Tujuan penelitian Manfaat penelitian

2. Pembelajaran IPA Proses pembelajaran merupakan kegiatan yang dijalani oleh siswa dalam mencapai tujuan pendidikan. Menurut Trianto 2012:141, secara umum IPA dipahami sebagai ilmu yang lahir dan berkembang lewat langkah-langkah observasi, perumusan masalah, penyusunan hipotesis, pengujian hipotesis melalui eksperimen, penarikan kesimpulan, serta penemuan teori dan konsep. Dapat dikatakan bahwa, pembelajaran IPA merupakan serangkaian proses untuk mempelajari ilmu pengetahuan tentang IPA yang dibangun melalui proses ilmiah. Pembelajaran IPA dilaksanakan berdasarkan teori konstruktivisme. Secara sederhana konstruktivisme beranggapan bahwa pengetahuan kita merupakan konstruksi bentukan dari kita yang mengetahui sesuatu Suparno, 1997: 11. Pengetahuan bukan sesuatu yang sudah jadi, yang ada diluar kita, tetapi sesuatu yang harus kita bentuk sendiri dalam pikiran kita. Maka untuk mengetahui pelajaran tentang IPA, kita harus aktif dalam membangun pengetahuan kita tentang IPA melalui pengalaman langsung yang kita alami. Lebih lanjut Trianto 2012,143 mejelaskan bahwa, proses pembelajaran IPA lebih ditekankan pada pendekatan keterampilan proses, sehingga siswa dapat menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep, teori-teori dan sikap ilmiah siswa itu sendiri yang akhirnya dapat berpengaruh positif terhadap kualitas proses pendidikan maupun produk pendidikan. Untuk itu perlu dikembangkan metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide- idenya. 3. Guru IPA Guru mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Guru merupakan garda terdepan dan ujung tombak yang berhadapan langsung dengan peserta didik. Keberhasilan suatu pendidikan di sekolah salah satu kuncinya adalah keberhasilan guru dalam menyajikan materi pelajaran dan memfasilitasi siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Maka pengetahuan guru tentang materi pelajaran dan berbagai metode maupun pendekatan dalam pembelajaran sangat penting. Guru dituntut harus profesional dalam bidang pengajaran. Pada uraian sebelumnya telah dijelaskan bahwa pembelajaran IPA dibangun atas dasar kegiatan ilmiah. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik diterapkan melalui keterampilan proses sains. Agar pembelajaran IPA dengan pendekatan saintifik dapat berjalan dengan lancar, maka guru harus mempunyai pengetahuan yang mendalam tentang IPA dan terampil dalam melakukan kerja ilmiah.

C. Keterampilan proses

Keterampilan proses adalah keterampilan fisik dan mental terkait dengan kemampuan mendasar yang dimiliki dan dikuasai serta diterapkan dalam kegiatan ilmiah untuk menemukan hal-hal baru Semiawan, 1985:17. Keterampilan proses merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah baik kognitif maupun psikomotorik yang dapat digunakan untuk menemukan