Organisasi Internasional Kerangka Teoritis
14
Kemudian, data tersebut dianalisis dengan sifat induktifkualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
21
Dalam menganalisi data, penulis akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut: pertama, menghimpun literature dan dokumen-dokumen yang relevan
sebagai sumber data dan informasi. Kedua, memilah atau mengklasifikasi data atau informasi secara sistematis. Ketiga, mengadakan analisis dengan metode dan
teknik pengumpulan data yang tepat untuk dikaji berdasarkan kerangka dasar teori. Keempat, pencapaian kesimpulan dari penelitian.
G. Sistematika Penulisan
Pada Skripsi ini terdapat beberapa BAB dan Sub BAB. BAB pertama, Pendahuluan, membahas latar belakang masalah penelitian, pertanyaan, tujuan
dan manfaat , tinjauan pustaka, kerangka teori, dan metode penelitian. BAB kedua, membahas tentang kondisi hak asasi manusia di Indonesia, dimana
kebebasan beragama dan berkeyakinan menjadi salah satu isu yang penting diperhatikan di Indonesia. BAB ketiga, membahas mekanisme hak asasi manusia
Perserikatan Bangsa Bangsa. BAB keempat, upaya Perserikatan Bangsa Bangsa dalam mendorong perlindungan kebebasan beragama dan berkeyakinan di
Indonesia tahun 2012.
21
Sugiyono, metode penelitian, 9
15
BAB II
Kondisi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di Indonesia
A. Kondisi Hak Asasi Manusia di Indonesia
Indonesia dikenal citra dalam kancah internasional sebagai negara yang demokratis dan menghormati HAM. Dalam aspek normatif Indonesia telah pula
memiliki instrumen hukum yang menunjang untuk penegakkan HAM. Namun kenapa sampai sekarang di tataran domestik masih saja muncul pelanggaran
HAM. Berikut Menurut Aminuddin Syarif, Peneliti HAM:
22
“Kondisi HAM di Indonesia dari semenjak kemerdekaan hingga sekarang era reformasi secara normatif sudah cukup baik dari aspek formal
perundang-undangan kita. Semisal, UU HAM, pembentukan Komnas HAM, Komnas Perempuan, dan komisi yang lain, hingga ratifikasi
instrumen HAM internasional. Dalam aspek tersebut, dari rezim satu ke rerim yang lain menunjukkan grafik linier kemajuan kondisi HAM di
Indonesia. Begitu pun dengan Perkembangan demokrasi kita Sudah cukup baik dibandingkan negara yang lain. Akan tetapi, dalam implementasi
penegakkan hukum HAM sesuai UU yang sudah di ratifikasi, Pemerintah Indonesia belum maksimal dan belum sesuai yang diharapkan. Ternyata
masih banyak peristiwa pelanggaran HAM dari setiap rezim kekuasaan. Hal tersebut dikarenakan kondisi politik domestik yang tidak memiliki
political will untuk menegakkan HAM.”
22
Wawancara Aminuddin Syarif, Peneliti Hak Asasi Manusia, di Kediaman beliau, Jakarta Selatan, Senin 11 Mei 2015, pukul 12.35-13.15 WIB.
16
Wacana HAM di Indonesia, sendiri, telah berlangsung seiring dengan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI. Secara garis besar
perkembangan pemikiran HAM di Indonesia dapat dibagi ke dalam beberapa periode: