Dampak Perilaku Seksual Pranikah

40 sebaya memiliki harga diri rendah, penerimaan dari teman sebaya dapat meningkatkan harga diri remaja itu sendiri. Remaja dengan harga diri tinggi akan mampu menilai diri nya sendiri, tidak tergantung pada kondisi eksternal serta dapat menghargai dirinya, tidak terpengaruh terhadap pendapat orang lan. Sedangkan remaja dengan harga diri rendah tidak akan mampu menilai dirinya sendiri serta merasa diri tidak berharga sehingga ia memerlukan orang lain untuk menilai dirinya dan cenderung percaya pada apa yang dinilai oleh orang lain. Hal ini lah yang menyebabkan remaja akan mudah dipengaruhi oleh tekanan negatif dari teman sebaya. Menurut Lingren 1995 remaja dengan harga diri tinggi cenderung kurang atau tidak mudah dipengaruhi dan mempunyai kemampuan bertahan dari tekanan negatif teman sebaya dan tekanan sosial lainnya, serta mampu menjalin dan mengembangkan hubungan baik dengan teman-teman baru yang signifikan baginya. Jadi, semakin tinggi harga diri remaja, maka semakin rendah kecenderungan nya untuk melakukan perilaku seksual pranikah. BKKBN 2010 menyebutkan bahwa tiga kali lebih besar faktor yang paling mempengaruhi remaja untuk melakukan hubungan seksual adalah: 1 Teman sebaya yaitu mempunyai pacar, 2 Mempunyai teman yang setuju dengan hubungan seks pra nikah 3 Mempunyai teman yang mempengaruhi atau mendorong untuk melakukan seks pranikah. Menurut Hurlock 1980, selama masa remaja terjadi perubahan minat religius. Pada periode kesadaran religius, remaja mempunyai minat yang tinggi terhadap suatu keyakinan atau kelompok agama yang dianutnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41 Sebagai akibat dari meningkatnya minat ini remaja seringkali membandingkan keyakinannya dengan keyakinan teman-temannya atau menganalisis keyakinannya secara kritis sesuai dengan meningkatnya pengetahuan remaja. Apabila remaja gagal memahami keyakinan atau agamanya, maka ia dapat dengan mudah terpengaruh dengan keyakinan yang dianut oleh teman sebayanya baik itu positif maupun negatif. Ketika remaja memasuki periode keraguan religius, remaja mulai meragukan isi religiusitas. Keraguan ini akan membuat remaja kurang taat pada agama atau sebaliknya.Hal ini lah yang akan menentukan tingi atau rendahnya religiusitas pada remaja. Pengaruh atau tekanan dari teman sebaya menjadi faktor reinforcing atau faktor penguat yang dapat memperkuat perilaku. Faktor reinforcing disini berperan sebagai penguat dari faktor predisposing atau faktor yang memotivasi remaja untuk melakukan perilaku seksual pranikah yaitu harga diri dan religiusitas. Hal ini akan berdampak pada tinggi atau rendahnya perilaku seksual pranikah pada remaja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI