Persepsi Remaja Terhadap Perilaku Seksual Pranikah

41 Sebagai akibat dari meningkatnya minat ini remaja seringkali membandingkan keyakinannya dengan keyakinan teman-temannya atau menganalisis keyakinannya secara kritis sesuai dengan meningkatnya pengetahuan remaja. Apabila remaja gagal memahami keyakinan atau agamanya, maka ia dapat dengan mudah terpengaruh dengan keyakinan yang dianut oleh teman sebayanya baik itu positif maupun negatif. Ketika remaja memasuki periode keraguan religius, remaja mulai meragukan isi religiusitas. Keraguan ini akan membuat remaja kurang taat pada agama atau sebaliknya.Hal ini lah yang akan menentukan tingi atau rendahnya religiusitas pada remaja. Pengaruh atau tekanan dari teman sebaya menjadi faktor reinforcing atau faktor penguat yang dapat memperkuat perilaku. Faktor reinforcing disini berperan sebagai penguat dari faktor predisposing atau faktor yang memotivasi remaja untuk melakukan perilaku seksual pranikah yaitu harga diri dan religiusitas. Hal ini akan berdampak pada tinggi atau rendahnya perilaku seksual pranikah pada remaja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42

F. Bagan Hubungan

Harga Diri Religiusitas Teman Sebaya Tinggi 1. Mampu menilai diri sendiri, tidak tergantung pada kondisi eksternal 2. Menghargai diri, tidak terpengaruh terhadap pendapat orang lain. Mampu memahami keyakinan atau agamanya dengan baik 1. Harga diri tinggi : tidak mudah dipengaruhi oleh tekanan negatif teman sebaya 2. Religiusitas tinggi : memiliki pemahaman agama yang baik Rendah 1. Tidak mampu menilai diri 2. Merasa diri tidak berharga Tidak mampu memahami keyakinan nya sendiri 1. Harga diri rendah : mudah dipengaruhi oleh tekanan negative teman sebaya 2. Religiusitas rendah : mudah untuk mengikuti keyakinan yang dimiliki oleh teman sebayanya REMAJA dan PERILAKU BERISIKO PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH Faktor Predisposing : Faktor Reinforcing : 1. Harga Diri + Teman Sebaya 2. Religiusitas RENDAHNYA PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH TINGGINYA PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH