Pengolahan Data Tahap III Sudut 20

75 Berikut Grafik efesiensi kolektor per satuan waktu: 1.20 1.20 1.10 1.10 1.00 1.00 0.90 0.90 0.80 0.80 0.70 0.70 0.60 0.60 0.50 0.50 0.40 0.40 0.30 0.30 0.20 0.20 0.10 0.10 0.00 0.00 E fe si e n si 08:45 30032015 08:45 30032015 10:00 10:00 11:15 11:15 12:30 12:30 13:45 13:45 15:00 15:00 Waktu WIB Efesiensi Kolektor sudut 30 Derajat Tahap 2 Kolektor 1 Pada Tekanan Vacum 45 cmHg Kolektor 2 Pada Tekanan Vacum 40 cmHg Kolektor 3 Pada Tekanan Vacum 35 cmHg Gambar 4.18. Grafik Efesiensi Kolektor per Satuan Waktu pada Pengujian Tahap II Sudut 30 o

4.7. Pengolahan Data Tahap III Sudut 20

o 4.7.1. Energi yang sampai ke Kolektor Q incident Energi ini dapat dihitung sebagai berikut:   2 1 Idt A Q incident dimana: A = = Luas penampang dari pelat absorber m 2 0,2 m 2 Untuk menyelesaikan persamaan:   2 1 Idt A Q incident Harga  2 1 Idt dapat dihitung dari luas dibawah kurva dengan menggunakan metode travesium. Dimana setiap 1 menit 60 detik kita menghitung luas dibawah kurva sbb: X y y L     2 1 1 Universitas Sumatera Utara 76 Dimana 1 L : Luas daerah dibawah kurva intensitas dalam 1 menit 60 detik y : Intensitas saat awal penelitian pukul :08.00 WIB 1 y : Intensitas 1 menit kemudian X  : Waktu 1 menit 60 detik Berikut grafik intensitas matahari yang terjadi pada saat penelitian 900 900 850 850 800 800 750 750 700 700 650 650 600 600 550 550 500 500 450 450 400 400 350 350 300 300 250 250 200 200 150 150 100 100 In te n si ta s R a d ia si w m 2 08:00 08:00 09:00 04042015 09:00 04042015 10:00 10:00 11:00 11:00 12:00 12:00 13:00 13:00 14:00 14:00 15:00 15:00 16:00 16:00 Waktu WIB Besaran Radiasi Matahari Gambar 4.19. Grafik Intensitas Matahari Vs Waktu 4.7.1.1.Energi Yang Sampai Ke Kolektor 1 Penelitian dimulai pukul 08.00 WIB pada intensitas awal 276,9 Wm 2 dan intensitas tertinggi 920,6 Wm 2 pada pukul 12.35 WIB Dengan memperhatikan grafik intensitas matahari yang terjadi pada saat penelitian ini maka dapat kita hitung besarnya energi berguna kolektor Alat pemanas air tenaga surya sebagai berikut 60 2 4 , 279 9 , 276 1 X L   Universitas Sumatera Utara 77 2 1 16689 m Joule L  Sehingga luas dibawah kurva dalam 1 satu menit adalah 16689 Joulem 2 Karena air telah mencapai temperatur maksimum pada pukul 12.23 WIB maka besarnya luas di bawah kurva hingga pukul tersebut adalah 264 2 1 ........ L L L L    Dengan menggunakan bantuan MS Exel, maka didapat: 8726013  L Sehingga yang sampai pada kolektor adalah: 8726013 2 , 0 x Q incident  kJ J Q incident 1745,202 1745202   4.7.1.2.Energi Yang Sampai Ke Kolektor 2 Penelitian dimulai pukul 08.00 WIB pada intensitas awal 276,9 Wm 2 dan intensitas tertinggi 920,6 Wm 2 pada pukul 12.35 WIB. Dengan memperhatikan grafik intensitas matahari yang terjadi pada saat penelitian ini maka dapat kita hitung besarnya energi berguna kolektor Alat pemanas air tenaga surya sebagai berikut 60 2 4 , 279 9 , 276 1 X L   2 1 16689 m Joule L  Sehingga luas dibawah kurva dalam 1 satu menit adalah 16689 Joulem 2 Karena air telah mencapai temperatur maksimum pada pukul 12.16 WIB maka besarnya luas di bawah kurva hingga pukul tersebut adalah 257 2 1 ........ L L L L    Dengan menggunakan bantuan MS Exel, maka didapat: 8598135  L Universitas Sumatera Utara 78 Sehingga yang sampai pada kolektor adalah: 8598135 2 , 0 x Q incident  kJ J Q incident 1719,627 1719627   4.7.1.3.Energi Yang Sampai Ke Kolektor 3 Penelitian dimulai pukul 08.00 WIB pada intensitas awal 276,9 Wm 2 dan intensitas tertinggi 920,6 Wm 2 pada pukul 12.35 WIB. Dengan memperhatikan grafik intensitas matahari yang terjadi pada saat penelitian ini maka dapat kita hitung besarnya energi berguna kolektor Alat pemanas air tenaga surya sebagai berikut 60 2 4 , 279 9 , 276 1 X L   2 1 16689 m Joule L  Sehingga luas dibawah kurva dalam 1 satu menit adalah 16689 Joulem 2 Karena air telah mencapai temperatur maksimum pada pukul 11.38 WIB maka besarnya luas di bawah kurva hingga pukul tersebut adalah 219 2 1 ........ L L L L    Dengan menggunakan bantuan MS Exel, maka didapat: 8283798  L Sehingga yang sampai pada kolektor adalah: 7176963 2 , 0 x Q incident  kJ J Q incident 35,392 4 1 35392 4 1   4.7.2. Energi yang Diserap Air Q u Energi ini dapat dihitung sebagai berikut:   1 2 w w pw w u T T C m Q   Universitas Sumatera Utara 79 Dimana: m w = = Massa air kg 4kg C pw = = Panas jenis dari air kJkg. C 4,18 kJkg C T w1 = Temperatur awal air sebelum dipanaskan oleh kolektor C T w2 = Temperatur aktual air setelah dipanaskan oleh kolektor C 4.7.2.1.Energi yang diserap air di Tangki 1 Vakum 45 cmHg 67 , 28 21 , 56 18 , 4 4   x x Qu = 460,46 kJ 4.7.2.2.Energi yang diserap air di Tangki 2 Vakum 40 cmHg 27,89 55,07 18 , 4 4   x x Qu = 454,44 kJ 4.7.2.3.Energi yang diserap air di Tangki 3 Vakum 35 cmHg 13 , 27 52,91 18 , 4 4   x x Qu = 431,04 kJ Berikut Grafik jumlah energi yang diserap air pada pegujian tahap III sudut 20 o : 440 440 400 400 360 360 320 320 280 280 240 240 200 200 160 160 120 120 80 80 40 40 kJ 08:45 04042015 08:45 04042015 10:00 10:00 11:15 11:15 12:30 12:30 13:45 13:45 15:00 15:00 Waktu WIB Energi yang di Serap air di Tangki_1 45 cmHg Energi yang di Serap air di Tangki_2 40 cmHg Energi yang di Serap air di Tangki_3 35 cmHg Energi Yang diserap Air Pada Pengujian Tahap 3 Sudut 20 Derajat Gambar 4.20. Grafik Jumlah Energi yang Diserap Air pada Pengujian Tahap III Sudut 20 o Universitas Sumatera Utara 80 4.7.3. Efisiensi Kolektor Saat Suhu Air Maksimum Efisiensi kolektor untuk memanaskan air dengan menggunakan Refrigeran R-718 pada tekanan vakum 45 cmHg, 40 cmHg, dan 35 cmHg dapat dihitung sebagai berikut: incident Q Qu  η 4.7.3.1.Efesiensi Kolektor 1 pada tekanan vakum 45 cmHg 1745,202 460,46  η = 0,2638 = 26,38 4.7.3.2.Efesiensi Kolektor 2 pada tekanan vakum 40 cmHg 1719,627 454,44  η = 0,2642 = 26,42 4.7.3.3.Efesiensi kolektor 3 pada tekanan vakum 35 cmHg 35,392 4 1 431,04  η = 0,3002 = 30,02 Berikut Grafik efesiensi kolektor per satuan waktu: 1.6 1.6 1.5 1.5 1.4 1.4 1.3 1.3 1.2 1.2 1.1 1.1 1.0 1.0 0.9 0.9 0.8 0.8 0.7 0.7 0.6 0.6 0.5 0.5 0.4 0.4 0.3 0.3 0.2 0.2 0.1 0.1 0.0 0.0 E fe si e n si 08:45 04042015 08:45 04042015 10:00 10:00 11:15 11:15 12:30 12:30 13:45 13:45 15:00 15:00 Waktu WIB Kolektor 1 Pada Tekanan Vacum 45 cmHg Kolektor 2 Pada Tekanan Vacum 40 cmHg Kolektor 3 Pada Tekanan Vacum 35 cmHg Efesiensi Kolektor sudut 20 Derajat Tahap 3 Gambar 4.21. Grafik Efesiensi Kolektor per Satuan Waktu pada Pengujian Tahap III Sudut 20 o Universitas Sumatera Utara 81

4.8. Pengolahan Data Tahap III Sudut 30

Dokumen yang terkait

Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg dan 35 cmHg dengan Variasi Kemiringan Kolektor 400 dan 500.

1 50 148

Performansi Kolektor Surya Pemanas Air Dengan Penambahan External Helical Fins Pada Pipa Dengan Variasi Sudut Kemiringan Kolektor

0 0 6

PENGARUH SUHU TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN OPTIK BROKOLI SELAMA PROSES PENGERINGAN VAKUM DENGAN TEKANAN 15 cmHg

0 0 8

Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg, dan 35 cmHg dengan Variasi Sudut Kolektor 200 dan 300

0 0 32

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpindahan Panas - Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg, dan 35 cmHg dengan Variasi Sudut Kolektor 200 dan 300

0 0 24

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg, dan 35 cmHg dengan Variasi Sudut Kolektor 200 dan 300

0 0 6

PENGUJIAN PEMANAS AIR TENAGA SURYA SISTEM PIPA PANAS MENGGUNAKAN FLUIDA KERJA REFRIGERAN R-718 PADA TEKANAN VAKUM 45 cmHg, 40 cmHg DAN 35 cmHg DENGAN VARIASI SUDUT KOLEKTOR 20 DAN 30

0 0 15

Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg dan 35 cmHg dengan Variasi Kemiringan Kolektor 400 dan 500.

0 1 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perpindahan Panas - Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg dan 35 cmHg dengan Variasi Kemiringan Kolektor 400 dan 500.

0 0 32

PENGUJIAN PEMANAS AIR TENAGA SURYA SISTEM PIPA PANAS MENGGUNAKAN FLUIDA KERJA REFRIGERAN R-718 PADA TEKANAN VAKUM 45 cmHg, 40 cmHg DAN 35 cmHg DENGAN VARIASI KEMIRINGAN KOLEKTOR 40 DAN 50

0 0 16