48
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pada  penelitian  ini,  peneliti  menggunakan  pendekatan  kuantitatif. Pendekatan  kuantitatif  menekankan  pada  data-data  numerikal  angka  yang
diolah  dengan  menggunakan  metoda  statistika  Azwar,  2013.  Menurut  Noor 2012  penelitian  kuantitatif  merupakan  metode  untuk  menguji  teori-teori
dengan cara meneliti hubungan antar variabel. Penelitian
ini menggunakan
penelitian korelasional.
Penelitian korelasional  bertujuan  menyelidiki  sejauh  mana  variasi  pada  satu  variabel
berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi Azwar, 2013.
B. Identifikasi Variabel Penelitian
Terdapat dua variabel pada penelitian ini, yaitu : 1.
Variabel Independen Bebas :GayaKepemimpinan Transformasional
49
2. Variabel Dependen Terikat
: Kecenderungan
Perilaku Kerja
Kontraproduktif
C. Definisi Operasional
1. Gaya Kepemimpinan Transformasional
Gaya  kepemimpinan  transformasional  adalah  persepsi  bawahan  dalam melihat  gaya  pemimpin  dalam  memimpin  dengan  cara  meningkatkan
motivasi  serta  semangat  bawahannya.  Gaya  kepemimpinan  dapat  diukur dengan  menggunakan  skala  gaya  kepemimpinan  transformasional.  Semakin
tinggi  skor  total  gaya  kepemimpinan  transformasional  berarti  semakin baikpositif  dampak  dari  gaya  kepemimpinan  transformasional.  Skala
kepemimpinan transformasional didasarkan pada 4 komponen, yaitu: a.
Karisma  atau  pengaruh  ideal  :  Merujuk  pada  pemimpin transformasional  yang  menjadi  model  bagi  pengikutnya.  Pemimpin
transformasional  memegang  nilai-nilai  dan  kepercayaan  mereka sehingga pengikutnya sangat menghargai pemimpin transformasional
b. Inspirasi  yang  memotivasi  :  pemimpin  transformasional  mampu
untuk  meningkatkan  gairah  dan  menginspirasi  pengikutnya  dengan cara membagikan visi untuk masa depan dan hasil yang bermakna.
50
c. Rangsangan intelektual : pemimpin merangsang rasa ingin tahu dan
inovasi serta kreativitas dari pengikutnya. d.
Perhatian individu atau pertimbangan individu : melibatkan perhatian pribadi  pemimpin  untuk  mengetahui  perasaan,  kebutuhan,  dan
kekhawatiran pengikutnya. Pemimpin bertindak sebagai mentor atau pelatih  dan  menghargai  dan  mengapresiasi  setiap  kontribusi  dari
individu.
2. Kecenderungan Perilaku Kerja Kontraproduktif
Kecenderungan  Perilaku  kerja  kontraproduktif  adalah  perilaku  yang dilakukan  secara  sengaja  oleh  karyawan    kepada  organisasi  atau  amggota
organisasi    yang  sifatnya  merugikan.  Kecenderungan  perilaku  kerja kontraproduktif  dapat  diukur  dengan  menggunakan  skala  kecenderungan
perilaku  kontraproduktif.  Semakin  tinggi  skor  total  pada  kecenderungan perilaku kerja kontraproduktif berarti semakin tinggi kecenderungan perilaku
kontraproduktif yang ada di dalam organisasi tersebut. Skala ini terdiri dari beberapa dimensi, yaitu :
e. Dimensi Penyimpangan Property
Property Deviance
51
Pada penyimpangan properti, yang menjadi target adalah organisasi. Individu  mencuri  atau  memakai  barang-barang  milik  perusahaan
untuk  kepentingan  pribadi  menurut  Robbinson  dan  Banett  dalam keloway,  Francis,  Prosser,    Cameron,  2010  masuk  kedalam
perilaku penyimpangan property. f.
Dimensi Penyimpangan Produksi
Production Deviance
Robbins dan Banett dalam Keloway, Francis, Prosser,  Cameron, 2010  menyatakan  bahwa  perilaku  yang  termasuk  dalam
penyimpangan produksi misalnya, datang terlambat atau mengambil terlalu  banyak  waktu  untuk    beristirahat.  Dan  target  dari  perilaku
penyimpangan produksi ialah organisasi. g.
Dimensi Agresi Individu
Personal Agression
Yang  menjadi  target  dalam  agresi  individu  adalah  individunya  atau rekan  kerja.  Perilaku  agresi  individu  seperti  pelecehan  seksual,
agresi non verbal dan agresi verbal. h.
Dimensi Penyimpangan Politik
Politic Deviance
Menurut Robbinson dan Banett dalam Anderson, Ones, Sinangil, Viswesvaran,  2001  yang  menjadi  target  dari  penyimpangan  politik
adalah  interpersonal.  Tindakan  memilih  kasih  antar  karyawan,
52
bergosip,  dan  menyalahkan  atau  menuduh  seseorang  atas  suatu perbuatan  yang tidak dilakukannya  menurut  Robbinson dan Banett
masuk kedalam perilaku  penyimpangan politik.
D. Subjek Penelitian
Populasi adalah elemenanggota dari suatu wilayah yang menjadi sasaran penelitian atau keseluruhan dari objek penelitian Noor, 2011. Menurut Effendi
dan  Tukiran  2012  populasi  ialah  jumlah  keseluruhan  dari  unit  analisis  yang ciri-cirinya  akan  diduga.  Dalam  penelitian  ini  yang  menjadi  populasi  adalah
semua perawat yang bekerja di rumah sakit. Menurut Noor 2012 sampel adalah sejumlah anggota  yang dipilih  dari
populasi.  Sedangkan  pengambilan  sampel
sampling
adalah  proses  memilih sejumlah elemen secukupnya dari populasi, sehingga penelitian terhadap sampel
dan  pemahaman  tentang  sikap  atau  karakteristiknya  akan  membuat  kita  dapat menggeneralisasikan  sifat  atau  karateristik  tersebut  pada  elemen  populasi.
Dalam  penelitian  ini  yang  menjadi  sampel  adalah  perawat  yang  bekerja  pada rumah sakit.
Pada  penelitian  ini  teknik  pengambilan  sampel  yang  dipakai  adalah
nonprobabilty  sampling
atau
nonrandom  sampling
dimana  individu  atau  unit
53
yang diambil dari populasi dipilih secara sengaja menurut pertimbangan tertentu sehingga setiap anggota  populasi  tidak memiliki kesempatan atau peluang  yang
sama sebagai sampel Purwanto dan Sulistyastuti, 2007. Salah satu teknik pada
nonprobabilty  sampling
yang  digunakan  adalah
purposive  sampling.  Purposive sampling
atau sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan  atas  strata,  random  atau  daerah  tetapi  didasarkan  atas  adanya  tujuan
tertentu  Arikunto,  2006.  Menurut  Narbuko  dan  Achmadi  2010 teknik  ini
berdasarkan  pada  ciri-ciri  atau  sifat-sifat  tertentu  yang  diperkirakan  ada  dalam populasi  yang  hendak  diteliti.
Purposive  sampling
dipilih  oleh peneliti  karena
peneliti  telah  lebih  dahulu  menentukan  ciri-ciri  atau  karakteristik  dari  sampel penelitian,  yaitu  perawat  yang  bertugas  di  ruang  rawat  inap  dan    minimal  telah
bekerja selama 1 tahun sebagai perawat serta tidak berstatus sebagai mahasiswa keperawatan yang sedang magang.
E. Metode dan Alat Pengambilan Data