Tempat penelitian METODE PENELITIAN

G. Desain penelitian

1. Kegiatan penelitian Langkah kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Peneliti mengajukan sebuah tes kepada guru-guru IPA sekolah menengah berupa pertanyaan-pertanyaan yang menguji unsur-unsur dalam keterampilan proses sains. Tes ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman guru IPA tentang keterampilan proses sains. b. Setelah mengumpulkan data, hasil tes keterampilan proses sains tersebut dianalisis dengan mengoreksi jawaban benar atau salah. Menganalisis jawaban benar dengan mencari rata-rata untuk melihat kemampuan guru secara keseluruhan dalam menguasai keterampilan proses. Kemudian menganalisis jawaban guru untuk setiap aspek keterampilan proses untuk melihat kemampuan guru disetiap aspek keterampilan proses sains. 2. Teknik pengumpulan data Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan satu macam instrumen yaitu soal berupa pilihan ganda tentang keterampilan proses sains. Data tentang tingkat keterampilan proses sains guru diperoleh dari jawaban guru.

H. Teknik analisis data

Jawaban guru atas tes yang digunakan dapat diketahui tingkat keterampilan proses sains guru IPA. Jawaban guru dianalisis untuk setiap item soal, jika benar diberi skor 1 dan jika salah diberi skor 0. Jawaban guru tersebut dikelompokkan berdasarkan aspek-aspek keterampilan proses dan dihitung skor setiap guru serta dibuat persentase. Menghitung rata-rata skor seluruh guru untuk masing-masing aspek keterampilan proses. Berikut adalah tabel yang digunakan untuk menghitung rata-tara skor guru setiap aspek keterampilan proses. Tabel 3.3. Tabel rekap jawaban guru untuk setiap aspek keterampilan proses sains terpadu Nama Guru Aspek Skor Skor No item No item Keterangan: Skor = skor mentah guru Skor = skor guru dalam bentuk persen = x 100 Hasil analisis diatas digunakan untuk mengetahui tingkat pamahaman guru terhadap keterampilan proses setiap aspek. Untuk melihat keterampilan proses guru secara keseluruhan dari ke lima aspek keterampilan proses tersebut maka menjumlahkan skor kelima aspek masing-masing guru kemudian menghitung rata-rata skor secara keseluruhan dari skor guru dari kelima aspek keterampilan proses tersebut. Melalui hasil jawaban tes yang diberikan kepada guru tersebut, maka dapat diketahui keterampilan proses sains guru. Untuk mengetahui tingkat pemahaman keterampilan proses sains guru IPA di Nias Barat, menghitung rata-rata skor semua guru dan dibuat dalam persentase. Nilai rata-rata yang diperoleh di klasifikasikan berdasarkan kualifikasi tingkat penguasaan keterampilan proses sains yaitu baik, cukup baik, kurang dan sangat kurang. Menurut Masidjo 1995, kualifikasi penguasaan kompetensi disajikan seperti dalam tabel 3.4 berikut: Tabel 3.4. Kualifikasi tingkat penguasaan keterampilan proses sains Rata-rata nilai benar kualifikasi ≥ 80 Sangat baik 68-79 Baik 56-67 Cukup 46-55 Kurang ≤ 45 Sangat kurang Untuk melihat perbedaan rata-rata keterampilan proses sains antara guru IPA SMP dan IPA SMA, maka menggunakan analisis statistik yaitu uji-T independen. Uji T independen merupakan analisa yang digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata dari dua kelompok yang independen atau tidak berkaitan Wahyono, 2102:99. Penelitian ini diikuti oleh dua kelompok guru IPA yaitu guru IPA SMP dan IPA SMA, maka untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan keterampilan proses antara dua kelompok guru IPA dianalisis dengan menggunakan statistik uji-T