Variabel utama Variabel pengacau

150 mL. Dosis untuk tikus didapat dari konversi empiris manusia ke tikus, sehingga diperoleh dosis sebesar 22,5gkgBB. Dosis ini ditetapkan sebagai dosis terendah. Selanjutnya dilakukan penentuan peringkat dosis untuk dosis tengah dan dosis tertinggi. Dosis tertinggi ditentukan dengan melihat konsentrasi maksimum jus buncis yang masih dapat masuk ke dalam spuit injeksi oral tanpa memberikan penyumbatan dan konsentrasi maksimum jus buncis yang tidak menyebabkan kematian pada hewan uji, diperoleh hasil 115,05gkgBB. Dosis tengah didapatkan dengan mencari faktor peringkat terlebih dahulu, dengan rumus ≥ = , dimana n adalah jumlah kelompok peringkat dosis jus buncis, D3 adalah dosis tertinggi jus buncis dan D1 adalah dosis terendah jus buncis. Diperoleh nilai f sebesar 2,26. Dosis tengah dihitung dengan cara mengalikan dosis terendah jus buncis dengan faktor peringkat, sehingga diperoleh dosis sebesar 50,85gkgBB Lampiran 4d.

5. Preparasi bahan

a. Pembuatan larutan stok glukosa p.a 15,0 bv. Glukosa monohidrat p.a ditimbang sebanyak 3,75 gram dilarutkan dalam aquadest panas dalam labu takar 25,0 mL sampai tanda batas. b. Pembuatan larutan CMC 1 bv. CMC ditimbang sebanyak 1 gram dan dilarutkan dengan akuades dalam labu ukur 100 mL hingga batas tanda. c. Penentuan keseragaman bobot tablet glibenklamid. Timbang 20 tablet glibenklamid secara acak, hitung dan catat masing-masing bobotnya. Saat penimbangan, tidak boleh ada lebih dari dua tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata, dengan persentase penyimpangan lebih besar daripada harga yang ditetapkan pada kolom A, dan tidak satu tabletpun menyimpang dari bobot rata-ratanya, dengan persentase penyimpangan lebih besar dari harga yang ditetapkan pada kolom B Tabel IV Tabel IV. Keseragaman Bobot Tablet Bobot rata-rata Penyimpangan bobot rata-rata A B ≤ 25 mg 15 30 26-150 mg 10 20 151-300 mg 7,5 15 300 mg 5 20 Depkes RI, 1979 d. Pembuatan suspensi glibenklamid 0,1125 mgmL. Timbang sebanyak 20 tablet glibenklamid dan gerus hingga homogen. Timbang 25 mg serbuk glibenklamid, larutkan dengan CMC 1 dalam labu takar 10 mL sampai batas tanda sebagai larutan stok glibenklamid. Supensi glibenklamid dengan konsentrasi 0,1125 mgmL dibuat dengan mengambil 0,45 mL larutan stok, larutkan dengan aquadest dalam labu ukur 10 mL hingga batas tanda. e. Penentuan dosis glibenklamid. Dosis glibenklamid untuk manusia 70 kgBB yaitu 5 mg, sehingga dosis untuk tikus yaitu: faktor konversi manusia ke tikus = 0,018 5 mg × 0,018 = 0,09mg200gBB = 0,45mgkgBB

6. Orientasi waktu pemberian glibenklamid

Orientasi dilakukan dengan menggunakan dua belas ekor tikus yang terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok 15, 30, dan 45 menit sebelum UTGO. Masing-masing kelompok terdiri dari empat ekor tikus, dimana dua ekor

Dokumen yang terkait

UJI PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PERASAN BUAH BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) TERHADAP KELINCI JANTAN YANG DIBEBANI GLUKOSA.

0 0 20

Efek Ekstrak Etanol Buncis (Phaseolus Vulgaris L) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit Jantan Galur Swiss Webster Yang Di Induksi Aloksan.

0 0 15

Pengaruh air rebusan daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) terhadap kadar glukosa darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa.

0 5 91

Efek pemberian jus buah pisang ambon (Musa paradisiace var. sapientum (L.) Kunt.) terhadap kadar glukosa darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa.

0 0 8

Efek pemberian jus buah pisang kepok (Musa paradisiaca forma typica) terhadap kadar glukosa darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa.

0 5 10

Interaksi jus buah pare (Momordica charantia L.) dan jus buah naga merah (Hylocereus purpusii L.) terhadap tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa.

3 19 100

Efek pemberian jus buah pisang kepok (Musa paradisiaca forma typica) terhadap kadar glukosa darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa.

0 0 11

Efek pemberian jus buah pisang ambon (Musa paradisiace var. sapientum (L.) Kunt.) terhadap kadar glukosa darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa

0 0 6

Efek pemberian jus buah pisang kepok (Musa paradisiaca forma typica) terhadap kadar glukosa darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa

0 4 8

PENGARUH EKSTRAK BUNCIS (Phaseolus vulgaris l.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) WISTAR JANTAN YANG MENGALAMI DIABETES MELLITUS

1 0 21