidak dipanasi, yaitu karena adanya perbedaan suhu antara molekul yang dipanasi
sama yang gak dipanasi. Jadi molekul pada ujung yang suhunya lebih panas akan mengalirkan energi ke molekul yang lebih dingin. Kemudian siswa
diilustrasikan dengan memisalkan molekul yang dipanasi adalah molekul 1 dan
ditanyakan bagaimana energi yang di molekul 1 kalau energinya berpindah ke molekul 2 di sebelahnya. Siswa mengatakan bahwa energi di molekul 1
berkurang, biar sama dengan molekul 2-nya, energinya dilepaskan sebagian. Lalu peneliti menanyakan bagaimana dengan energi di molekul 1 jika energi
dari molekul 2 yang diberikan ke molekul 3, dari molekul 3 ke molekul 4, dan seterusnya sampai molekul pada ujung kawat yang tidak dipanasi, apakah
energi di molekul 1 tidak habis, dan siswa menjelaskan kalau kawatnya dipanasi terus, suhunya meningkat. Kalau suhunya meningkat ya energi di
molekul 1 ini bertambah terus jadinya bisa menyalurkan energinya ke molekul sebelahnya. Jadi molekul 1 ini menyalurkan energi terus ke molekul 2, molekul
2 ke molekul 3, dan seterusnya sampai suhu seluruh kawat sama. Siswa mengetahui bahwa energi yang berpindah adalah energi dari
molekulnya, tetapi siswa kurang paham energi apa yang berpindah. Kemudian setelah siswa diajukan beberapa pertanyaan, siswa mengakomodasi
pemahamannya sehingga pemahaman tentang konduksi menjadi lebih lengkap. Peneliti bertanya apakah sebenarnya saat kawat tidak dipanasi, molekul di
dalam kawat bergerak atau tidak. Siswa dengan benar menjawab bahwa pada benda padat kan jarak molekulnya dekat, jadi molekulnya tetap bergerak
sedikit-sedikit, tetapi tidak sampai tukar posisi. Lalu dilanjutkan dengan menanyakan bagaimana jika molekul yang bergerak sedikit – sedikit tadi
dipanasi. Siswa mengatakan bahwa molekulnya bergerak lebih cepat dan karena bergerak lebih cepat, molekul ini akan nabrak-nabrak molekul
sebelahnya, terus molekul sebelahnya ikut geraknya cepat dan nabrak molekul
sebelahnya lagi sampai ujung yang gak dipanasi. Siswa mengatakan alasan mengapa dapat menabrak-nabrak, yaitu karena zat padat itu molekul-
molekulnya berdekatan, jadinya bisa nabrak-nabrak. Ketika siswa ditanya apa yang dimiliki oleh molekul jika molekul bergerak, siswa mengatakan bahwa
molekul memiliki kecepatan dan energi. Dari situ siswa mulai memahami bahwa energi yang berpindah adalah energi kinetik molekul karena mempunyai
kecepatan. Siswa juga dapat menjelaskan bahwa energi kinetik yang dipindahkan semakin besar jika gerak molekulnya semakin cepat karena energi
kinetik =
2 2
. Selain itu, siswa melanjutkan bahwa jika molekulnya bergerak semakin cepat, maka ujung kawat yang tidak dipanasi akan semakin
cepat panas karena energi kinetiknya semakin besar. Kemudian siswa D menyimpulkan perpindahan kalor secara konduksi adalah perpindahan energi
kinetik melalui medium dan tidak disertai perpindahan mediumnya yang dipengaruhi oleh tumbukan molekul. Terjadi tumbukan karena suhu molekul
yang naik akan lebih cepat bergerak dan menumbuk molekul di sebelahnya. Berdasarkan pernyataan – pernyataan siswa D, ia memiliki pemahaman
yang sesuai dengan teori mengenai perpindahan kalor secara konduksi yang menjelaskan bahwa konduksi adalah proses dengan mana panas mengalir dari
daerah yang bersuhu tinggi ke daerah yang bersuhu rendah dalam satu medium atau antara medium – medium yang berlainan yang bersinggungan secara
langsung. Dalam aliran panas konduksi, perpindahan energi terjadi karena hubungan secara langsung tanpa adanya perpindahan molekul yang cukup
besar Kreith, 1885 dan energi ini berpindah dari partikel-partikel yang lebih
energik dari suatu zat ke partikel-partikel yang berdekatan yang kurang energik, sebagai akibat dari interaksi antara partikel-partikel tersebut Cengel
Turner, 2005 dalam Suparno, 2009.
3. Pemahaman Tentang Perpindahan Kalor Secara Konveksi
Tabel 3. Pemahaman Siswa Tentang
Perpindahan Kalor Secara Konveksi
Siswa Pemahaman Awal
Pertanyaan Pemahaman
Akhir A
Siswa mengaku lupa tentang apa yang dimaksud dengan perpindahan kalor secara
konveksi dan juga tidak ingat contoh konveksi. Siswa tidak memahami B
Konveksi adalah aliran
panas, contohnya saat
memanaskan air.
Pemahaman tidak lengkap
Proses alirannya bagaimana?
Adanya aliran dari sumber panas. Energinya akan mengalir ke suhu yang
lebih rendah. Mengalir begitu saja?
Iya Kalau mengalir begitu
saja, akan menumpuk di ujung?
Tidak, air dingin yang di atas akan turun dan terkena panas dari sumber
panas. Mengapa dapat turun ke
bawah? Karena adanya perbedaan suhu, yang
panas naik ke atas dan yang dingin akan ke bawah sehingga yang dingin akan
terkena sumber panas. Hubungan suhu yang
berbeda dengan air yang naik turun itu bagaimana?
diam lama Tidak tahu
Pemahaman tidak lengkap
Air tersusun atas apa? Molekul
Saat dipanasi, molekul yang dipanasi akan
bagaimana? diam
Misalnya, balon yang berisi gas, jika dipanaskan
akan terjadi apa? Akan memuai, mengembang,
volumenya bertambah terus meletus Kalau di air sama tidak
dengan gas di balon tadi? Sama, soalnya kalau mendidih itu bisa
sampai tumpah. Karena molekul- molekulnya mengembang jadinya
volumenya bertambah. Massa jenis air yang di
bawah terkena panas dengan air yang masih
dingin di atasnya sama tidak, jika massanya
sama? Karena volumenya beda, maka massa
jenisnya beda.
Siswa Pemahaman Awal
Pertanyaan Pemahaman
Akhir
Lebih besar massa jenis yang airnya panas atau
yang lebih dingin? Air yang dingin
Kalau massa jenis air yang lebih dingin lebih besar
dari pada yang lebih panas maka airnya akan
bagaimana? diam
Misalnya, minyak dan air dicampur, akan terjadi
apa? Minyaknya jadi di atas, airnya di bawah
Kenapa begitu? Karena massa jenis minyak lebih kecil
dari pada air Jadi, apa yang terjadi pada
air yang dipanaskan tadi? Air yang dipanaskan volume
molekulnya bertambah sehingga massa jenisnya lebih kecil dari molekul yang
di atasnya yang belum terkena panas, sehingga air yang lebih panas akan naik
dan yang lebih dingin akan turun. Air dingin yang turun ini
bagaimana? Akan terkena sumber panas sehingga
volumnya juga bertambah dan air panas yang naik tadi dingin lagi, jadi
volumenya lebih kecil dari yang bawah sehingga air yang di atas turun lagi dan
yang di bawah akan naik karena massa jenisnya berbeda, begitu seterusnya.
Syaratnya terjadinya konveksi apa?
Adanya adanya perbedaan suhu dan adanya perbedaan massa jenis.
Jadi, perpindahan panas secara konveksi itu apa?
Perpindahan energi karena adanya perbedaan suhu. Perpindahan energi
terjadi melalui aliran. Saat dipanaskan molekulnya memuai sehingga akan
mempengaruhi besarnya massa jenis sehingga terjadi perpindahan energi.
Siswa mengakomodasi pemahamannya sehingga menjadi
lebih lengkap
C Konveksi itu
seperti memanaskan
air.
Pemahaman tidak lengkap
Dapat dijelaskan tidak bagaimana perpindahan
panasnya? Bagaimana ya? Tidak tahu
Pemahaman tidak lengkap
Misalnya ada air didalam panci, air itu tersusun dari
apa? Partikel
Kalau panci bagian bawah dipanasi, partikel air yang
di bawah bagaimana? Panas. Kalau panas, partikelnya
memuai dan volumenya jadi tambah besar
Siswa Pemahaman Awal
Pertanyaan Pemahaman
Akhir
Volume partikel yang di atas dengan yang di
bawah sama tidak? Enggak, besar yang bawah
Massa jenis air yang di bawah gimana kalau
volume partikel yang di bawah lebih besar?
Llebih kecil yang bawah
Kalau massa jenis air yang di bawah lebih kecil dari
pada yang di atas, airnya jadi bagaimana?
air yang di bawah naik,trus air yang di atas turun. Air dari atas yang turun itu
kan jadi dipanasi, trus naik lagi
Kenapa? Karena massa jenisnya lebih kecil dari
yang atas Air yang di atas kemana?
Turun lagi. Naik turun gitu makanya bisa berbuih
Prosesnya ini berhenti sampai kapan?
Sampai mendidih, suhu semua air sama Jadi, perpindahan kalor
secara konveksi itu apa? Perpindahan energi panas karena
perbedaan suhu dan massa jenis Siswa mengakomodasi
pemahamannya sehingga menjadi lebih lengkap
D Konveksi itu
contohnya air yang dipanasi.
Pemahaman tidak lengkap
Coba digambar
Siswa menjelaskan bahwa saat air dipanaskan, air mengalir naik turun
naik turun Mengapa airnya dapat
mengalir naik turun naik turun?
Karena ada perbedaan suhu antara air yang di bawah dengan air yang di atas.
Suhunya lebih tinggi yang di bawah karena dipanasi lebih dulu, terus air
yang di bawah akan naik. Air yang di atas
bagaimana? Akan turun, gantian dengan air yang di
bawah. Mengapa bisa airnya naik
turun? Pengaruh suhunya yang tidak sama
bagaimana? Air itu zat cair, kalau air dipanasi
molekulnya memuai. Kalau memuai volumenya jadi semakin besar, jadinya
massa jenisnya makin kecil
Mengapa massa jenisnya semakin kecil?
Kan massanya tetap sama tapi volumenya lebih besar, jadi massa
jenisnya lebih kecil, karena massa jenis sama dengan massa per volume.
Api Air
Siswa Pemahaman Awal
Pertanyaan Pemahaman
Akhir
Massa jenis yang di bawah dengan yang di
atas sama tidak? Beda, lebih kecil yang di bawah
daripada yang di atas, karena suhu air yang di bawah lebih tinggi, jadinya air
yang di bawah naik ke atas, air yang di atas turun ke bawah. Seperti air dan
minyak, minyaknya di atas dan air di bawah soalnya massa jenis minyak
lebih kecil dari air.
Air yang di bawah akan naik dan yang di atas akan
turun, lalu berhenti begitu saja?
Air yang dari atas yang ke bawah tadi dipanasi, jadinya makin panas dan
massa jenisnya lebih kecil dari yang atas, terus naik lagi, yang atas jadi lebih
dingin dan turun lagi. Naik turun naik turun terus sampai suhunya sama.
Energinya disimpan di mana dan berpindahnya
bagaimana? Energinya disimpan di molekul airnya,
jadinya perpindahan energinya diikuti oleh perpindahan airnya.
Konveksi juga dapat terjadi pada gas atau
tidak? Bisa, waktu menyalakan lilin, tangan
kita kalau di taruh di atasnya akan terasa panas.
Bagaimana proses perpindahan kalornya?
Udara yang di atas api dipanaskan dan molekulnya mengembang, jadi massa
jenis udara menurun dan udaranya naik, jadi tangan kita terasa panas.
Jadi kesimpulannya, perpindahan kalor secara
konveksi itu apa? Perpindahan energi yang disertai oleh
perpindahan molekul. Molekulnya bepindah karena adanya perbedaan
suhu, ada yang suhunya lebih tinggi dan ada yang lebih rendah, sehingga ada
perbedaan massa jenis. Molekul yang suhunya kebih tinggi akan memuai
sehingga massa jenisnya lebih kecil dari molekul yang suhunya lebih rendah,
sehingga molekul yang massa jenisnya lebih kecil akan naik dan molekul yang
massa jenisnya lebih besar akan turun, dan naik turun terus sampai suhu zatnya
sama. Memahami
Pemahaman keempat siswa tentang perpindahan kalor secara konveksi, yaitu siswa A tidak memahami, siswa B dan C tidak lengkap, dan siswa D
memahami dengan baik. Siswa A dikatakan tidak memahami karena tidak ingat sama sekali mengenai konveksi, bahkan contohnya juga tidak ingat. Siswa B,
C, dan D sama – sama dapat menyebutkan contoh konveksi, yaitu saat memanaskan air. Pemahaman siswa B dan C dikatakan tidak lengkap karena
tidak dapat menjelaskan proses perpindahan energinya. Tetapi setelah diberi beberapa pertanyaan, siswa B dan C mengakomodasi pemahamannya sehingga
lebih lengkap. Siswa D memahami konsep perpindahan kalor secara konveksi dengan
baik. Pada awalnya, ia hanya menyebutkan contoh konveksi, yaitu air yang dipanaskan. Setelah diberi beberapa pertanyaan, ia memperbaharui dan
mengubah pemahamannya menjadi lebih lengkap tentang perpindahan kalor secara konveksi yang tadinya hanya menyebutkan contoh dan penjelasan
bahwa airnya naik tun naik turun saat dipanaskan hingga menjelaskan bahwa konveksi adalah perpindahan energi yang disertai oleh perpindahan molekul.
Molekulnya bepindah karena adanya perbedaan suhu, ada yang suhunya lebih tinggi dan ada yang lebih rendah, sehingga ada perbedaan massa jenis.
Molekul yang suhunya lebih tinggi akan memuai sehingga massa jenisnya lebih kecil dari molekul yang suhunya lebih rendah, sehingga molekul yang
massa jenisnya lebih kecil akan naik dan molekul yang massa jenisnya lebih besar akan turun, dan naik turun terus sampai suhu zatnya sama. Hal ini
sesuai dengan teori yang menjelaskan bahwa konveksi terjadi karena partikel zat yang bertemperatur lebih tinggi berpindah tempat secara mengalir sehingga
dengan sendirinya terjadi perpindahan panas melalui perpindahan massa. Aliran fluida dapat berpangsung sendiri akibat perbedaan massa jenis karena
perbedaan temperatur Naga, 1991. Energi sebenarnya disimpan di dalam partikel-partikel fluida dan diangkut sebagai gerakan massa partikel-partikel
tersebut Kreith, 1985.
4. Pemahaman Tentang Perpindahan Kalor Secara Radiasi
Tabel 4. Pemahaman Siswa Tentang
Perpindahan Kalor Secara Radiasi
Siswa Pemahaman
Awal Pertanyaan
Pemahaman Akhir
A Radiasi adalah
perpindahan kalor secara langsung tanpa melalui
zat perantara.
Pemahaman tidak lengkap
Zat perantara itu apa?
Zat perantara itu mungkin seperti benda, misalnya konduksi tadi bisa
merambat melalui bendanya, itu disebut perantara. Kalau radiasi tidak
melalui zat perantara, jadi misalnya panas matahari yang sampai ke bumi
itu langsung mengenai bumi yang suhunya lebih rendah dari matahari
tanpa zat perantara, karena antara matahari dengan bumi itu ruang hampa.
Memahami B
Radiasi adalah perpindahan panas
melalui pancaran, contohnya panas
matahari yang kita rasakan.
Pemahaman tidak lengkap
Pancarannya bagaimana?
Langsung, tanpa perantara, bisa terjadi walaupun di ruang hampa.
Memahami
C Tidak menyebutkan kalor dapat berpindah secara radiasi.
Tidak memahami D
Radiasi itu perpindahan kalor dari benda yang
bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.
Energinya berpindahnya tidak perlu perantara atau
langsung, contohnya energi dari matahari yang
sampai ke bumi. Memahami
Bisa terjadi di ruang hampa
tidak? Bisa
Dalam bentuk apa perpindahan
energi kalornya?
Gelombang elektromagnetik
Memahami
Dari keempat siswa, siswa C tidak menyebutkan mekanisme perpindahan kalor secara radiasi, sedangkan siswa A, B, dan D memahami perpindahan
kalor secara radiasi, yaitu perpindahan energi panas yang berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah secara langsung tanpa zat perantara
dan dapat terjadi di ruang hampa, dan siswa D juga mengatakan bahwa perpindahan energi kalornya dalam bentuk gelombang elektromagnetik.
Mereka juga memberi contoh radiasi adalah panas matahari yang sampai ke bumi. Hal ni sesuai dengan teori yang menjelaskan bahwa radiasi adalah proses
dengan mana panas mengalir dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah bila benda
–benda itu terpisah di dalam ruang, bahkan bila terdapat ruang hampa di antara benda-benda tersebut Kreith, 1991. Panas
radiasi dipancarkan melalui gelombang elektromagnetik atau paket-paket energi photon yang dapat dibawa sampai pada jarak yang sangat jauh tanpa
memerlukan interaksi dengan medium Koestorer, 2002.
5. Pemahaman Tentang Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Kalor yang
Dibutuhkan untuk Menaikkan Suhu Suatu Zat
Tabel 5. Pemahaman Siswa Tentang Faktor yang Mempengaruhi
Jumlah Kalor yang Dibutuhkan untuk Menaikkan Suhu Suatu Zat
Siswa Pemahaman
Awal Pertanyaan
Pemahaman Akhir
A Rumusnya
Q = m.c.∆T, jadi faktor yang
mempengaruhi itu massa, kalor jenis,
dan selisih suhu.
Pemahaman tidak lengkap
Hubungan massa, kalor jenis, dan selisih suhu
dengan jumlah kalor itu
bagaimana?
Kalau rumusnya Q = m.c.∆T, berarti massa berbanding lurus dengan
jumlah kalor, kalor jenis sama selisih suhu juga berbanding lurus sama
kalor.
Pemahaman sesuai dengan teori, tetapi peneliti belum menanyakan
contoh setiap hubungannya B
Lupa, hanya ingat rumusnya, yaitu
Q = m.c. ∆ T
Pemahaman tidak lengkap
m, c, dan ∆T itu apa? m adalah massa, c adalah kalor jenis,
dan ∆T adalah kenaikan suhu.
Siswa baru ingat bahwa faktor yang mempengaruhi jumlah kalor
adalah massa, kalor jenis, dan kenaikan suhu
Misalnya ada 2 gelas air dan 1 gelas air, suhu
awalnya sama sama 20
o
C. Untuk mencapai suhu 100
o
C, jumlah kalor yang harus diberikan
untuk 2 gelas air dengan 1 gelas air beda gak?
Beda, lebih besar kalor yang diberikan untuk 2 gelas daripada 1
gelas air, karena massa air dari 2 gelas lebih besar dari massa air pada
1 gelas.
Siswa Pemahaman
Awal Pertanyaan
Pemahaman Akhir
Jadi, hubungan massa dengan jumlah kalor
apa? Semakin besar massa benda semakin
besar kalor yang diberikan.
Memahami
Misalnya ada besi dan tembaga, massanya
sama, suhu awalnya juga sama misalnya 20
o
C. Untuk mencapai suhu
100
o
C, jumlah kalor yang harus diberikan
untuk besi dan tembaga sama tidak?
Beda, tergantung dari kalor jenis kedua benda itu.
Kalor jenis itu apa? Lupa, seingat siswa kalor jenis setiap
benda itu beda tergantung jenis bendanya.
Misalnya kalor jenis besi lebih besar dari tembaga,
lebih besar kalor yang diberikan untuk besi atau
tembaga? Besi
Jadi, hubungan kalor jenis dengan jumlah
kalor apa? Semakin besar kalor jenis suatu
benda semakin besar kalor yang
diberikan. Memahami
Hubungan jumlah kalor yang diberikan dengan
kenaikan suhu apa? Kalau jumlah kalor yang diberikan
semakin besar, kenaikan suhunya akan semakin besar juga.
Memahami C
Kalau dari rumusnya, faktor
yang mempengaruhi itu
massa, kalor jenis, dan selisih suhu.
Pemahaman tidak lengkap
Hubungan massa, kalor jenis, dan selisih suhu
dengan jumlah kalor yang diberikan itu apa?
Kan rumusnya Q = m.c.∆T, jadi massa, kalor jenis, dan selisih suhu
semuanya berbanding lurus dengan jumlah kalor.
Bisa beri contoh massa berbanding lurus dengan
jumlah kalor yang diberikan tidak?
Kalau ada benda yang massanya lebih besar, itu jumlah kalor yang
dibutuhkan lebih besar untuk menaikan suhu yang sama dengan
massa yang lebih kecil. Kalau contoh kalor jenis
berbanding lurus dengan jumlah kalor yang
diberikan? Sama kaya massa tadi, kalau ada
benda yang kalor jenisnys lebih besar, itu jumlah kalor yang
dibutuhkan lebih besar untuk menaikan suhu yang sama dengan
benda yang kalor jenisnya yang lebih kecil.
Kalor jenis benda itu beda beda kah?
Iya tergantung jenisnya
Siswa Pemahaman
Awal Pertanyaan
Pemahaman Akhir
Contohnya? Kalor jenis air sama alumunium beda,
kan jenisnya beda Kalau contoh kenaikan
suhu berbanding lurus dengan jumlah kalor
yang diberikan? Kalau mau menaikkan suhu benda
lebih besar ya kalornya harus lebih
besar juga. Memahami
D
Faktor-faktor yang
mempengaruhi besarnya kalor
adalah massa, perubahan suhu,
sama apa itu ya lupa namanya.
Kalau di rumus itu
Q = m.c.
∆T, c’nya itu apa aku
lupa. Siswa ingatnya c adalah
koefisien kalor Pemahaman
tidak lengkap Besarnya koefisien kalor
itu bagaimana? Besarnya tergantung dengan zatnya
apa, tiap zat yang berbeda, c’nya juga berbeda besarnya. Besarnya c sudah
tertentu juga. Misalnya ada air dan besi
yang massanya sama dan keduanya suhunya 20
o
C. Jumlah kalor yang
digunakan untuk menaikkan suhu air dan
besi jadi 100
o
C banyak air atau besi?
Banyak yang air karena c air lebih besar dari pada besi.
Jadi, hubungan c dengan jumlah kalor itu apa?
Siswa baru ingat bahwa c adalah kalor jenis
Semakin besar kalor jenis, semakin besar jumlah kalor yang diberikan.
Memahami
Hubungan massa dengan jumlah kalor yang
diberikan bagaimana? Semakin besar massa benda, semakin
besar jumlah kalor yang diberikan. Bisa diberi contohnya
tidak? Misalnya memanaskan sepanci air
penuh sama air setengah panci akan lebih cepat memanaskan air setengah
panci.
Memahami
Hubungan jumlah kalor yang diberikan dengan
perubahan suhu bagaimana?
Semakin besar jumlah kalor yang diberikan, semakin besar juga
perubahan suhunya.
Bisa diberi contohnya tidak?
Kalau kita manasi 2 panci air yang massanya sama, misalnya panci A
dan B, tapi kalor yag diberikan pada panci A lebih besar dari B, maka air A
lebih cepat mendidih.
