bahasa kelompok sosial yang saling bertarung dan mengajukan versinya masing- masing.
5
Menurut Fairclough dan Wodak, analisis wacana kritis melihat wacana- pemakaian bahasa dalam tunturan dan tulisan- sebagai bentuk dari praktik sosial.
Menggambarkan wacana sebagai praktik social menyebabkan sebuah hubungan dialektis di anatara peristiwa dikursif tertentu dengan situasi, institusi, dan struktur
social yang membentuknya.
6
Salah satu pendekatan yang terdapat dalam analisis wacana kritis yaitu pendekatan perubahan sosial Sosciocultural Change Approach. Analisis wacana
ini terutama memusatkan perhatian pada bagaimana wacana dan perubahan sosial. Pembahasan ini terdapat dalam model analisis wacana Fairclough.
B. Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough
Salah satu model analisis wacana yaitu Norman Fairclough. Seperti tokoh lainnya Fairclough menjadikan bahasa sebagai fokus pembahasan dalam konteks
masyarakat yang makro. Fairclough berusaha membangun suatu model analisis wacana yang mempunyai kontribusi dalam analisis sosial dan budaya, sehingga ia
mengkombinasikan tradisi analisis tekstual -yang selalu melihat bahasa dalam ruang tertutup- dengan konteks masyarakat yang lebih luas.
7
E riyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta: Lkis, 2012 h. 7
6
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta: Lkis, 2012 h. 7
7
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta: Lkis, 2012 h. 285
Secara umum model analisis wacana Fairclough lebih menekankan pada perubahan sosial. Perubahan sosial diartikan sebagai adanya tindakan sosial yang
secara langsung mereflesikan sikap individu terhadap perilaku sosial yang tentunya dibawakan Fairclough melalui linguistik. Bahasa bukan hanya sekedar
teks atau tulisan sekedar tulisan, namun Fairclough menjadikan bahasa sebagai suatu arahan lain dalam membaca sesuatu. Seseorang dapat menilai sesuatu
permasalahan atau menemukan suatu gejanggalan atau jawaban dari makna struktur teks atau tulisan yang dibaca atau didengarnya. Secara tidak langsung
bahasa mempunyai kekuatan untuk mereflesikan pikiran sesorang selain tindakannya.
Fairclough, dalam Eriyanto, Analisis Wacana mengatakan memandang bahasa sebagai praktik sosial mengandung sejumlah implikasi, pertama, wacana
adalah bentuk dari tindakan, seseorang menggunakan bahasa sebagai suatu tindakan pada dunia dan khususnya sebagai bentuk representasi ketika melihat
duniarealitas. Pandangan semacam ini tentunya menolak pandangan bahasa sebagai term individu. Kedua, model mengimpilkasikan adanya hubungan timbal
balik antara wacana dan srtuktur sosial. Di sini wacana terbagi oleh srtuktur sosial, kelas, dan relasi sosial lain yang dihubungkan dengan relasi spesifik dari
institusi tertentu seperti pada hukum atau pendidikan, sistem dan klasifikasi.
8
Pendekatan Fairclough intinya menyatakan bahwa wacana merupakan bentuk penting praktik sosial yang mereproduksi dann mengubah pengetahuan,
8 8
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta: Lkis, 2012 h. 285-286
identitas dan hubungan sosial yang mencakup hubungan kekuasaan dan sekaligus dibentuk oleh struktur dan praktik sosial yang lain.
9
Studi analisis wacana yang dikemukakan Norman Fairclough terbagi menjadi tiga level yakni,Teks, Discourse Practice dan Sosciocultural Practice .
1. Teks
Fairclough melihat teks dalam berbagai tingkatan. Sebuah teks bukan hanya menampilkan bagaimana suatu objek digambarkan tetapi juga bagaimana
hubungan antarobjek didefinisikan. Ada tiga elemen dasar dalam model Fairclough.
10
Tabel 1 Tiga elemen teks Norman Fairclough
UNSUR YANG INGIN DILIHAT
Representasi Bagaimana
peristiwa, orang,
kelompok, situasi,keadaan
atau pun
ditampilkan dan
digambarkan oleh teks. Relasi
Bagaimana hubungan antara wartawan, khalayak dan partisipan berita ditampilkan dan digambarkan
oleh teks. Identitas
Bagaimana identitas wartawan, khalayak dan partisipan berita ditampilkan dan digambarkan
oleh teks.
9
Marianne W. Jorgensen dan Loise J. Philips, Analisis Wacana Teori dan Metode, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010, h. 122-123
10
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta: Lkis, 2012 h. 289
a. Representasi
Representasi pada dasarnya ingin melihat bagaiman seseorang, kelompok, tindakan, kegiatan ditampilkan dalam teks. Representasi dalam pengertian
Fairclough dilihat dari dua hal, yakni bagaimana seseorang, kelompok, dan gagasan ditampilkan dalam anak kalimat dan gabungan atau rangkaian antaranak
kalimat.
11
Pertama, representasi dalam anak kalimat, dalam hal ini menekankan pada bahasa yang dipakai. Menurut Faircloug bahasan ini melingkupi dua pilihan, yaitu
pada tingkat kosakata yaitu bagaimana sesuatu ditampilkan dalam kata, pemilihan kata apa yang tepat dipakai untuk sebuah pemaknaan tertentu.
Pilihan kosakata yang dipakai terutama berhubungan dengan bagaimana peristiwa, seseorang, kelompok, atau kegiatan tertentu dikategorisasikan dalam
suatu set tertentu. Kosakata ini sangat menetukan Karena berhubungan dengan pertanyaan bagaimana realitas ditandakan dalam bahasa dan bagaiman bahas itu
memunculkan realitas bentukan tertentu.
12
Kedua, tingkat tata bahasa pilihan ini berada pada menggambarkan kata untuk tindakan apa yang dilakukan akan menimbulkan sesuatu. Tindakan
menyudut kepada adanya aktor atau seseorang yang berperan, atau disebut dengan subjek. Dapat pula pemaknaanya terjadi oleh suatu tindakan, sesuatu telah terjadi,
11
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta: Lkis, 2012 h. 290
12
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta: Lkis, 2012 h. 291