20
Gerombolan Pengacau Keamanan Talangsari 1989, Tragedi Kedung Ombo, peristuwa Trisakti, Semanggi I dan Semanggi II TSS, kerusuhan Mei 1998,
Penculikan sejumlah aktivis 9798, Kasus Timor Leste, Kasus Aceh, dan lain lain.
28
Di tengah kuatnya peran negara, suara perjuangan HAM dilakukan oleh kalangan organisasi non pemerintah atau Lembaga Swadaya Masyarakat LSM.
Upaya penegakan HAM oleh kelompok-kelompok non pemerintah membuahkan hasil yang menggembirakan di awal tahun 90-an. Kuatnya tuntutan penegakan
HAM dari kalangan masyarakat mengubah pendirian pemeritah Orde Baru untuk bersikap lebih akomodatif terhadap tuntutan HAM. Satu di antara siap akomodatif
pemerintah tercermin dalam persetujuan pemerintah terhadap pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Komnas HAM melalui keputusan
presiden. Kehadiran Komnas HAM adalah untuk memantau dan menyelidiki pelaksanaan HAM, memberi pendapat, pertimbangan, dan saran kepada
pemerintah perihal pelaksanaan HAM. Lembaga ini juga membantu pengembangan dan pelaksanaan HAM yang sesuai Pancasila dan UUD 1945.
Sayangnya, sebagai lembaga bentukan Orde Baru penegaan HAM tidak berdaya dalam mengungkap pelanggaran HAM berat yang dilakukan oleh negara.
29
5. Periode Pasca Orde Baru
Tahun 1998 adalah era paling penting dalam sejarah HAM di Indonesia. Lengsernya tampuk kekuasaan Orde Baru sekaligus menandai berakhirnya rezim
militer di indonesia dan datangnya era baru demokrasi dan HAM, setelah tiga
28
Lihat: http:www.kontras.orgindex.php?hal=siaran_persid=1710
29
Ubaedillah dan Rozak, Pendidikan Kewarganegaraan, 128
21
puluh tahun lebih terpasung di bawah rezim otoriter. Pada tahun ini Presiden Soeharto digantikan oleh B.J. Habibie yang kala itu menjabat sebagai wakil
presiden. Menyusul berakhirnya pemerintah Orde Baru, pengkajian terhadap ebijakan pemerintah Orde Baru yang bertentangan dengan prinsip-prinsip HAM
mulai dilakukan kelompok reformis dengan membuat perundang-undangan baru yang menjunjung prinsip-prinsip HAM dalam kehidupan ketatanegaraan dan
kemasyarakatan.
30
Pada masa pemerintahan Habibie, perhatian pemerintah terhadap pelaksanaan HAM mengalami perkembangan signifikan. Lahirnya Tap MPR No.
XVIIMPR1998 tentang HAM merupakan salah satu indikator keseriusan pemerintah menegakkan HAM.
31
Sejumlah konvensi HAM juga diratifikasi di antaranya: konvensi HAM PBB untuk kebebasan berserikat dan perlindungan hak
untuk berorganisasi; konvensi menentang penyiksaan dan perlakuan kejam; konvensi penghapusan segala bentuk diskriminasi rasial; konvensi tentang
penghapusan kerja paksa; konvensi tentang diskriminasi dalam pekerjaan dan jabatan; serta konvensi tentang usia minimum untuk diperbolehkan bekerja.
32
Kesungguhan pemerintahan B.J Habibie dalam perbaikan pelaksanaan HAM ditunjukan dengan pencanangan program HAM yang dikenal dengan istilah
Rencana Aksi Nasional HAM, pada Agustus 1998. Komitmen pemerintah terhadap penegakan HAM juga ditunjukan dengan pengesahan UU tentang HAM,
pembentukan Kantor Menteri Negara Urusan HAM yang kemudian digabung
30
Ubaedillah dan Rozak, Pendidikan Kewarganegaraan, 129
31
Ubaedillah dan Rozak, Pendidikan Kewarganegaraan, 129
32
Ubaedillah dan Rozak, Pendidikan Kewarganegaraan, 129