Data Cuaca Saat Penelitian Berlangsung

96

4.11. Data Cuaca Saat Penelitian Berlangsung

4.11.1. Penelitian Tahap I Sudut 20 84 80 76 72 68 64 60 56 52 48 44 40 36 32 28 08:45 18032015 10:00 11:15 12:30 13:45 15:00 Waktu WIB Besaran Kelembapan dan temperatur Lingkungan Kelembapan RH Temperatur Lingkungan °C Gambar 4.35. Grafik Tingkat Kelembapan dan Temperatur Lingkungan saat Penelitian Tahap I sudut 20 Dari gambar diatas, di jelaskan saat pemanasan air di tangki 1 saat suhu puncak terjadi, yaitu pada pukul 13.51, tercatat temperatur lingkungan bernilai 37,92 C dengan kelembapan 49,3 . Pada pukul 13.45 saat suhu puncak pemanasan terjadi di tangki 2, temperatur lingkungan tercatat sebesar 36,5 C dan RHnya bernilai 51,6 . Sedangkan di tangki 3, besar temperatur lingkungan dan kelembapan saat pemanasan di suhu puncak yaitu pukul 13.13 masing masing bernilai 35,5 C dan 54,3. 4.11.2. Penelitian Tahap I Sudut 30 84 84 80 80 76 76 72 72 68 68 64 64 60 60 56 56 52 52 48 48 44 44 40 40 36 36 32 32 28 28 08:45 17032015 08:45 17032015 10:00 10:00 11:15 11:15 12:30 12:30 13:45 13:45 15:00 15:00 Waktu WIB Besar Kelembapan dan Suhu Lingkungan Kelembapan RH Temperatur Lingkungan °C Gambar 4.36. Grafik Tingkat Kelembapan dan Temperatur Lingkungan saat Penelitian Tahap I sudut 30 Universitas Sumatera Utara 97 Dari gambar diatas, di jelaskan saat pemanasan air di tangki 1 saat suhu puncak terjadi, yaitu pada pukul 12.03, tercatat temperatur lingkungan bernilai 35,18 C dengan kelembapan 54,7 . Pada pukul 11.51 saat suhu puncak pemanasan terjadi di tangki 2, temperatur lingkungan tercatat sebesar 34,81 C dan RHnya bernilai 54 . Sedangkan di tangki 3, besar temperatur lingkungan dan kelembapan saat pemanasan di suhu puncak yaitu pukul 12.04 masing masing bernilai 35,5 C dan 54,9. 4.11.3. Penelitian Tahap II Sudut 20 84 84 80 80 76 76 72 72 68 68 64 64 60 60 56 56 52 52 48 48 44 44 40 40 36 36 32 32 28 28 08:45 31032015 08:45 31032015 10:00 10:00 11:15 11:15 12:30 12:30 13:45 13:45 15:00 15:00 Waktu WIB Besaran Kelembapan dan Tempertur Lingkungan Kelembapan RH Temperatur Lingkungan °C Gambar 4.37. Grafik Tingkat Kelembapan dan Temperatur Lingkungan saat Penelitian Tahap II sudut 20 Dari gambar diatas, di jelaskan saat pemanasan air di tangki 1 saat suhu puncak terjadi, yaitu pada pukul 13.13, tercatat temperatur lingkungan bernilai 33,52 C dengan kelembapan 62,1 . Pada pukul 13.28 saat suhu puncak pemanasan terjadi di tangki 2, temperatur lingkungan tercatat sebesar 36,17 C dan RHnya bernilai 58,1 . Sedangkan di tangki 3, besar temperatur lingkungan dan kelembapan saat pemanasan di suhu puncak yaitu pukul 13.07 masing masing bernilai 33,8 C dan 63. Universitas Sumatera Utara 98 4.11.4. Penelitian Tahap II Sudut 30 80 80 76 76 72 72 68 68 64 64 60 60 56 56 52 52 48 48 44 44 40 40 36 36 32 32 08:45 30032015 08:45 30032015 10:00 10:00 11:15 11:15 12:30 12:30 13:45 13:45 15:00 15:00 Waktu WIB Besaran Kelembapan dan Tempertur Lingkungan Kelembapan RH Temperatur