Relasi Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough

bagaimana penerima teks menerapkan aliran dan wacana yang ada dalam mengkonsusmsi dan menginterpretasikan teks. 16

3. Sosciocultural Practice

Analisis Sosciocultural Practice didasarkan pada asumsi bahwa konteks sosial yang di luar media memengaruhi bagaimana wacana yang muncul dalam media. Ruang redaksi atau wartawan bukanlah bidang atau kotak kosong yang steril, tetapi sangat ditentukan oleh faktor diluar dirinya. Sosciocultural Practice ini memang tidak berhubungan langsuung dengan produksi teks, tetapi ia menentukan bagaimana teks diproduksi dan dipahami. 17 Pada lingkup sosciocultural practice, godaan-godaan dalam produksi teks ini muncul. Seperti yang dikatakan tadi bahwa dalam produksi sebuah teks keputusan atas teks yang akan disiarkan atau diterbitkan bukan murni atas keputusan diri sendiri. Faktor-faktor diluar yang menghantui dalam produksi teks bukanlah tidak mudah untuk ditaklukan. Ketundukan atas sisi organisasi atau institusi media misalnya, mengharuskan teks dibuat dalam kerangka yang tidak menyinggung atau merusak kredibilitas media tersebut. Atau keadaan-keadaan yang sangat mempengaruhi dalam produksi teks, yang mengakibatkan susunan dari teks dapat saja berubah karena situasi yang sedang terjadi saat itu, sekecil apapun. 16 Marianne W. Jorgensen dan Loise J. Philips, Analisis Wacana Teori dan Metode, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010, h. 128 17 Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta: Lkis, 2012 h. 320 Keterpengaruhan semacam ini yang dikatakan bahwa dalam discourse practice terdapat teks dan sosciocultural practice. Fairclough membuat tiga level analisis pada sosciocultural practice, level situasional, instituasional dan sosial.

1. Situasional

Teks dihasilkan dalam suatu kondisi atau suasana yang khas, unik, sehingga teks bisa jadi berbeda dengan teks yang lain. Kalau wacana dipahami sebagai suatu tindakan, maka tindakan itu sesungguhnya adalah upaya untuk merespon situasi atau konteks sosial tertentu. 18

2. Instituasional

Level instituasional melihat bagaimana pengaruh institusi organisasi dalam praktik produksi wacana. Pengaruh ini bisa dari dalam oragnisasi sendiri atau luar oraganisasi pihak eksternal. Seperti yang diketahui bahwa oranisasi merupakan badan yang ditopang oleh banyak hal. Radio misalnya, iklan-iklan yang ada di radio merupakan salah satu faktor penting dalam kemajuan siaran radio. Atau secara langsung institusi atau lembaga bernama-misalnya berorientasi politik, akan berbeda pengemasan berita dalam teks tersebut sesuai hakikat atau ideologi kepolitikannya. 18 Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta: Lkis, 2012 h. 322