Memahami
Keempat siswa memahami faktor – faktor yang mempengaruhi jumlah
kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu suatu zat serta hubungannya. Mereka menjelaskan bahwa massa benda, kalor jenis, dan perubahan suhu
mempengaruhi jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu suatu zat. Hubungan ketiganya dengan jumlah kalor adalah semakin besar massa benda,
semakin besar jumlah kalor yang diberikan; semakin besar kalor jenis, semakin besar pula jumlah kalor yang diberikan; serta semakin besar jumlah kalor yang
diberikan, semakin besar perubahan suhu yang terjadi. Pemahaman siswa di atas sesuai dengan teori yang menjelaskan bahwa faktor yang mempengaruhi
jumlah kalor adalah massa, kalor jenis, dan perubahan suhu. Jumlah kalor berbanding lurus dengan perubahan suhu, massa bahan, dan kalor jenis bahan
Young Freedman. Kemudian, untuk mengetahui apakah siswa benar
– benar paham tentang hubungan massa, kalor jenis, dan perubahan suhu terhadap jumlah kalor yang
diberikan, siswa C dan D memberikan contoh masing – masing setiap
hubungannya. Berdasarkan contoh yang diberikan, peneliti mengetahui bahwa siswa C dan D memahami dengan baik tentang hubungan antara massa, kalor
jenis, dan perubahan suhu terhadap jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu suatu zat.
6. Pemahaman Tentang Asas Black
Tabel 6. Pemahaman Siswa Tentang Asas Black
Siswa Pemahaman
Awal Pertanyaan
Pemahaman Akhir
A
Siswa lupa ketika ditanya tentang
Asas Black
Tidak memahami
Mengingatkan persamaannya, yaitu
Q
lepas
= Q
terima
Siswa ingat kan persamaan tersebut tetapi tidak dapat menjelaskannya
Tidak memahami B
Cuma ingat Asas Black itu
Q
lepas
= Q
terima
.
Tidak memahami
Yang dimaksud Q
lepas
= Q
terima
. itu bagaimana?
Lupa
Tidak tmemahami
C Siswa lupa
tentang Asas Black
Tidak memahami
Misalnya ada 2 besi, besi A dan besi B,
masing-masing punya suhu yang berbeda,
misalnya besi A suhunya 20
o
C dan besi B suhunya
100
o
C. Besi B ditempel atau
disatukan dengan besi A, apa yang terjadi
pada besi A dan besi B?
Besi A suhunya meningkat
Suhu akhir kedua besi itu jadi bagaimana?
Suhunya jadi sama Mengapa bisa jadi
sama suhunya? Karena kalor dari besi B diberikan ke
besi A soalnya suhu besi B lebih besar dari besi A, lalu besi A menerima kalor
dari besi B, jadinya suhunya menjadi sama.
Kalor yang diberikan besi B sama tidak
dengan kalor yang diterima besi A?
Kalor yang diberikan besi B sama dengan kalor yang diterima besi A
Memahami D
Siswa D langsung diberi
ilustrasi
Misalnya ada 2 batang besi yang
suhunya berbeda, besi A suhunya 20
o
C dan besi B suhunya
100
o
C, keduanya disentuhkan, apa yang
terjadi dari kedua benda itu?
Besi A suhunya akan naik dan yang B suhunya akan turun sampai suhunya
setimbang.
Maksudnya setimbang itu
bagaimana? Sampai besi A dan besi B suhunya
sama
Siswa Pemahaman
Awal Pertanyaan
Pemahaman Akhir
Mengapa suhu besi A bisa naik dan suhu
besi B bisa turun? Karena benda yang suhunya lebih
tinggi mengalirkan energi ke suhu yang lebih rendah, jadi besi B
memberikan kalor ke besi A dan besi A menerima kalor dari besi B.
Besar kalor yang diberikan besi B
dengan besar kalor yang diterima besi A
beda atau tidak? Harusnya sama
Bisa kasih contoh tentang Asas Black
ini? Kalau kita menggenggam es, tangan
kita jadi dingin seperti es dan esnya lama-lama meleleh.
Mengapa bisa begitu? Karena tangan kita memberikan kalor
ke es jadinya suhu yang di tangan turun dan es-nya menerima kalor dari
tangan jadinya lama-lama meleleh, jadi tangan kita terasa dingin seperti suhu
es. Memahami
Pemahaman keempat siswa tentang Asas Black, yaitu siswa A dan B tidak memahami karena tidak dapat menjelaskan konsep Asas Black, sedangkan
siswa C dan D memahami dan sesuai dengan teori mengenai Asas Black. Dalam teori, jika 2 benda A dan B dengan suhu masing-masing T
1
dan T
2
disatukan, maka benda yang lebih panas akan memberikan kalor pada yang kurang panas, sampai terjadi kesetimbangan termal, yaitu suhu menjadi sama
T
3
. Misalkan T
2
T
1
, maka B memberikan panas pada A. Panas yang diberikan oleh B = panas yang diserap oleh A Supatno, 2009. Dalam wawancara, siswa
C dan D diilustrasikan dengan memisalkan ada 2 batang besi yang suhunya berbeda, besi A suhunya 20
o
C dan besi B suhunya 100
o
C, keduanya disentuhkan, mereka mengatakan bahwa kalor dari besi A diberikan ke besi B
karena suhu besi A lebih besar dari besi, lalu besi B menerima kalor dari besi A, sehingga suhunya menjadi sama. Mereka juga mengatakan bahwa kalor
yang diberikan besi A sama dengan kalor yang diterima besi. Pada siswa D, ia memahami dengan baik mengenai Asas Black, yang
mana mengatakan bahwa besi A suhunya akan naik dan yang besi B suhunya akan turun sampai suhunya setimbang. Yang dimaksudkan setimbang adalah
sampai besi A dan besi B suhunya sama. Ketika ditanya mengapa suhu besi A menjadi naik dan suhu B menjadi turun, ia menjelaskan bahwa hal tersebut
dikarenakan benda yang suhunya lebih tinggi mengalirkan energi ke suhu yang lebih rendah, jadi besi B memberikan kalor ke besi A dan besi A menerima
kalor dari besi B. Siswa D juga mengatakan bahwa besar kalor yang diberikan besi B dengan besar kalor yang diterima besi A harusnya sama.
