Batasan Usia Remaja REMAJA

29 berkurang yang terlihat pada cara ibadahnya yang kadang-kadang rajin dan kadang-kadang malas. Penghayatan rohaniahnya cenderung skeptik was-was sehingga muncul keengganan dan kemalasan untuk melakukan berbagai kegiatan ritual seperti shalat yang selama ini dilakukannya dengan penuh kepatuhan. Pada masa remaja akhir, remaja sudah mulai melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan keagamaan. Daradjat 1996 menjelaskan tentang religiusitas pada remaja dalam dua tahap perkembangan, yaitu : 1. Masa Remaja Awal 13 – 16 Tahun Perubahan jasmani pada masa remaja menimbulkan kecemasan tersendiri, kepercayaan kepada agama yang telah tumbuh sebelumnya mungkin mengalami kegoncangan, karena ia kecewa terhadap dirinya. Maka kepercayaan remaja kepada Tuhan kadang-kadang sangat kuat dan kadang-kadang menjadi ragu bahkan berkurang. Ibadah yang dilakukan kadang-kadang rajin dan kadang-kadang malas. Perasaan remaja terhadap Tuhannya tergantung pada perubahan emosi yang sedang di alami. Kadang mereka membutuhkan Tuhan terutama saat menghadapi bahaya, takut akan gagal, dan saat merasa berdosa. Tapi kadang ia kurang membutuhkan Tuhan ketika mereka senang, riang, atau gembira. Perkembangan kecerdasan keberagamaan remaja telah sampai kepada memahami hal yang abstrak pada umur 12 tahun dan mampu mengambil kesimpulan yang 30 abstrak dari apa yang dilihat dan didengarnya. Maka pendidikan agama tidak akan diterima begitu saja tanpa memahaminya. Disini remaja akan merasa butuh dengan ajaran dan ketentuan agama untuk mengembalikan jiwanya kepada ketenangan dan kestabilan. 2. Masa Remaja Akhir 17 – 21 Tahun Pada masa ini remaja telah memasuki suatu tahap yang dalam istilah agama disebut sebagai baligh-berakal, maka remaja merasa bahwa dirinya telah dewasa dan dapat berpikir logis. Remaja sedang berusaha mencapai peningkatan dan kesempurnaan pribadinya, maka mereka juga ingin mengembangkan agama pada tahap ini. Sementara menurut Hurlock 1980, selama masa remaja terjadi perubahan dalam minat religius secara lebih radikal daripada perubahan dalam minat akan pekerjaan. Pola perubahan minat tersebut dijelaskan sebagai berikut : a. Periode Kesadaran Religius Pada saat remaja mempersiapkan diri untuk menjadi bagian dari suatu kelompok keagamaan yang dianut orang tuanya, minat religiusnya meninggi. Sebagai akibat dari meningkatnya minat ini, ia mungkin menjadi bersemangat mengenai agama sampai- sampai ia mempunyai keinginan untuk menyerahkan kehidupannya untuk agama dan malah meragukan keyakinan yang diterimanya selama masa kanak-kanak. Pada periode ini juga remaja seringkali membandingkan keyakinannya dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI