Pertanyaan Penelitian Tujuan dan Manfaat Penelitian
9
the Copenhagen School mencoba memperluas objek rujukan referent object isu keamanan dengan tidak lagi berbicara melulu
“negara”, tetapi juga menyangkut keamanan “manusia”.
11
Pada tahun 1994 UNDP menjelaskan konsep human security yang mencakup: economic security, food security, health security, enviromental security, personal
security, community security, dan political security. Secara ringkas UNDP mendefinisikan human security sebagai : “first, safety from such chronic threats
such as hunger, disease, and repression. And, second, ...protection from sudden and hurtful disruptions in the patterns of daily life --- whether in homes, in jobs or
in communities ”. Jadi, secara umum, definisi human security menurut UNDP
mencakup “freedom from fear and freedom from want”.
12
Pemerintah Kanada secara eksplisit mengritik bahwa konsep human security UNDP terlalu luas dan hanya mengaitkan dengan dampak negatif pembangunan
dan keterbelakangan. UNDP mengabaikan “human insecurity resulting from violent conflict
”. Kritik senada juga dikemukakan oleh Norwegia. Menurut Kanada, human security adalah keamanan manusia yang doktrinnya didasarkan
pada Piagam PBB, Deklarasi Universal tentang Hak Azasi Manusia, dan Konvensi Jenewa. Langkah-langkah operasional untuk melindungi human
security dirumuskan dalam beberapa agenda tentang: pelarangan penyebaran ranjau, pembentukan International Criminal Court, HAM, hukum humaniter
11
Bob Sugeng Hadiwinata, Transformasi Isu dan Aktor di dalam Studi Hubungan Internasional: Dari Realisme hingga Konstruktivisme, h. 13 di Transformasi dalam Studi Hubungan Internasional,
P. Hermawan, Yulius [Ed], Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007
12
Edy Prasetyono: 2
10
internasional, proliferasi senjata ringan dan kecil, tentara anak-anak, dan tenaga kerja anak-anak.
13
Pada studi ini, konsep human security berperan penting dalam membedah persoalan terkait upaya PBB dalam mendorong perlindungan Kebebasan
Beragama dan Berkeyakinan di Indonesia. Karena dalam kasus ini, konsep ini menjadi pisau analisa utama melihat perspektif keamanan manusia dalam hal ini
warga negara Indonesia memperoleh hak atas menjalani keberagamaannya dan keyakinannya di suatu negara. Kemudian, PBB sebagai sebuah organisasi
internasioanl yang membawa misi keamanan manusia lewat Deklarasi Universal Hak
Asasi Manusia,
berupaya melaksanakan
kewajibannya untuk
mengimplementasi norma-norma HAM di dalam melindungi kebebasan beragama dan berkeyakinan di Indonesia.