Untuk memperdalam sejauh mana siswa memahami mana yang memberikan kalor dan mana yang menerima kalor, siswa diminta untuk
memberi contoh dari Asas Black. Siswa mengatakan bahwa saat tangan kita menggenggam es tangan kita jadi dingin seperti es dan es-nya lama-lama
meleleh. Hal tersebut dikarenakan tangan kita memberikan kalor ke es jadinya suhu yang di tangan turun dan es-nya menerima kalor dari tangan jadinya
lama-lama meleleh, jadi tangan kita terasa dingin seperti suhu es. Dengan diberi contoh dan pertanyaan di atas, peneliti berhasil mengungkap
pemahamannya sampai pada benda mana yang memberikan kalor dan mana yang menerima kalor.
C. Pembahasan
Berdasarkan pemahaman siswa mengenai materi kalor yang sudah diungkap di analisis data, dapat diketahui bahwa secara umum keempat siswa
memiliki pemahaman yang tidak lengkap di awal wawancara, bahkan siswa B dan D mengalami miskonsepsi. Seiring berjalannya wawancara, siswa
mengubah pemahamaannya menjadi lebih lengkap dan benar setelah diberi beberapa pertanyaan. Siswa mengubah pemahamannya ketika diberi bentuk –
bentuk pertanyaan sebagai berikut: 1.
Pertanyaan yang membuat siswa memeriksa kembali pemahamannya Contoh: Pemahaman siswa B tentang konsep kalor
Pemahaman Awal
Pertanyaan Pemahaman Akhir
Kalor sama dengan suhu
Miskonsepsi
Tahu rumus kalor itu apa?
Q = m.c.∆T Siswa mengetahui bahwa ∆T adalah
selisih suhu yang berarti ada suhu awal dan suhu akhir
Kalor tidak sama dengan suhu
Pemahaman menjadi benar
2. Pertanyaan yang meminta penjelasan lebih lengkap
Contoh: Pemahaman siswa D tentang perpindahan kalor secara konduksi
Pemahaman Awal
Pertanyaan Pemahaman Akhir
Siswa dapat menjelaskan
proses perpindahan kalor
secara konduksi dengan benar,
tetapi siswa tidak tahu energi yang
dipindahan dalam bentuk energi apa.
Pemahaman tidak lengkap
Kalau kawat ini tidak dipanasi, sebenarnya
molekul yang di dalam kawat bergerak
tidak? Tetap bergerak, tapi gak berarti. Pada
benda padat jarak antar molekulnya dekat, molekulnya bergeraknya hanya
sedikit-sedikit dan gak sampai tukar posisi.
Kan molekulnya bergerak sedikit-
sedikit, kalau dipanasi molekulnya
jadi bagaimana? Geraknya lebih cepat. Kalau molekul
yang dipanasi bergerak lebih cepat, molekulnya nabrak-nabrak molekul
sebelahnya, terus molekul sebelahnya ikut geraknya cepat dan nabrak molekul
sebelahnya lagi sampai ujung yang tidak dipanasi.
Mengapa bisa nabrak-nabrak?
Zat padat itu molekul-molekulnya berdekatan, jadinya bisa nabrak-nabrak.
Pemahaman Awal
Pertanyaan Pemahaman Akhir
Kalau molekulnya bergerak itu punya
apa? Kecepatan dan energi kinetik
Molekul yang dipanasi ini tadi
kecepatannya bagaimana?
Geraknya makin cepat
Kalau geraknya makin cepat, energi
kinetiknya bagaimana?
Energi kinetiknya makin besar karena energi kinetik
=
2 2
. Kalau molekulnya
bergerak makin cepat, hubungannya
dengan suhu kawat bagaimana?
Kalau makin cepat, energi kinetiknya makin besar, jadi ujung yang tidak
dipanasi semakin cepat panas.
