Definisi Perawat Tugas, Fungsi, dan Peran Perawat

34 Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa perilaku kontra produktif dapat disebabkan oleh kepribadian personality , stressor yang berasal dari organisasi kontrak psikologis, pemberian hadiah, kepemimpinan, lingkungan kerja, dan stress kerja.

C. Perawat

1. Definisi Perawat

Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK.02.02MENKES14812010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik perawat, definisi perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan peraturan perundang-undangan Revalicha, 2013. Menurut College of Nurses of Ontario 2011, perawat adalah sebuah profesi yang difokuskan pada hubungan kolaboratif atau kerjasama untuk mempromosikan hasil yang terbaik bagi klien. Hubungannya dapat terjadi baik secara interprofessional dengan melibatkan berbagai professional kesehatan yang bekerjasama untuk memberikan perawatan yang berkualitas maupun secara intraprofessional 35 dengan melibatkan beberapa anggota dengan profesi yang sama untuk memberikan perawatan yang berkualitas. Ellis dan Harley dalam Pratopo, 2001, dalam Almasitoh, 2011 mendefinisikan perawat sebagai orang yang merawat, memelihara, dan menjaga orang yang sakit. Sementara Gunarsa dalam Almasitoh, 2011 mengartikan perawat sebagai individu yang telah dipersiapkan melalui pendidikan untuk turut serta merawat dan menyembuhkan orang yang sakit yang dilaksanakan sendiri atau di bawah pengawasan supervise dokter atau penyelia. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perawat ialah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan keperawatan dan bertugas untuk merawat serta memelihara orang yang sakit di rumah sakit.

2. Tugas, Fungsi, dan Peran Perawat

Menurut Yulmawati, Manjas, dan Bachtiar 2011 tugas utama yang dimiliki oleh perawat adalah memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien, baik untuk kesembuhan ataupun pemulihan status fisik dan mental pasien. Perawat juga bertugas memberikan pelayanan lain bagi kenyamanan dan keamanan pasien, seperti menata tempat tidur. Selain itu, seorang 36 perawat juga mempunyai tugas-tugas administratif seperti mendokumentasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelayanan keperawatan. Organization of Nursing dalam manajemen keperawatan, 2003 menjabarkan peran, tugas, serta fungsi dari perawat. Dalam manajemen keperawatan seorang perawat mempunyai peran sebagai berikut: a. Pelaksana Pelayanan Keperawatan Perawat mempunyau tanggung jawab untuk memberikan pelayanan dari yang bersifat sederhana hingga kompleks. b. Pengelola dalam bidang pelayanan keperawatan Tenaga keperawatan secara fungsional mengelola pelayanan keperawatan termasuk perlengkapan, peralatan, dan lingkungan. Selain itu, perawat juga membimbing tenaga kesehatan yang berpendidikan lebih rendah dan bertanggung jawab dalam hal administrasi. c. Pendidik pelayanan keperawatan Tenaga Keperawatan bertanggung jawab dalam hal pendidikan dan pengajaran ilmu keperawatan dasar bagi tenaga kesehatan lainnya dan tenaga anggota keluarga. 37 Menurut Organization of Nursing dalam manajemen keperawatan, 2003 tenaga keperawatan juga diharapkan dapat melaksanakan fungsi khususnya pada pasien yang dirawat sebagai berikut : a. Menentukan kebutuhan kesehatan pasien dan mendorong pasien untuk berperan serta di dalam memenuhi kebutuhan kesehatannya. b. Memberikan penyuluhan kesehatan mengenai kebersihan perorangan, kesehatan lingkungan, kesehatan mental, gizi, kesehatan ibu dan anak, pencegahan penyakit dan kecelakaan. c. Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien yang meliputi perawatan darurat, serta bekerjasama dengan dokter dalam program pengobatan. d. Melaksanakan rujukan terhadap kasus-kasus yang tidak dapat ditanggulangi dan menerima rujukan dari organisasi kesehatan lainnya. e. Melaksanakan pencatatan asuhan keperawatan. Menurut Organization of Nursing dalam manajemen keperawatan, 2003 seorang perawat bertugas untuk memelihara kebersihan dan kerapihan di dalam ruangan; menerima pasien baru; melaksanakan asuhan keperawatan dengan menggunakan metode proses keperawatan; mempersiapkan pasien 38 keluar; membimbing dan mengawasi pekarya kesehatan dan pekarya rumah tangga; mengatur tugas jaga; mengelola peralatan medis dan keperawatan, bahan habis pakai dan obat; mengelola administrasi. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa perawat mempunyai tugas untuk memberikan pelayanan perawatan, kenyamanan, dan keamanan kepada pasien dan peran sebagai pelaksana, pengelola, dan pendidik dibidang pelayanan kesehatan. Selain itu, perawat juga melaksanakan fungsinya untuk merawat dan memenuhi kebutuhan pasien selama masa perawatan.

3. Tuntutan Bagi Seorang Perawat

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Transformasional Dengan Kepuasan Kerja Pada Pegawai Non-Medis Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta.

0 4 15

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA Hubungan Antara Persepsi Gaya Kepemimpinan Transformasional dengan Kepuasan Kerja.

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN ETOS KERJA PADA KARYAWAN HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN ETOS KERJA PADA KARYAWAN NON MEDIS RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

0 4 14

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN ETOS KERJA PADA KARYAWAN HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN ETOS KERJA PADA KARYAWAN NON MEDIS RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN CV. AR RAHMAN Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Transformasional Dengan Semangat Kerja Pada Karyawan Cv. Ar Rahman.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN CV. AR RAHMAN Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Transformasional Dengan Semangat Kerja Pada Karyawan Cv. Ar Rahman.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN STRES KERJA PADA ANGGOTA Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Transformasional Dengan Stres Kerja Pada Anggota Polisi Di Polresta Surakarta.

0 2 18

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN STRES KERJA PADA ANGGOTA Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Transformasional Dengan Stres Kerja Pada Anggota Polisi Di Polresta Surakarta.

1 7 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN KECERDASAN EMOSIONAL HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI KERJA.

0 1 15

Hubungan antara gaya kepemimpinan transformasional dan kecenderungan perilaku kerja kontra produktif pada perawat.

0 5 211