Konseptualisasi Akhlak 1. Pengertian Akhlak

Definisi-definisi akhlak tersebut secara substansial tampak saling melengkapi, dan darinya kita dapat melihat lima ciri yang terdapat dalam perbuatan akhlak, yaitu: 26 a. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam dalam jiwa seseorang, sehingga telah menjadi kepribadiannya. b. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran c. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya, tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar d. Perbuatan akkhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan sesungguhnya, bukan main-main atau karena bersandiwara e. Perbuatan akhlak khususnya akhlak yang baik adalah perbuatan yang dilakukan karena ikhlas semata-mata karena Allah, bukan karena ingin dipuji orang atau karena ingin mendapatkan suatu pujian. Berikutnya adalah perilaku manusia dalam akhlak yaitu akhlak yang baik dan akhlak yang buruk. Akhlak yang baik, dikenal dengan sebutan Akhlak Mahmudah yaitu perbuatan-perbutan yang bersifat baik, sedangkan akhlak yang buruk, dikenal dengan Akhlak Mazmumah adalah perbuatan-perbuatan yang jelek atau tidak baik yang menjadi sifat manusia di kehidupan. 26 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuuf, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996, h. 5-7 Islam tentunya mengajarkan manusia untuk selalu berbuat baik. Hakikatnya perbuatan baik karena Allah akan mendapatkan pahala dari Allah, sebaliknya perbuatan jahat akan menadapatkan azab dari Allah. “Tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah kejahatan itu dengan cara yang baik. Maka tiba-tiba orang yang antara engkau dan dia ada permusuhan seolah-olah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yyang besar.” QS. Fushshilat: 34-35

2. Akhlak Terpuji Mahmudah dan Akhlak Tercela Mazmumah

Perbutan baik atau buruk dalam kehidupan manusia itu banyak sekali. Kata baik atau buruk seperti sulit untuk mendapati pengertian yang sepakat. Dapat diberi anggapan bahwa perbuatan yang baik pokoknya yang dicintai oleh Allah, dan perbuatan buruk dibenci oleh Allah. Beberapa ini akan disebutkan akhlak terpuji dan tercela dalam pandangan Al-Ghazali. A. Akhlak Terpuji 27 1. Taubat Taubat adalah kembali dari segala sesuatu yang tercela dalam pandangan syariat kepada sesuatu terpuji dalam pandangannya. Ada tiga syarat yang harus dipenuhi untuk taubat: a. Dia harus menghentikan maksiatnya 27 H. Moh. Toriquddin, Sekuleritas Tasawuf: Membumikan Tasawuf dalam Dunia Modern, Malang: Uin Malang Press, 2008, h. 83-90 b. Dia harus menyesali perbuatan yang terlanjur dilakukannya c. Dia harus bersungguh-sungguh untuk tidak mengulangi perbuatannya kembali 2. Syukur Para ulama menyebut definisi syukur yang paling penting adalah kesinambungan hati untuk mencintai Sang pemberi nikmat, kesinambungan anggota badan unutk menikmatinya dan kesinambungan lisan untuk memujiNya. Macam-macam syukur : a. Dengan lisan, yautu membicarkan nikmat Allah. b. Syukur perbuatan, yaitu bekerja hanya untuk Allah. c. Syukur hati, yaitu engkau mengakui bahwa semua nikmat yang ada padamu da nada pada manusia lainnya adalah dari Allah. 3. Sabar Di antara definisi sabar yang terpenting adalah definisi yang dikemukakan oleh Dzun Nun al-Mishri. Sabar adalah menghindarkan diri dari hal-hal yang menyimpang, tetap tenang sewaktu tertimpa ujian dan menempatkan kekayaan dikala ditimpa kefakiran dalam kehidupan. Sabar menurut al-Ghazali, jika dipandang sebagai pengekangan tuntutan nafsu dan amarah, dinamakan sebagai kesabaran jiwa al- shabr al-nafs, sedangkan menahan terhadap penyakit fisik, disebut sabar badani al-shabr al-badani. 4. Ikhlas Ikhlas adalah melakukan segala amal perbuatan baik lahir maupun batin hanya ditujukan kepada Allah. Dan tidak mengharapkan sesuatu pun melainkan kepada Allah dank arena Allah. Tidak menginginkan pujian dan penghargaan dari orang lain dan tidak merasa bangga dengan amalannya apabila diketahui oleh orang lain. 5. Mahabbah Dalam pandangan tasawuf, mahabbah cinta merupakan pijkan bagi segenap kemuliaan hal, sama dengan taubat yang merupakan dasar bagi kemuliaan maqam, karena mahabbah pada dasarnya adalah anugrah yang menjadi dasar pijakan bagi segenap hal, kaum sufi menyebutnya sebagai “anugerah-nya-anugerah” anugerah tertinggi. Mahabbah adalah kecenderungan derungan hati untuk memperhatikan keindahan dan kecantikan. Cinta kepada Allah merupakan tujuan yang paling utama dari segala maqam dan puncak yang paling tinggi dari semua tingkatan. B. Akhlak Tercela 28 1. Cinta Dunia Cinta dunia adalah terlalu berlebihan-lebihan dalam menggapai dunia. Dapat juga diartikan perasan tentram terhadapnya dan melupakan akhirat yang mengakibatkan pelakunya berhak 28 H. Moh. Toriquddin, Sekuleritas Tasawuf: Membumikan Tasawuf dalam Dunia Modern, Malang: Uin Malang Press, 2008, h. 90-96 dimasukan ke dalam neraka. Sesungguhnya pecinta dunia tidakpunya perhatian kecuali melampiaskan syahwat dan kelezatannya serta mencapai ambisi tanpa ikatan dan aturan. 2. Hasud Hasud merupakan penyakit jiwa yang berbahaya dan berpengaruh terhadap hubungan sosial manusia. Hasud adalah membenci nikmat yang diberikan Allah kepada orang lain dan menginginkan hilangnya nikmat itu. Hasud akan menimbulkan perbuatan yang merusak masyarakat, akan menimbulkan kehancuran dan perpecahan. 3. Takabur Takabur adalah sikapperbuatan melecehkan orang lain dan menolak kebenaran. Juga dapat diartikan dalam satu ungkapan tentang kondisi yang timbul dari keyakinan-keyakinan yang ada dalam jiwa. Perbuatan takabur biasanya terjadi karena tiga hal yaitu: a. Ada dorongan dari dalam diri seseorang untuk bersikap takabur, dengan kata lain, orang itu sendiri yang memiliki sifat tersebut b. Ada orang lain berbuat takabur, artinyya seorang dikenai perbuatan takabur orang lain sehingga mendorong timbulnya sikap untuk membalas orang tersebut. c. Adanya kondisi-kondisi tertentu yang seseorang bersikap takabur, seperti ketampanan, kecantikan, harta, kedudukan, dan sebagainya. Pandangan tentang akhlak juga bersanding dengan ajaran yang lain, ada akidah akhlak dan akhlak tasawuf. Hubungan akhlak dengan tasawuf menjadi corak tersendiri dalam mempelajari akhlak. Karena bisa dikatakan tasawuf merupakan tingkatan akhlak yang tinggi, sudah mencapai ranah hubungan dengan Tuhan lebih intim dan tentu dengan bagian-bagiannya tersendiri.

3. Akhlak Tasawuf

Para ahli Ilmu Tasawuf pada umumnya membagi tasawuf kepada tiga bagian. Pertama tasawuf falsafi, kedua tasawuf akhlaki dan ketiga tasawuf amali. Ketiga macam tasawuf ini tujuannya sama yaitu mendekatkan diri kepada Allah dengan cara membersihkan diri dari perbuatan yang tercela dan menghias diri dengan perbuatan yang terpuji. Dengan demikian dalam proses pencapaian tujuan bertasawuf seorang harus terlebih dahulu berakhlak mulia. 29 Tasawuf merupakan ajaran yang senantiasa untuk mendekatkan diri kepada Allah. Segala bentuk ibadah seperti shalat, zakat, haji, puasa dan lain sebagainya dilakukan dan hal ini berkenaan dengan akhlak. Seseorang yang telah tertanam akhlak yang baik maka akan bertasawuf. Sayyid Nur bin Sayyid Ali dalam H. Moh. Toriquddin mengatakan tasawuf adalah sarana dan tahapan untuk membenahi diri, ia sebagai penyuci jiwa 29 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuuf, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996, h. 17-18 dan memperbaiki hati dan mendapatkan istiqamah dalam beragama dan memanfaatkan semua apa yang ada pada syariat Nabi. Dalam buku Toriquddin juga mengutip Ali Maksum, Tasawuf Sebagai Pembebasan Manusia Modern bahwa ajaran islam terdiri dari dua kategori: pertama, yang berhubungan dengan dimensi lahir eksetorik dan kedua, berkaitan dengan dimensi batin esetorik. 30

