Periode 1966-1998 Metode Penelitian

21 puluh tahun lebih terpasung di bawah rezim otoriter. Pada tahun ini Presiden Soeharto digantikan oleh B.J. Habibie yang kala itu menjabat sebagai wakil presiden. Menyusul berakhirnya pemerintah Orde Baru, pengkajian terhadap ebijakan pemerintah Orde Baru yang bertentangan dengan prinsip-prinsip HAM mulai dilakukan kelompok reformis dengan membuat perundang-undangan baru yang menjunjung prinsip-prinsip HAM dalam kehidupan ketatanegaraan dan kemasyarakatan. 30 Pada masa pemerintahan Habibie, perhatian pemerintah terhadap pelaksanaan HAM mengalami perkembangan signifikan. Lahirnya Tap MPR No. XVIIMPR1998 tentang HAM merupakan salah satu indikator keseriusan pemerintah menegakkan HAM. 31 Sejumlah konvensi HAM juga diratifikasi di antaranya: konvensi HAM PBB untuk kebebasan berserikat dan perlindungan hak untuk berorganisasi; konvensi menentang penyiksaan dan perlakuan kejam; konvensi penghapusan segala bentuk diskriminasi rasial; konvensi tentang penghapusan kerja paksa; konvensi tentang diskriminasi dalam pekerjaan dan jabatan; serta konvensi tentang usia minimum untuk diperbolehkan bekerja. 32 Kesungguhan pemerintahan B.J Habibie dalam perbaikan pelaksanaan HAM ditunjukan dengan pencanangan program HAM yang dikenal dengan istilah Rencana Aksi Nasional HAM, pada Agustus 1998. Komitmen pemerintah terhadap penegakan HAM juga ditunjukan dengan pengesahan UU tentang HAM, pembentukan Kantor Menteri Negara Urusan HAM yang kemudian digabung 30 Ubaedillah dan Rozak, Pendidikan Kewarganegaraan, 129 31 Ubaedillah dan Rozak, Pendidikan Kewarganegaraan, 129 32 Ubaedillah dan Rozak, Pendidikan Kewarganegaraan, 129 22 dengan Departemen Hukum dan Perundang-undangan menjadi Departemen Kehakiman dan HAM. Penambahan pasal khusus tentang HAM dalam amandemen UUD 1945, penerbitan Inpres tentang pengarusutamaan gender dalam pembangunan nasional , pengesahan UU tentang pengadilan HAM. 33 Di masa K.H. Abdurrahman Wahid, penegakan HAM bisa terbilang radikal dengan mencopot Jenderal Wiranto dari jabatan Menteri Koordinasi Politik dan Keamanan untuk mengurangi pengaruh militer dalam bidang politik dan hukum. selanjutnya, Penghormatan hak-hak sipil politik mengalami perkembangan. Kemudian, Pengakuan agama Konghucu sebagai salah satu agama resmi di Indonesia, penghapusan istilah Pribumi dan Non-Pribumi karena dianggap diskriminatif terhadap warga Tionghoa, pemisahan TNI dan Polri melalui TAP MPR No. VIMPR2000, serta pembentukan pengadilan HAM ad hoc pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Keppres No. 53 Tahun 2001. 34 Di masa Megawati, Di lain itu kasus HAM yang tak kalah penting yakni mandeknya proses pengadilan HAM Timor Timur dan pengadilan HAM Peristiwa Tanjung Priok. P enerapan darurat militer di Aceh pada wakti itu juga telah menyebabkan pelanggaran HAM dan krisis kemanusiaan. Selama enam bulan pertama penerapan darurat militer di Aceh terjadi 166 tindak kekerasan, 43 orang diculik, 54 orang hilang, dan 145 orang tewas terbunuh. Selama periode itu juga 33 Ubaedillah dan Rozak, Pendidikan Kewarganegaraan, 129 34 Olle k D’Jea ta k ue dala tulisa Refo asi da Nasi Pela gga a HAM di http:hukum.kompasiana.com20130710reformasi-dan-nasib-pelanggaran-ham-575723.html 23 terjadi 22 kasus kekerasan terhadap jurnalis. 35 Kemudian, sebuah pelanggaran HAM yang menonjol ketika di akhir kepemimpinan beliau adalah peristiwa pembunuhan Munir 2004. Kasus pembunuhan Munir menjadi sorotan publik yang banyak menguras perhatian dunia internasional maupun nasional dan mencoreng upaya reformasi di indonesia. 36 Dalam masa pemerintahan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono SBY selama dua periode, Penegakan HAM tidak menampakkan perkembangan apapun bahkan di nilai gagal. SBY tidak menindak lanjuti secara serius laporan hasil penyelidikan Komnas HAM yang sudah diserahkan ke Kejaksaan Agung. hal ini dapat dilihat dari bolak baliknya berkas perkara pelanggaran HAM berat dari Komnas HAM ke Kejagung begitupun sebaliknya dengan alasan penyelidikan tidak lengkap atau pengadilan HAM ad Hoc yang belum terbentuk. Sikap diam SBY ini menyiratkan kuatnya praktek impunitas Impunity terhadap pelaku pelanggaran HAM berat gros violation of human rights dimasa lampau karena tidak ada yang bertanggungjawab. Semisal janji SBY menuntaskan kasus pembunuhan Munir, ternyata sampai saat ini hanya isapan jempol belaka. 37 Di masa SBY, pula terhitung banyak terjadi peristiwa konflik sosial- horizontal sesama warga negara, baik berprespektif etnik kerusuhan dayak vs madura, kelompok rentan perempuan dan anak, dan agama kasus Ahmadiyah, 35 Baca: http:www.tempo.coreadnews2004031505540684Selama-Pemerintahan- Megawati-Penegakan-HAM-Mandek diakses Senin 12 Mei 2015. 36 Wawancara Hilal Safary, Peneliti HAM kebebasan beragama dan berkeyakinan, di Kantor SETARA Institute, Bendungan Hilir, Jakarta Selatan, Senin 11 Mei 2015, pukul 16.20-17.00 WIB. 37 Olle k D’Jea ta k ue dala tulisa Refo asi da Nasi Pela gga a HAM di http:hukum.kompasiana.com20130710reformasi-dan-nasib-pelanggaran-ham-575723.html