Jadi, energi yang dipindahkan dari
molekul 1 ke molekul sebelahnya itu energi
apa? Energi kinetiknya
Pemahaman menjadi lebih lengkap
3. Memberikan data atau ilustrasi supaya siswa dapat mengkonfirmasi
pemahamannya Contoh: Pemahaman siswa C tentang Asas Black
Pemahaman Awal
Pertanyaan Pemahaman Akhir
Siswa lupa
Tidak memahami
Misalnya ada 2 besi, besi A dan besi B,
masing-masing punya suhu yang berbeda,
misalnya besi A suhunya 20
o
C dan besi B suhunya
100
o
C. Besi B ditempel atau
disatukan dengan besi A, apa yang terjadi
pada besi A dan besi B?
Besi A suhunya meningkat Suhu akhir kedua besi itu jadi sama
Suhunya bisa jadi sama karena kalor dari besi B diberikan ke besi A
soalnya suhu besi B lebih besar dari besi A, lalu besi A menerima kalor
dari besi B, jadinya suhunya menjadi sama.
Kalor yang diberikan besi B sama dengan kalor yang diterima besi A.
Memahami
4. Mengulang pertanyaan yang sama untuk melihat konsistensi dari
penjelasan yang diberikan oleh siswa Contoh: Pemahaman siswa D tentang konsep kalor
Pertanyaan Pemahaman Awal
Pertanyaan Pemahaman Akhir
Kalor itu apa?
Perpindahan energinya
bagaimana? Kalor adalah perpindahan
energi yang dipengaruhi perbedaan suhu.
Energinya berpindah dari suhu tinggi ke suhu rendah.
Benda yang suhunya tinggi itu mengalirkan energi ke
suhu yang lebih rendah.
Miskonsepsi
Jadi, kalor itu apa?
Kalor adalah perpindahan energi
yang dipengaruhi perbedaan suhu.
Energinya berpindah dari suhu tinggi ke
suhu rendah.
Miskonnsepsi
Pemahaman siswa dapat berkembang bukan hanya diberi tahu tetapi justru ketika diberi pertanyaan. Hal tersebut adalah sebuah bukti bahwa siswa dapat
mengkonstruksi membangun sendiri pemahamannya, dimulai dari pemahaman awal siswa sampai mereka dapat mengubah pemahamannya tanpa diberi tahu.
Siswa membangun sendiri pemahamannya ketika siswa mengalami disequilibrium. Disequilibrium adalah keadaan dimana siswa mencoba untuk
memahami pengalaman baru dengan mengasimilasi ke dalam pengetahuan yang sudah mereka dimiliki dan jika asimilasi tidak bekerja sepenuhnya, ada
ketidakseimbangan antara pengalaman baru dan pengetahuan lama. Untuk mengatasi ketidakseimbangan tersebut, mereka mengakomodasi atau
menyesuaikan pengetahuan lama sehingga lebih cocok untuk pengalaman baru Beilin, 1994, hal. 263. Hal tersebut terlhat ketika siswa diberi pertanyaan,
siswa mencoba – coba jawaban sampai mereka menemukan jawaban yang tepat. Mereka mulai mengakomodasi pemahaman awal mereka dengan
menyesuaikan dan mengubah penjelasannya, di mana situasi yang baru adalah situasi setelah diberi pertanyaan. Kemudian siswa mengkontruksi pemahaman
awal mereka menjadi suatu pemahaman yang baru yang menurut mereka lebih cocok.
Penelitian ini memberikan hal penting, bahwa mengajar itu bukan hanya memberi tahu tetapi menjadi tantangan seorang guru untuk dapat mengungkap
pemahaman siswa dengan bertanya, sehingga guru mengetahui apakah siswa sudah memahami dengan baik, kurang memahami, atau bahkan terjadi
miskonsepsi. Jika guru hanya memberi tahu atau menyampaikan materi saja di dalam kelas, siswa mungkin tidak mengubah pemahamannya jika pemahaman
mereka kurang lengkap atau salah. Mengajukan pertanyaan adalah salah satu cara agar pemahaman siswa berkembang.
51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Secara umum keempat siswa memiliki pemahaman yang tidak lengkap di
awal wawancara, bahkan siswa B dan D mengalami miskonsepsi. 2.
Selama wawancara klinis berlangsung, siswa mengubah pemahamaannya menjadi lebih lengkap dan benar setelah diberi beberapa pertanyaan.
3. Siswa mengubah pemahamannya ketika diberi bentuk – bentuk
pertanyaan sebagai berikut: a.
Pertanyaan yang membuat siswa memeriksa kembali pemahamannya b.
Pertanyaan yang meminta penjelasan lebih lengkap c.
Memberikan data atau ilustrasi supaya siswa dapat mengkonfirmasi pemahamannya
d. Mengulang pertanyaan yang sama untuk melihat konsistensi dari
penjelasan yang diberikan oleh siswa 4.
Pemahaman siswa dapat berkembang bukan hanya diberi tahu tetapi justru ketika diberi pertanyaan.
5. Siswa membangun sendiri pemahamannya ketika siswa mengalami
disequilibrium.