10
internasional, proliferasi senjata ringan dan kecil, tentara anak-anak, dan tenaga kerja anak-anak.
13
Pada studi ini, konsep human security berperan penting dalam membedah persoalan terkait upaya PBB dalam mendorong perlindungan Kebebasan
Beragama dan Berkeyakinan di Indonesia. Karena dalam kasus ini, konsep ini menjadi pisau analisa utama melihat perspektif keamanan manusia dalam hal ini
warga negara Indonesia memperoleh hak atas menjalani keberagamaannya dan keyakinannya di suatu negara. Kemudian, PBB sebagai sebuah organisasi
internasioanl yang membawa misi keamanan manusia lewat Deklarasi Universal Hak
Asasi Manusia,
berupaya melaksanakan
kewajibannya untuk
mengimplementasi norma-norma HAM di dalam melindungi kebebasan beragama dan berkeyakinan di Indonesia.
2. Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan
Berdasarkan kedua instrumen HAM pada Kovenan Internasional tentang Hak Hak Sipil dan politik pasal 18 dan deklarasi penghapusan segala bentuk
Intoleransi dan diskrimansi berdasarkan agama dan berkeyakinan pasal 6 serta Konstiusi Indonesia pasal 28 ayat E, definisi operasional kebebasan beragama dan
berkeyakinan meliputi untuk memeluk suatu agama atau keyakinan pilihannya sendiri, kebebasan baik secara sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain
menjalankan ibadah agama atau keyakinan sesuai yang dipervayainya, serta mematuhi, mengamalkan dan pengajaran secara terbuka atau tertutup, termasuk
13
Edy Prasetyono: 2-3
11
kebebasan berganti agama atau keyakinan, bahkan untuk tidak memeluk agama atau keyakinan sekaligus.
14
Pelanggaran hak atas kebebasan beragama dan berkeyakinan violation of rights to freedom of religion or belief adalah bentuk kegagalan atau kelalaian
negara dalam implementasi seperti campur tangan atas kebebasan orang atau tidak melindungi seseorang atau kelompok orang yang menjadi sasaran intoleransi atau
tindak pidana berdasarkan agama atau keyakinan. Dengan demikian, pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan adalah tindakan penghilangan,
pencabutan, pembatasan atau pengurangan hak dan kebebasan dasar seseorang ntuk beragamaberkeyakinan yang dilakukan oleh institusi negara, baik berupa
tindakan aktif by commision maupun tindakan pembiaran by omission.
15
Dalam studi kasus ini kebebasan beragama dan berkeyakinan merupakan sebuah isu HAM spesifik yang diangkat.
3. Organisasi Internasional
Organisasi internasional merupakan salah satu aktor dalam hubungan internasional. Pada awalnya organisasi internasional didirikan dengan tujuan
untuk mempertahankan peraturan-peraturan agar dapat berjalan tertib dalam rangka mencapai tujuan bersama dan sebagai suatu wadah hubungan antar bangsa
dan Negara agar kepentingan masing-masing Negara dapat terjamin dalam konteks hubungan internasional.
16
14
Ismail, SBY, 9-10
15
Ismail, SBY, 13
16
Le Roy A. Bennet dikutip Anak Agung, Hubungan Internasional, 91