12
b. Teknik Penulisan Skripsi Teknik penulisan yang digunakan adalah deskriptif analisis, yaitu
dengan cara menggambarkan permasalahan yang didasari pada data-data yang ada, lalu dianalisa lebih lanjut untuk kemudian diambil kesimpulan.
Adapun pedoman yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah tahun 2012. Penulisan ayat Al-
Qur’an dan Al-Hadits ditulis satu spasi, termasuk terjemahan Al-
Qur’an dan Al-Hadits dalam penulisannya diketik satu spasi meskipun kurang dari enam baris dan penulisan skripsi ini menggunakan
ejaan yang disempurnakan EYD, kecuali nama pengarang dan daftar pustaka ditulis diawal
F. Tinjauan Kajian Terdahulu
Dari sekian banyak literatur skripsi yang ada di Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, penulis menemukan data
yang berhubungan dengan pembahasan penelitian ini antara lain: 1. Penulis yang bernama Hani Nurhanipah tahun 2013, dengan judul skripsi,
“Hak Nafkah Iddah Istri Dalam Cerai Talak Akibat Nusyuz.” Tujuan
skripsi ini menjelaskan dan menguraikan tentang bagaimana pertimbangan majelis hakim yang telah memberikan hak nafkah iddah kepada istri dalam
cerai talak akibat istri nusyuz. 2. Penulis yang bernama Rohmad Heri Tri Cahyo tahun 2013, dengan judul
skripsi,
“Pelaksanaan Pembayaran Nafkah Iddah Yang Diakibatkan
13
Putusan Pengadilan Agama Cikarang Tahun 2013. ” Tujuan skripsi ini
menguraikan tentang pelaksanaan nafkah masa iddah di Pengadilan Agama Cikarang berdasarkan putusan tahun 2013.
3. Penulis yang bernama Edi Sutra Ritonga tahun 2013, dengan judul skripsi,
“Efektivitas Pasal 149 Ayat B Kompilasi Hukum Islam Tentang Ketentuan Nafkah Iddah Talak Bain atau Nusyuz Studi Analisis Putusan
Pengadilan Agama Nomor: 1228Pdt.G2010PA.JB. ” Tujuan skripsi ini
menguraikan tentang nafkah masa iddah menurut perspektif Kompilasi Hukum Islam dan implementasinya dalam putusan di Pengadilan Agama Jakarta Barat.
4. Penulis yang bernama Muhammad Fazrul Lizan tahun 2008, dengan judul skripsi,
“Nafkah Iddah Bagi Mantan Istri Korban Kekerasan Dalam Rumah
Tangga Analisis
Putusan Perkara
Nomor: 1038Pdt.G2008PA.JT.
” Tujuan skripsi ini menerangkan tentang nafkah
iddah menurut KHI, syariat dan juga pertimbangan majelis hakim dalam memutuskan hak nafkah iddah istri dikarenakan akibat dari kekerasan dalam
rumah tangga. Dari review yang saya lakukan, terlihat bahwa para peneliti memang sudah
banyak yang membahas mengenai masalah pembagian nafkah iddah baik itu dalam perkara cerai talak ataupun cerai gugat. Perbedaan penelitian ini dengan
peneliti terdahulu adalah bahwa dalam penelitian ini penulis menitik beratkan pada putusan hakim yang kontradiktif dengan ketentuan Hukum Islam, dimana
dalam ketentuan Hukum Islam, seorang istri yang melakukan cerai gugat tidak ada hak baginya untuk mendapatkan nafkah ‘iddah, sedangkan putusan hakim
14
pada perkara Nomor : 1445Pdt.G2010PA.JS membebankan kepada pihak Tergugat untuk memberikan nafkah iddah kepada Penggugat.
Ketentuan yang mengatur hak-hak istri dalam masa iddah hanya bisa diperoleh ketika suami yang mengajukan cerai, namun dalam kasus ini majelis
hakim rupanya mempunyai pertimbangan lain dikarenakan istri yang mengajukan cerai terhadap suaminya masih berhak mendapatkan hak-haknya dalam masa
iddah, ini menarik sekali bagi penulis untuk membahasnya, dikarenakan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelum pembahasan skripsi ini
memberikan inspirasi pada penulis untuk mengkaji lebih lanjut ditinjau dari segi mana dan apa yang menjadi dasar seorang majelis hakim memutuskan hak-hak
istri dalam masa iddah di perkara cerai gugat. Penulis juga fokus dengan analisis putusan di Pengadilan Agama Jakarta
Selatan agar pembahasan skripsi ini tidak melebar. Dengan demikian penulis menggarisbawahi bahwasannya bahasan ini tidak ada kesamaan isi dan
pertimbangan majelis hakim karena berdasarkan data yang diperoleh di Pengadilan Agama Jakarta Selatan.
G. Sistematika Penulisan