4. Akhlak dan Modernisasi

Permasalahan dengan segala tindak tanduknya sesungguhnya berakar dari perbuatan manusia itu sendiri. Sehingga apabila tidak dibekali dengan kekuatan akhlak yang kuat, probelmatika hidup akan memakannya dalam sekejap kehancuran. Apalagi jaman teknologi informasi sekarang ini, penanaman akhlak sudah sulit dikendalikan. Kecanduan akan dunia modern serba gadget yang tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, sekarang ini telah menimbulkan cerminkan pribadi yang invidualis, kurangnya proses sosial dalam masyarakat. Namun tak ada yang salah dalam perkembangan tekonolgi, hanya saja kepada setiap individu yang harus mampu mengendalikan pegangannya terhadap segala bentuk teknologi modern tersebut. Tak lain teknologi pun mendukung segala bentuk kegiatan untuk memudahkan akses dalam mencapai informasi. Tak terkecuali dalam ilmu keagamaan. Kegiatan di bidang dakwah, jurnalistik, pengkajian islam, perbaikan masyarakat, dan sosial kemasyarakatan lainnya akan lebih efektif dan berhasil secara efisian jika didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi. Demikian juga 30 H. Moh. Toriquddin, Sekuleritas Tasawuf: Membumikan Tasawuf dalam Dunia Modern, Malang: Uin Malang Press, 2008, h. 57 persaudaraan seiman dan seagama, sebagaimana diajarkan nabi Muhammad SAW bahwa ummat Islam ini adalah sebagai satu bangunan jasad yang satu, dapat dilahirkan dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun bagaimanakah agar kegiatan-kegiatan yang bersifat positif dilakukan oleh ummat, adalah bergantung kepada sikap mental dan kepribadian ummat. 31 Namun bukan tanpa dampak, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi iptek ini menyebabkan banyak probematika dalam masyarakat. Bahkan mampu membuat kerusakan akhlak. Mereka telah menjadi pemuja ilmu dan teknologi, sehingga tanpa disadari integritas kemmanusiaanya tereduksi, lalu terperangkap pada jaringan sistem rasionalitas teknologi yang sangat humanitis. 32 Hal tersebut menjadi pekerjaan seluruh kalangan untuk bijak menggunakan teknologi agar dapat dipergunakan untuk hal-hal yang baik. Atau dalam konsep Islam, dipergunakan berdakwah melalui teknologi. Banyak cara yang bisa dilakukan. Terlebih masyarakat yang sudah pintar akan bisa memilah media mana yang sudah mampu mewujudkan teknologi sebagai jalan pengajaran atau perantara untuk belajar secara nyaman dan praktis. Radio, salah satu bentuk dari perkembangan teknologi baru untuk manusia dalam memperoleh informasi. Sebagai media atau alat yang dapat dipergunakan untuk mempermudah menyampaikan informasi atau untuk jalan dakwah secara serentak, radio dipandang efektif untuk melakukan hal tertsebut. Jarang memang 31 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuuf, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996, h. 288 32 H. Moh. Toriquddin, Sekuleritas Tasawuf: Membumikan Tasawuf dalam Dunia Modern, Malang: Uin Malang Press, 2008, h. 65 keberadaanya sekarang ini program radio yang menyampaikan atau menyiarkan siaran keagaman Islam, namun apa salah kita mempergunakan radio sebagai dampak perkembangan teknologi untuk menunjang pembelajaran dan sebagai media dakwah yang efektif.

D. Media Massa

Media massa merupakan alat yang digunakan komunikasi massa dalam proses berkomunnikasi. Sebagai perantara, media massa dijadikan tonggak tersampai atau tidak tersampaikan pesan kepada khalayak. pada perkembangannya media massa yang dikenal yaitu media cetak dan media elektronik. Media cetak seperti Koran, buku, majalah dan lainnya sedangkan media elektronik ada televisi dan radio. Media massa mass media adalah saluran-saluran atau cara pengirimin bagi pesan-pesan massa. Media massa dapat berupa surat kabar, video, CD-rom, computer, televisi, radio dan sebagainya. 33 Menurut Kurt Lang dan Gladys Engel Lang, media massa memaksakan perhatian pada isu-isu tertentu. Media massa secara konstan menghadirkan objek-objek yang menunjukkan apa yang hendak dipertimbangkan, diketahui, dan dirasakan individu-individu dalam masyarakat. 34 33 Lynn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi Dan Aplikasi, Jakarta: Salemba Humanika, 2008, h. 41 34 Warner J. Saverin Dan James Tankard, Teori Komunikasi: Sejarah, Metode Dan Terapan Dalam Media Massa, Jakarta: Media Grup 2007 h. 264

1. Fungsi Media Massa

Para ahli banyak merumuskan fungsi media massa, secara pemahaman sederhana fungsi media massa tetep pada fungsinya sebagai penyampai informasi melalui media. Menurut Elvinaro, media massa berfungsi sebagai pemberi informasi, sarana edukasi, pengawas, pewarisan nilai-nilai, hiburan dan persuasif. Dari enam fungsi media massa yang paling menonjol adalah fungsi sebagai informasi. 35 Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan fungsi dari media massa. Menurut Jay Black dan Federick C. Whithey 1998 fungsi dari media massa antara lain : 36 a. To inform menginformasikan b. To entertainment memberi hiburan c. To persuade membujuk dan d. Transmission of the culture tranmisi budaya

2. Media Massa Elektronik

Media massa elektronik terbagi menjadi dua yaitu radio dan televisi. Radio merupakan media elektronik yang hanya menggunakan audio suara, sedangkan televisi merupakan media elektronik menggunakan audio dan visual suara dan gambar. Namun kefungsiannya sama saja, yaitu sebagai perantara atau alat untuk 35 Elvinaro Adrianto dan Lukiati Erdinaya, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Bandung: siombiosa rekatama media, 2007, h. 32 36 Nuruddin, Pengantar Komunikasi Massa , Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2007, h. 67 menyampaikan informasi. Keduanya juga sama memilki program acara dalam penyiarannya. Produksinya saja yang jelas jauh berbeda. Pada produksi penyiaran program televisi, sejatinya menampikan gambar, membutuhkan kamera untuk merekam acara atau peristiwa yang ingin disampaikan, kamera merupakan senjata bagi tim produksi televisi. Sedangkan radio membutuhkan tape recorder alat perekam saja untuk mendapatkan informasi yang ingin disampaikan. Berlangsungnya proses penyiaran itu berarti bahwa mata acara yang berbentuk audio siaran radio atau audiovisual siaran televisi terkirim melalui gelombang elektromagnetis dan kemudian dapat diterima didengar atau dilihat oleh khalayak melauipesawat penerima radio dan televisi. 37

3. Radio

Radio adalah teknologi yang digunakan untuk mengirim sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik gelombang elektromagnetik. Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan juga bisa merambat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkat seperti molekul udara. 38 Dari beberapa media massa yang ada, radio tergolong media yang praktis. Dilihat dari penggunaannya radio sangat mudah, terlebih jaman sekarang ini radio mudah saja didengar melaui telepon genggam. Media radio juga sangat murah, 37 Hidajanto Kamal dan Andi Fachruddin, Dasar-dasar Penyiaran, Jakarta: Kencana, 2011 H. 185 38 Hasan Asy’ari Oramahi, Jurnalistik Radio, Jakarta : Erlangga, 2012 h. 120 artinya tidak memerlukan biaya yang banyak untuk dapat mengakses dan menggunakan radio. Namun demikian setiap media massa pun memilki kelebihan pastinya ada beberapa kekurangannya pula. Kelebihan Radio 1. Dapat di dengar, yakni tidak mendominasi panca indera 2. Cepat 3. Harganya murah 4. Membantu penyandang cacat seperti buta Kelemahan Radio 1. Tidak dinikmati oleh orang yang tuli 2. Kurang diologis 3. Gangguan alat 4. Bersifat selintas dan sekilas Sama seperti media lainnya, kelebihan dan kelemahan radio dimaknai sebagai pencapaian pada penciptaan teknologi oleh manusia yang bertujuan untuk memudahkan akses dan penggunaannya oleh masyarakat. Oleh karena itu setiap media memiliki karakteristik sendiri.

a. Karakteristik Radio

1. Sifat Radio Sifat radio tidak jauh beda dengan definisinya. Radio adalah media audio saja. Jurnalistik media elektronik auditif atau jurnalistik radio siaran,