25
B. Perilaku Kerja Kontraproduktif
1. Definisi Perilaku kerja kontraproduktif
Perilaku kerja kontraproduktif adalah sebuah perilaku yang mempunyai dampak merusak atau merugikan bagi sebuah organisasi dan anggotanya
Neuman Baron, 1998; Fox Spector, 1999, dalam Spector, Fox Miles, 2001 . Menurut Sackett dalam Firdousiya Jayan, 2013 perilaku kerja
kontraproduktif adalah perilaku yang sengaja dilakukan oleh anggota organisasi dimana perilaku tersebut jika dilihat oleh organisasi adalah sebuah
perilaku yang bertentangan dengan kepentingan organisasi. Robbinson dan Bennet dalam Kelloway, Francis, Prosser, Cameron,
2010 mendefinisikan perilaku kerja kontraproduktif sebagai salah satu perilaku menyimpang yang dilakukan secara sukarela di tempat kerja dengan
melanggar semua
norma-norma organisasi,
sehingga mengancam
kesejahteraan organisasi dan anggota organisasi. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa perilaku kerja
kontraproduktif adalah perilaku yang dilakukan secara sengaja oleh karyawan yang sifatnya merugikan organisasi maupun anggota organisasi.
26
2. Dimensi Perilaku Kerja Kontraproduktif
Hollinger, Hollinger dan Clark, Robbinson dan Bennett dalam Kelloway, Francis, Prosser, Cameron, 2010 menyebut perilaku kerja
kontraproduktif sebagai perilaku menyimpang dan membaginya dalam dua dimensi. Dimensi yang pertama melihat perilaku menyimpang dari tingkat
keparahannya minor-mayor. Beberapa perilaku menyimpang seperti berbicara antar karyawan pada saat jam kerja termasuk dalam kategori
penyimpangan perilaku minor. Sedangkan perilaku penyerangan fisik dikategorikan sebagai penyimpangan perilaku yang parah atau mayor.
Dimensi yang kedua melihat perilaku menyimpang dari sifat target, misalnya perilaku yang dapat membahayakan individu
interpersonal deviance
atau kesejahteraan organisasi
organizational deviance
. Berdasarkan hal tersebut maka Robbinson dan Banett dalam Anderson,
Ones, Sinangil, Viswesvaran, 2001 membagi perilaku kerja kontraproduktif kedalam empat dimensi, yaitu:
a. Penyimpangan Property
Property Deviance
Pada penyimpangan properti, yang menjadi target adalah organisasi. Individu mencuri atau memakai barang-barang milik perusahaan
untuk kepentingan pribadi menurut Robbinson dan Banett dalam
27
keloway, Francis, Prosser, Cameron, 2010 masuk kedalam perilaku penyimpangan property.
b. Penyimpangan Produksi
Production Deviance
Robbins dan Banett dalam Keloway, Francis, Prosser, Cameron, 2010 menyatakan bahwa perilaku yang termasuk dalam
penyimpangan produksi misalnya, datang terlambat atau mengambil terlalu banyak waktu untuk beristirahat. Dan target dari perilaku
penyimpangan produksi ialah organisasi. c.
Agresi Individu
Personal Agression
Yang menjadi target dalam agresi individu adalah individunya atau rekan kerja. Perilaku agresi individu seperti pelecehan seksual,
agresi non verbal dan agresi verbal. d.
Penyimpangan Politik
Politic Deviance
Menurut Robbinson dan Banett dalam Anderson, Ones, Sinangil, Viswesvaran, 2001 yang menjadi target dari penyimpangan politik
adalah interpersonal. Tindakan memilih kasih antar karyawan, bergosip, dan menyalahkan atau menuduh seseorang atas suatu
perbuatan yang tidak dilakukannya menurut Robbinson dan Banett masuk kedalam perilaku penyimpangan politik.
28
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa dimensi dari perilaku kerja kontraproduktif adalah peyimpangan property
Property deviance
, penyimpangan produksi
production deviance
, agresi individu
personal agression
, dan penyimpangan politik
politic deviance
.
3. Kategori Perilaku kerja kontraproduktif