ULIL AZMI NI1110044100026 Pemberian nafkah IDDAH dalam cerai gugat (analisis putusan perkara No. 1445/Pdt.G/2010/PA.JS)

i PEMBERIAN NAFKAH IDDAH DALAM CERAI GUGAT Analisis Putusan Perkara No. 1445Pdt.G2010PA.JS S K R I P S I Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Syariah S. Sy Oleh: M. ULIL AZMI NIM.1110044100026 PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA A H W A L S Y A K H S I Y Y A H FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH J A K A R T A 1437 H 2015 M ii iii iv v ABSTRAK M. ULIL AZMI. NIM. 1110044100026. “PEMBERIAN NAFKAH IDDAH DALAM CERAI GUGAT Analisis Putusan Perkara No. 1445Pdt.G2010PA.JS ” Program Studi Hukum Keluarga Islam, Konsentrasi Peradilan Agama, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 1436 H.2015 M. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pandangan hukum Islam dan hukum positif tentang hak nafkah iddah bagi istri dalam cerai gugat dan analisis pertimbangan dan putusan hakim yang memerintahkan tergugat untuk memberikan nafkah iddah kepada penggugat berdasarkann putusan perkara No. 1445Pdt.G2010PA.JS. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Yuridis Normatif. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Kualitatif. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah dokumen putusan perkara No. 1445Pdt.G2010PA.JS. dan wawancara dengan hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Sedangkan sumber data sekundernya adalah peraturan perundang-undangan perkawinan. Sedangkan teknik penulisannya berdasarkan Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum, Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa dalam hukum Islam, pemberian nafkah iddah dan mut’ah pada talak ba’in ini didasarkan pada pendapat Imam Hanafi. Ulama Hanafiyah berpendapat bahwa wanita tersebut berhak nafkah dan tempat tinggal secara bersama, kecuali jika wanita tersebut ber- iddah karena perpisahan disebabkan pelanggaran istri. Pendapat ini dikuatkan oleh Umar bin Khattab ra, Umar bin Abdul Aziz dan Sufyan Ats Tsauri. Sedangkan menurut Hukum Positif, pemberian nafkah iddah dan mut’ah didasarkan pada Pasal 41 huruf c UU No. 1 Tahun 1974 Jo. Pasal 149 KHI. Pasal 41 huruf c UU No. 1 Tahun 1974 yang men yatakan bahwa “Pengadilan dapat mewajibkan kepada bekas suami untuk memberikan biaya penghidupan danatau menentukan suatu kewajiban bagi bekas istri”. Dalam putusan PA Jakarta Selatan Nomor : 1445Pdt.G2010PA.JS ini pemberian nafkah iddah oleh majelis hakim juga didasarkan dengan putusan Mahkamah Agung RI nomor 137KAG2007 tanggal 19 September 2007. Mahkamah Agung RI nomor 137KAG2007 pemberian nafkah iddah didasarkan pada Pasal 41 huruf c UU No. 1 Tahun 1974 Jo. Pasal 149 KHI. Kata kunci: Nafkah Iddah, Cerai Gugat, Penetapan Pengadilan Agama. Pembimbing : Dr. H. Kamarusdiana, S.Ag., M.H. Daftar Pustaka : Tahun 1980 s.d. 2014 vi KATA PENGANTAR      Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Ilahi Rabby, Tuhan Seru Sekalian Alam, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini tanpa hambatan yang berarti. Shalawat dan salam sejahtera semoga tercurah kepada Nabi akhir zaman, penuntun umat, pemberi syafa’at, Nabi Muhammad SAW., beserta keluarga dan segenap sahabat- sahabat setianya hingga akhir zaman. Skripsi ini berjudul “Pemberian Nafkah Iddah Dalam Cerai Gugat Analisis Putusan Perkara No. 1445Pdt.G2010PA.JS. ”, ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Syariah S.Sy., dan juga sebagai bentuk nyata dari perjuangan penulis selama menuntut ilmu di Fakultas Syariah dan Hukum Program Studi Hukum Keluarga Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini terselesaikan berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu, melalui tulisan ini, izinkan penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada : 1. Dr. Asep Saepudin Jahar, MA., Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. H. Abdul Halim, M.Ag., dan Arip Purkon M.A., Ketua Prodi dan Sekretaris Prodi Hukum Keluarga, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. vii 3. Dr. H. Kamarusdiana, S.Ag., M.H., dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya selama membimbing penulis. 4. Dr. H. Yayan Sopyan, S.H., M.Ag., Penguji I, dan Hj. Hotnidah Nasution, M.Ag., selaku Penguji II yang telah memberikan saran dan masukannya kepada penulis dalam menyempurnakan penulisan skripsi ini. 5. Dr. Mohammad Ali Wafa, S.Ag., M.Ag., dosen pembimbing akademik, yang telah memberikan dorongan dan motivasi kepada penulis yang menyelesaikan penyusunan skripsi ini. 6. Segenap Civitas Akademik Program Studi Hukum Keluarga, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuannya kepada penulis selama duduk di bangku perkuliahan. 7. Pimpinan Perpustakaan Umum dan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta staf yang telah memberikan penulis fasilitas untuk menggandakan studi perpustakaan. 8. Segenap Hakim dan Staf Pengadilan Agama Jakarta Selatan yang memberikan data dan informasi yang penulis butuhkan. Penulis berdoa semoga sumbangsih yang telah mereka berikan menjadi catatan pahala di sisi Allah Swt. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, Amiin. Ciputat, 12 Oktober 2015 M. 28 Dzulhijjah 1436 H. Penulis

M. ULIL AZMI