Landasan Teori Hipotesis Metode Kondensasi dengan Gugus Amina

d. Pereaksi untuk pengukuran kadar glukosa. Reagen GOD-PAP Glucose GOD FS oleh DiaSys ® , Jerman. Tabel III. Isi reagen GOD-PAP Isi Jumlah Phosphat buffer pH 7,5 250 mmolL Phenol 5 mmolL 4-aminoantipyrine 0,5 mmolL Glucose oxidase GOD ≥ 10 kUL Peroxidase POD ≤ 1 kUL Standard 100 mgdL 5,5 mmolL DiaSys, 2014 e. Lain-lain 1 EDTA sebagai antikoagulan 2 Glukosa monohidrat p.a. dengan dosis 1,75 gkgBB sebagai bahan untuk UTGO 3 Aquadest 4 Aquabidest sebagai blanko pada pengukuran kadar glukosa darah 5 CMC 1 sebagai kontrol normal dan pelarut glibenklamid

2. Alat Penelitian

a. Seperangkat alat gelas Beaker glass, labu ukur, gelas ukur, pengaduk b. Jarum suntik injeksi peroral c. Pipa kapiler hematokrit d. Tabung effendorf e. Tabung reaksi f. Mikropipet 100µL, 1000µL g. Glassfin dan pipet volum h. Hot plate i. Sentrifuge j. MicroVitalab-200 k. Alat timbang elektrik l. Vortex m. Blender n. Penyaring o. Stopwatch

D. Tata Cara Penelitian

1. Determinasi tanaman

Determinasi dilakukan dengan mencocokkan kesamaan buah buncis yang dibeli dengan ciri-ciri yang terdapat dalam buku taksonomi dan determinasi oleh ahli determinan sehingga diperoleh surat keterangan determinasi. Determinasi dilakukan di Bagian Biologi Farmasi, Unit II Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta oleh Bapak Djoko Santoso, M.Si.

2. Pengumpulan bahan uji

Buncis yang digunakan diperoleh dari Condong Catur Yogyakarta.

3. Pembuatan jus buncis

Jus buncis dibuat dengan mencampurkan 250 gram potongan buah buncis dan 100 mL air yang diblender dan disaring, sehingga didapatkan jus buncis volume 150 mL.

4. Perhitungan dosis pemberian jus buncis

Konsentrasi konsumsi jus buncis untuk manusia dewasa 70 kg adalah 250 gram buncis dalam 100 mL air diblender dan disaring untuk satu kali minum 150 mL. Dosis untuk tikus didapat dari konversi empiris manusia ke tikus, sehingga diperoleh dosis sebesar 22,5gkgBB. Dosis ini ditetapkan sebagai dosis terendah. Selanjutnya dilakukan penentuan peringkat dosis untuk dosis tengah dan dosis tertinggi. Dosis tertinggi ditentukan dengan melihat konsentrasi maksimum jus buncis yang masih dapat masuk ke dalam spuit injeksi oral tanpa memberikan penyumbatan dan konsentrasi maksimum jus buncis yang tidak menyebabkan kematian pada hewan uji, diperoleh hasil 115,05gkgBB. Dosis tengah didapatkan dengan mencari faktor peringkat terlebih dahulu, dengan rumus ≥ = , dimana n adalah jumlah kelompok peringkat dosis jus buncis, D3 adalah dosis tertinggi jus buncis dan D1 adalah dosis terendah jus buncis. Diperoleh nilai f sebesar 2,26. Dosis tengah dihitung dengan cara mengalikan dosis terendah jus buncis dengan faktor peringkat, sehingga diperoleh dosis sebesar 50,85gkgBB Lampiran 4d.

5. Preparasi bahan

a. Pembuatan larutan stok glukosa p.a 15,0 bv. Glukosa monohidrat p.a ditimbang sebanyak 3,75 gram dilarutkan dalam aquadest panas dalam labu takar 25,0 mL sampai tanda batas. b. Pembuatan larutan CMC 1 bv. CMC ditimbang sebanyak 1 gram dan dilarutkan dengan akuades dalam labu ukur 100 mL hingga batas tanda. c. Penentuan keseragaman bobot tablet glibenklamid. Timbang 20 tablet glibenklamid secara acak, hitung dan catat masing-masing bobotnya. Saat penimbangan, tidak boleh ada lebih dari dua tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata, dengan persentase penyimpangan

Dokumen yang terkait

UJI PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PERASAN BUAH BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) TERHADAP KELINCI JANTAN YANG DIBEBANI GLUKOSA.

0 0 20

Efek Ekstrak Etanol Buncis (Phaseolus Vulgaris L) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit Jantan Galur Swiss Webster Yang Di Induksi Aloksan.

0 0 15

Pengaruh air rebusan daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) terhadap kadar glukosa darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa.

0 5 91

Efek pemberian jus buah pisang ambon (Musa paradisiace var. sapientum (L.) Kunt.) terhadap kadar glukosa darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa.

0 0 8

Efek pemberian jus buah pisang kepok (Musa paradisiaca forma typica) terhadap kadar glukosa darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa.

0 5 10

Interaksi jus buah pare (Momordica charantia L.) dan jus buah naga merah (Hylocereus purpusii L.) terhadap tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa.

3 19 100

Efek pemberian jus buah pisang kepok (Musa paradisiaca forma typica) terhadap kadar glukosa darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa.

0 0 11

Efek pemberian jus buah pisang ambon (Musa paradisiace var. sapientum (L.) Kunt.) terhadap kadar glukosa darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa

0 0 6

Efek pemberian jus buah pisang kepok (Musa paradisiaca forma typica) terhadap kadar glukosa darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa

0 4 8

PENGARUH EKSTRAK BUNCIS (Phaseolus vulgaris l.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) WISTAR JANTAN YANG MENGALAMI DIABETES MELLITUS

1 0 21