Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Pranikah
                                                                                39
yang  meliputi  keluarga,  teman  sebaya,  guru,  petugas  kesehatan,  tokoh masyarakat  dan  pengambil  keputusan.Soetjiningsih  2006  menjelaskan
bahwa  faktor-faktor  yang  mempengaruhi  perilaku  seks  pranikah  remaja paling  tinggi  adalah  hubungan  orangtua  -  remaja,  tekanan  negatif  teman
sebaya  yang  didalamnya  tersirat  harga  diri,  pemahaman  tingkat  agama religiusitas,  dan  eksposur  media  pornografi  memiliki  pengaruh  yang
signifikan,  baik  langsung  maupun  tidak  langsung  terhadap  perilaku  seksual pranikah remaja.
Pada remaja, harga diri tinggi atau rendah di pengaruhi oleh faktor internal  yaitu  faktor  fisik  terutama  pada  remaja  wanita,  bagaimana
perasaan  mereka  terhadap  penampilanfisik.  Faktor  fisik  merupakan prediktor  utama  yang  menentukan  harga  diri  pada  remaja,  diikuti  dengan
harga  diri  mengenai  hubungan  remaja  dengan  teman  sebayanya  Harter dalam  Steinberg,  2002.  Remaja  wanita  memiliki  kecenderungan  untuk
fokus  pada  penampilan  fisik,  dating,  dan  penerimaan  oleh  teman  sebaya dibandingkan dengan remaja putra. Faktor tinggirendahnya harga diri pada
remaja  juga  dipengaruhi  oleh  kelas  sosial  seperti  pekerjaan  orang  tua, pendidikan  serta  pendapatan  orang  tua.  Remaja  yang  harga  dirinya  rendah
cenderung  mudah  dipengaruhi  tekanan  negatif  teman-teman  sebayanya. Remaja  yang  mendapatkan  harga  dirinya  melalui  penerimaan  oleh  teman
sebayanya dibandingkan dari orang tua atau guru, memperlihatkan masalah perilaku  dan  kurang  nya  prestasi  di  sekolah  Dubois,  dkk  dalam  Steinberg,
2002.  Menariknya,  meskipun  remaja  yang  terpengaruh  tekanan  teman PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
sebaya  memiliki  harga  diri  rendah,  penerimaan  dari  teman  sebaya  dapat meningkatkan harga diri remaja itu sendiri. Remaja dengan harga diri tinggi
akan  mampu  menilai  diri  nya  sendiri,  tidak  tergantung  pada  kondisi eksternal  serta  dapat  menghargai  dirinya,  tidak  terpengaruh  terhadap
pendapat orang lan. Sedangkan remaja dengan harga diri rendah tidak akan mampu  menilai  dirinya sendiri serta merasa  diri tidak  berharga sehingga  ia
memerlukan  orang  lain  untuk  menilai  dirinya  dan  cenderung  percaya  pada apa yang dinilai oleh orang lain. Hal ini lah yang menyebabkan remaja akan
mudah  dipengaruhi  oleh  tekanan  negatif  dari  teman  sebaya.  Menurut Lingren 1995 remaja dengan harga diri tinggi cenderung kurang atau tidak
mudah  dipengaruhi  dan  mempunyai  kemampuan  bertahan  dari  tekanan negatif teman sebaya dan tekanan sosial lainnya, serta mampu menjalin dan
mengembangkan  hubungan  baik  dengan  teman-teman  baru  yang  signifikan baginya.  Jadi,  semakin  tinggi  harga  diri  remaja,  maka  semakin  rendah
kecenderungan  nya  untuk  melakukan  perilaku  seksual  pranikah.  BKKBN 2010  menyebutkan  bahwa  tiga  kali  lebih  besar  faktor  yang  paling
mempengaruhi remaja untuk melakukan hubungan seksual adalah: 1 Teman sebaya  yaitu  mempunyai  pacar,  2  Mempunyai  teman  yang  setuju  dengan
hubungan  seks  pra  nikah  3  Mempunyai  teman  yang  mempengaruhi  atau mendorong untuk melakukan seks pranikah.
Menurut  Hurlock  1980,  selama  masa  remaja  terjadi  perubahan minat  religius.  Pada  periode  kesadaran  religius,  remaja  mempunyai  minat
yang tinggi terhadap suatu keyakinan atau kelompok agama yang dianutnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
                                            
                