41
lainnya yaitu, turnover. Turnover yang terjadi diantara perawat berhubungan signifikan dengan sistem kesehatan dan kepuasan kerja perawat.
Perawat juga sering merasa kelelahan. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh
Canadian Nurses Association
CNA dan Registered Nurses Association of Ontario RNAO menemukan bahwa kelelahan yang
dirasakan oleh perawat mempunyai pengaruh negatif dalam keterlibatan perawat, pengambilan keputusan, kreativitas dan kemampuan pemecahan
masalah, dan semua aspek-aspek keamanan pasien. Selain itu, setiap minggu ditemukan perawat yang tidak masuk kerja dengan alasan sakit. Absensi
yang terjadi diantara perawat berkaitan dengan kepuasan kerja, komitmen organisasi, dan lingkungan kerja Davey, Cummings, Newburn-Cook Lo,
2009, dalam Berry Curry, 2012 .
D. Dinamika Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Transformasional
dan Perilaku Kontraproduktif pada Perawat
Perawat adalah salah satu tenaga medis yang bekerja di rumah sakit. Perawat bertugas untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Sebagai salah satu tenaga medis yang memberikan pelayanan kepada
42
masyarakat, perawat dituntut untuk dapat bersikap professional, ramah, sopan, loyal, serta dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya
Revalicha, 2013. Di antara semua tenaga medis, perawat merupakan pekerja yang
rentan terkena stres. Hal ini disebabkan karena perawat mempunyai tuntutan yang sangat banyak Revalicha, 2013. Selain itu adanya
konflik dengan dokter, diskriminasi, beban kerja yang tinggi, menghadapi pasien, kematian
pasien dan keluarga pasien juga dapat menyebabkan perawat mengalami stres Perancis, Lenton, Walters, Eyles, dalam Mark Smith, 2011, dalam
Revalicha, 2013. Dalam dunia kesehatan, gaya kepemimpinan sangat penting karena
lingkungan kesehatan secara terus menerus mengalami perubahan. Menurut Govier 2009, gaya kepemimpinan transformasional merupakan gaya
kepemimpinan yang cocok untuk diterapkan pada lingkungan kesehatan karena seorang pemimpin di lingkungan kesehatan harus mampu untuk
mengajar, menginspirasi, meningkatkan performasi, memimpin dan mengembangkan pelayanan, serta mendukung organisasi Oliver, 2006. Hal
ini sama dengan ciri utama dari kepemimpinan transformasional yaitu mempengaruhi dan menginspirasi.
43
Gaya kepemimpinan adalah sebuah cara yang dipakai oleh pemimpin untuk mencapai tujuan organisasi. Ada beberapa macam gaya kepemimpinan
yang dipakai, salah satunya adalah gaya kepemimpinan transformasional. Gaya kepemimpinan transformasional sendiri diartikan sebagai sebuah proses
perubahan yang terjadi dalam sebuah organisasi yang dapat meningkatkan motivasi diantara pengikutnya.
Gaya kepemimpinan transformasional yang diterapkan oleh seorang pemimpin mempunyai empat kriteria yaitu karisma atau pengaruh ideal
dimana pemimpin menjadi modelteladan bagi bawahannya, inspirasi yang memotivasi dimana pemimpin mampu untuk memotivasi bawahannya,
rangsangan intelektual dimana pemimpin merangsang kreativitas dari pegikutnya dan perhatian individu dimana pemimpin lebih memperhatikan
dan menghargai bawahannya Warrilow, dalam James Ogbonna, 2013, dan Riggio, 2008.
Gaya kepemimpinan transformasional mempunyai efek atau dampak positif
bagi pengikutnya.
Hal ini
disebabkan karena
pemimpin transformasional akan membuat bawahannya merasa yakin, menghormati,
dihargai dan setia kepada pemimpinnya dan mereka akan termotivasi untuk melakukan lebih dari yang kemampuan mereka Yukl, 1999. Hal ini sejalan
44
dengan penelitian yang dilakukan oleh Givens 2008 yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan transformasional secara signifikan berpengaruh
positif terhadap OCB, budaya organisasi, dan visi organisasi Selain itu, menurut Schwartz, Spencer, Wilson, dan Wood 2011 kepemimpinan
transformasional juga berhubungan dengan kepuasan kerja, komitmen organisasi, dan budaya organisasi.
Namun, gaya kepemimpinan transformasional juga dapat memberikan efek negatif bagi pengikutnya. Karena pada dasarnya gaya kepemimpinan
transformasional merupakan sebuah gaya kepemimpinan yang berusaha untuk merubah perilaku, budaya dan individu di dalam organisasi Suresh dan
Renini, 2013. Perubahan yang terjadi akan membuat perawat merasa cemas dan
tidak senang sehingga pada akhirnya perawat mengalami stres kerja Salami, 2010. Stres kerja yang dialami perawat dapat mendorong dan
mengarahkannya kepada perilaku kontra produktif Bowling Eschleman, 2010; Aftab Javeed, 2012. Beberapa perilaku kontra produktif yang dapat
terjadi antara lain datang terlambat, absen tanpa alasan yang jelas, mencuri, malas, tidak disiplin, sabotase, menyebarkan gosip Thomas, 2012. Menurut
45
Yukl 1999 gaya kepemimpinan transformasional juga dapat memberikan dampak negatif seperti
burn out
dan menurunnya keefektifan organisasi.
46
E. Kerangka Penelitian Bagan 1