Bogdan dan Taylor 1975:5 mendefinisikan metodologi penelitian
kualitatif sebagai
prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Menurut mereka pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara
holistik utuh. Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi
perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.
7
Secara sederhana pendekatan kualitatif ini adalah bagaimana peneliti menemukan suatu makna yang terkandung
dalam sebuah penelitian. Ciri yang ditampilkan pada pendekatan kualitatif ini adalah deskriptif, yakni data yang dikumpulkan
berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Dengan demikian laporan ini akan berisi kutipan-kutipan data untuk
memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan-lapangan, foto,
videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya.
8
Melalui pendekatan penelitian ini, peneliti ingin
memperoleh makna dan menemukan wacana yang akan
7
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosdakarya, 1997, h. 3
8
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosdakarya, 1997, h. 6
disampaikan dalam program Sound of Spirit di radio Mustang FM.
3. Metode Penelitian
Terdapat banyak cara yang dapat digunakan dalam sebuah penelitian. Cara atau metode penelitian ini merupakan jalan atau
tahap dalam penelitian untuk mendapatkan hasil dari rumusan masalah yang dikemukakan.
Metode penelitian ini adalah analisis wacana. Mohammad A. S Hikam memberikan ada tiga pandangan tentang analisis wacana,
menurutnya pandangan pertama adalah postivisme empiris, ciri dari pemikiran ini adalah pemisahan antara pemikiran dan realitas.
Dalam kaitannya dengan analisis wacana, konsekuensi logis dari pemahaman ini adalah orang tidak perlu mengetahui makna-makna
subjektif atau nilai yang mendasari pernyataannya itu dilontarkan secara benar menurut kaidah sintaksis dan semantik.
Pandangan kedua, konstruktivisme. Dalam pandangan kostruktivisme bahasa tidak lagi hanya dilihat sebagai alat untuk
memahami realitas objektif belaka dan yang dipisahkan dari subjek sebagai penyampai pernyataan. Setiap pernyataan pada dasarnya
adalah tindakan penciptaan makna, yakni tindakan pembentukan diri serta pengungkapan jati diri dari sang pembicara. Wacana adalah
suatu upaya pengungkapan maksud dan makna-makna tertentu.
Pandangan ketiga yaitu pandangan kritis, pemikiran dari pandangan ini yaitu bahasa tidak dipahami sebagai medium netral yang terletak
di luar sisi si pembicara. Bahasa dalam pandangan kritis dipahami sebagai representasi yang berperan dalam membentuk subjek
tertentu, tema-tema wacana tertentu, maupun strategi-strategi di dalamnya.
Oleh karena itu, analisis wacana dipakai untuk membongkar kuasa yang ada di dalam setiap proses bahasa: batasan-
batasan apa yang diperkenankan menjadi wacana, perspektif yang masih dipakai, topik apa yang dibicarakan.
9
Mengenai pengertian
analisis wacana,
Alex Sobur
berpendapat bahwa analisis wacana merupakan studi tentang struktur pesan dalam komunikasi atau telaah mengenai aneka fungsi
pragmatik bahasa.
10
Dari metode
ini peneliti
mengdeskripsikan hasil
mentranskripsikan siaran dalam program Sound of Spirit dengan model analisis wacana Norman Fairclough. Yaitu terdapat tiga
dimensi dalam model analisisnya, teks, discourse practice, dan sociocultural practice.
9
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta: Lkis, 2012 H. 4-6
10
Alex Sobur, Analisis Teks Media, Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik Dan Analisis Framing, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006, Cet. Ke-
4, h. 75
4. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah siaran sirahaman rohani Abi Maulana sebagai narasumber tetap pada program Sound of
Spririt Mustang88 Fm Objek dari penelitian ini adalah wacana tentang akhlak
program acara Sound of Spririt di radio Mustang88 Fm.
5. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat dilakukan penelitian ini adalah di studio Mustang FM yang beralamat di Grand Indonesia Suite 3801 A, Jalan MH
Thamrin Nomor 1, Jakarta. Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai dari 1 Februari
2014 sampai dengan penelitian selesai.
6. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan tahapan utama yang dilakukan peneliti dalam sebuah penelitian. Banyak teknik atau
cara yang ditempuh untuk mendapatkan data yang diingikan. Berfokus pada pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data
yang wajib dilakukan adalah wawancara. Belum terjadi kesimpulan apa-apa ketika penelitian yang dijalani tidak
melakukan tindakan wawancara terhadap objek yang dituju. Menurut Lofland dan Lofland 1984: 47 sumber data utama
dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-
lain.
11
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari
penelitian adalah mendapatkan data.
12
cara pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah:
1. Observasi Pengumpulan data dengan observasi atau pengamatan
langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan
penelitian tersebut. Dengan cara pengamatan langsung, terdapat kemungkinan untuk mencatat hal-hal, perilaku, pertumbuhan,
dan sebagainya, sewaktu kejadian tersebut berlaku atau sewaktu perilaku tersebut terjadi.
13
Tujuan dari observasi ini yaitu untuk mendapatkan data yang akurat, maka perlu adanya keterlibatan langsung antara
peneliti dengan objek penelitian. Dengan mendeskripsikan segala aktivitas dari sang objek. Deskripsi harus kuat, faktual,
11
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosdakarya, 1997, h. 112
12
Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bnadung: Alfabeta, 2010, h. 62
13
Mohamad, Nazir. Metodelogi Penelitian.Jakarta :Ghalia Indonesia.2003. h. 175
sekaligus teliti tanpa harus dipenuhi berbagai hal yang tidak relevan.
14
Pada cara pengumpulan data secara observasi ini peneliti datang dan melihat langsung siaran program Sound of Spirit.
Mengamati dan mencatat segala aktivitas di studio siaran serta berinteraksi dengan penyiar.
2. Wawancara Tahapan terpenting yang dilakukan pada teknik
pengumpulan data adalah wawancara. Wawancara bertujuan untuk mendapatkan hasil fakta ataupun segala macam yang
berkaitan dangan data yang dibutuhkan langsung dari sumber utama demi menyimpulkan hasil penelitian yang kuat.
Esterberg mendefinisikan wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar iinformasi dan ide melalui
Tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
15
Secara langsung wawancara ditujukan kepada Abi Maulana sebagai narasumber program Sound of Spirit SOS
dengan hasil wawancara mengenai isi siaran program SOS dari persiapan hingga materi siaran, dan terfokus pada dua tema
siaran di bulan Februari yaitu judul Kebebasan Hasrat dan
14
Iin Tri Rahayu dan Tristiadi Ardi Ardani, Observasi Dan Wawancara, Malang: Bayumedia, 2004, h. 3
15
Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2010, h. 72
Kebebasan dari Hasrat dan judul Mengosongkan Cangkir. Selain ittu wawancara juga dilakukan kepada Program Director
Mustang88 FM, Sis Castelo wawancara berkaitan dengan sisi SOS di Mustang88 FM dan penuturan Abi Maulana sebagai
narasumber tetep SOS. Wawancara juga dilakukan kepada dua informan sebagai pendengar setia SOS yaitu Shesa Opas dan
Wiga Shalyo berkaitan dengan pengenalan program SOS dan materi siaran Abi Maulana. Keseluruhan wawancara dilakukan
peneliti berdasarkan pedoman petunjuk wawancara, yaitu daftar pertanyaan yang dibuat untuk masing-masing narasumber
terkait. 3. Dokumentasi
Teknik dokumentasi, yakni penelusuran dan perolehan data yang diperlukan melalui data yang telah tersedia. Dlam
metode penelitian ini dokumentasi berupa script dan foto-foto yang diperlukan untuk penelitian.
7. Teknik Analisis Data
Analisis Data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,
menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang
akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami diri sendiri dan orang lain.
16
Dalam penelitian data yang telah diperoleh peneliti kemudian diolah dan dianalisis. Metode yang digunakan adalah deskriptif di
mana pelaporan data dengan menerangkan, member gambaran dan mengklasifikasikan serta menginterpretasi data yang terkumpul apa
adanya, lalu disimpulkan.
F. Tinjauan Pustaka
Penelitian yang sama telah dilakukan peneliti lainnya ada beberapa, menurut pengamatan peneliti sendiri , yang pertama
tentang ”Komunikasi Antarpribadi Melaui Twitter Analisis Wacana
Terhadap Naskah Final Film Republik Twitter”. Oleh Nina Agustina
mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam KPI Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
tahun 2012. Selanjutnya ada “Analisis Citra Perempuan Dalam Tabloid Nova Edisi Khusus Kecantikan Tanggal 21-27 November
2011” oleh Tiara mustika Agustina mahasiswa jurusan Jurnalistik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2012.
Kedua penelitian tersebut menggunakan analisis wacana model Van Dijk dengan tiga dimensi
pendekatan yaitu teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Pada
16
Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bnadung: Alfabeta, 2010, hal. 89
struktur teks, kedua penelitian ini mengambil beberapa elemen yang ada dalam model tersebut di antaranya, tematik dan koherensi teks.
Selain kedua penelitian tersebut, peneliti juga mengambil contoh skripsi dengan judul “ Analisis Isi Pesan Dakwah Program
Kopiah Di Radio Elgangga 100.3 FM Bekasi” oleh Fifit Fitriansyah mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam KPI Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penelitiannya menganalisis isi pesan yang terdapat di radio
Elgangga 100.3 FM pada program Kopiah. Penelitian yang sama juga dilakukan peneliti lainnya “Radio Er-Dammah 107,7 FM
Sebagai Media Dakwah Islam” oleh Herdiawan mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam KPI Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penelitiannya peneliti memberikan gambaran dakwah melaui media radio.
Dua penelitian terkait radio diatas, menginspirasi peneliti dari segi penempatan penelitian di sisi keradioannya. Sehingga dari
beberapa penelitian yang telah dilakukan dengan peneliti lain memiliki kesamaan. Namun dalam hal skripsi itu adalah umum.
Perbedaan peneliti dengan penelitian sebelum-sebelumnya yakni pada penelitian ini mengkhususkan isi materi siaran Abi Maulana
dari transkrip siaran pada program acara regular Sound of Spirit di radio Mustang FM. Konsen yang akan dideskripsikan yaitu wacana
dari transkrip siaran dengan model analisis wacana Norman Fairclough
G. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan terarah maka sistematika penulisan terdiri dari lima bab dan masing-masing bab
terdiri dari sub bab dengan penyusunan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian, signifikansi penelitian dan
metodologi penelitian yang terdiri dari paradigma, pendekatan, metode penelitian, subjek dan objek, tempat dan waktu penelitian,
analisis data dan tinjauan pustaka.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini membahas mengenai analisis wacana Norman Fairclough, konseptualisasi akhlak, media massa, media elektronik
radio, dan program siaran radio
BAB III PROFILE
ABI MAULANA DAN RADIO MUSTANG88 FM
Bab ini berisikan gambaran umum mengenai profile Abi Maulana, gambaran umum radio Mustang88 FM, termasuk visi dan
misi radio dan program acara Mustang88 FM, dan gambaran program Sound of Spirit.
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS
Bab ini menerangkan analisis wacana model Norman Fairclough dari transkrip siaran dalam program Sound of Spirit
periode Februari 2014.
BAB V PENUTUP
Bab terakhir ini berisi kesimpulan atas analisis penelitian dan saran.