PROFILE Analisis wacana tentang akhlak pada siaran abi maulana dalam program sound of spirit di radio mustang88 fm

dan tulisan; 2. Pengungkapan dalam sebuah nasihat, risalah, dan sebagainya ; sebuah unit yang dihubungkan ucapan dan tulisan. Hawthorn 1992: wacana adalah komunikasi kebahasaan yang terlihat sebagai sebuah pertukaran diantara pembicara dan pendengar, sebagai sebuah aktivitas personal di mana bentuknya ditentukan oleh tujuan sosialnya. J.S Badudu 2000:1. rentetan kalimat yang berkaitan, yang menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi yang lainnya, membentuk satu kesatuan sehingga terbentuklah makan yang serasi di antara kalimat-kalimat itu; 2. Kesatuan bahasa yang telengkap dan tertinggi atau terbesar di atas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi yang tinggi yang berkesinambungan, yang mampu mempunyai awal dan akhir yang nyata, disampaikan secara lisan atau tertulis. Foucault 1972: wacana: kadang kala sebagai bidang dari semua pernyataan statement, kadang kala sebuah individualisasi kelompok pernyataan dan kadang kala sebagai praktik regulative yang dilihat dari sejumlah pernyataan. Bagi analisis wacana tujuan penelitian adalah tidak untuk “menyokong” wacana, menemukan apa yang benar-benar dimaksudkan orang ketika mereka mengatakan ini itu atau menemukan realitas dibalik wacana. Titik awalnya adalah bahwa realitas tidak pernah bisa dicapai diluar wacana dan dengan begitu wacana itu sendirilah yang menjadi objek analisisnya. 3 3 Marianne W. Jorgensen dan Loise J. Philips, Analisis Wacana Teori dan Metode, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010, h. 39 Tokoh dalam penerapan analisis wacana ini juga ada beberapa, seperti Teun A. Van Djik, Theo Van Leeewen, Sara Mills, Roger Fowler, Robert Hodge, Gunther Kress dan Tony Trew, Foucault, Norman Fairclough dan lainnya. Model dari beberapa tokoh tersebut tentunya pun berbeda-beda. Namun pada satu hal yang sama bahwa mereka membicangkan analisis wacana sebagai pembahasan bahasa dan adanya kekuasaan yang mencerminkan bentukan ide dari setiap ucapan lisan ataupun tulisan. Selanjutnya pada beberapa tokoh yang dipaparkan diatas, model analisis wacana tersebut dibangun dengan sebutan Analisis Wacana Kritis Critical Discouse Analysis CDA. Dalam studi analisis wacana disini tidak dipahami semata sebagai studi bahasa. 4 Kewacanaan tidak hanya pada tingkat penelitian bahasa atau struktur teks yang tertulis atau lisan tetapi wacana dilihat dan didalami dengan pendekatan sosial. Artinya bahasa tidak dimanfaatkan hanya dari permukaannya saja sebagai bentuk tulisan yang tertuliskan dari seorang penulis namun representasi atas keadaan bahkan jiwa terdalam penulis. Praktik kekuasaan juga bisa dilihat dari sana, misalnya dalam pehamanan peneliti, seseorang dengan penggunaan bahasa tingkat atas berpendidikan dan memilki kosa kata yang tinggi seolah memiliki kekuasaan lebih terhadap sesorang dengan memiliki kosa kata rendah. Mengutip Fairclough dan Wodak, analisis wacana kritis menyelidiki bagaimana melalui Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta: Lkis, 2012 h. 7