Lingkungan °C Gambar 4.38. Grafik Tingkat Kelembapan dan Temperatur Lingkungan saat Penelitian Tahap II sudut 30 Dari gambar diatas, di jelaskan saat pemanasan air di tangki 1 saat suhu puncak terjadi, yaitu pada pukul 12.21, tercatat temperatur lingkungan bernilai 34,7 C dengan kelembapan 54,4 . Pada pukul 11.12 saat suhu puncak pemanasan terjadi di tangki 2, temperatur lingkungan tercatat sebesar 33,4 C dan RHnya bernilai 62,6 . Sedangkan di tangki 3, besar temperatur lingkungan dan kelembapan saat pemanasan di suhu puncak yaitu pukul 11.06 masing masing bernilai 33,4 C dan 63,7. 4.11.5. Penelitian Tahap III Sudut 20 64 64 62 62 60 60 58 58 56 56 54 54 52 52 50 50 48 48 46 46 44 44 42 42 40 40 38 38 36 36 34 34 32 32 30 30 08:00 08:00 09:00 04042015 09:00 04042015 10:00 10:00 11:00 11:00 12:00 12:00 13:00 13:00 14:00 14:00 15:00 15:00 16:00 16:00 Waktu WIB Besaran Radiasi Matahari Kelembapan RH Temperatur Lingkungan °C Gambar 4.39. Grafik Tingkat Kelembapan dan Temperatur Lingkungan saat Penelitian Tahap III sudut 20 Universitas Sumatera Utara 99 Dari gambar diatas, di jelaskan saat pemanasan air di tangki 1 saat suhu puncak terjadi, yaitu pada pukul 12.23, tercatat temperatur lingkungan bernilai 41,2 C dengan kelembapan 38,4 . Pada pukul 12.16 saat suhu puncak pemanasan terjadi di tangki 2, temperatur lingkungan tercatat sebesar 46,4 C dan RHnya bernilai 33,4 . Sedangkan di tangki 3, besar temperatur lingkungan dan kelembapan saat pemanasan di suhu puncak yaitu pukul 11.37 masing masing bernilai 45,3 C dan 34. 4.11.6. Penelitian Tahap III Sudut 30 84 84 80 80 76 76 72 72 68 68 64 64 60 60 56 56 52 52 48 48 44 44 40 40 36 36 32 32 28 28 09:00 11042015 09:00 11042015 10:00 10:00 11:00 11:00 12:00 12:00 13:00 13:00 14:00 14:00 15:00 15:00 16:00 16:00 Waktu WIB Kelembapan RH Temperatur Lingkungan °C Besaran Kelembapan dan Temperatur Lingkungan Gambar 4.40. Grafik Tingkat Kelembapan dan Temperatur Lingkungan saat Penelitian Tahap III sudut 30 Dari gambar diatas, di jelaskan saat pemanasan air di tangki 1 saat suhu puncak terjadi, yaitu pada pukul 14.34, tercatat temperatur lingkungan bernilai 32,7 C dengan kelembapan 66,5 . Pada pukul 14.15 saat suhu puncak pemanasan terjadi di tangki 2, temperatur lingkungan tercatat sebesar 33,5 C dan RHnya bernilai 66 . Sedangkan di tangki 3, besar temperatur lingkungan dan kelembapan saat pemanasan di suhu puncak yaitu pukul 14.12 masing masing bernilai 33,4 C dan 65,8. Universitas Sumatera Utara 100 4.11.7. Uji Regresi dan Korelasi Pemanas Air Tenaga Surya Sudut 20 Untuk mengetahui tingkat kesesuaian penelitian terhadap Pemanas Air Tenaga Surya maka dilaksanakan uji regresi dan korelasi. Berikut uji Korelasi dan Regresi PATS saat pengujian pada kemiringan kolekktor 20 Tabel 4.3 Uji Korelasi Performansi PATS Saat Pengujian pada Kemiringan Kolektor 20 Eff 1 Eff 2 Eff 3 Temp Ling, °C RH, Solar Radiation, Wm² Eff 1 1 Eff 2 0.9368 1 Eff 3 0.9238 0.7457 1 Temp Ling, °C 0.4996 0.4182 0.5466 1 RH, -0.7375 -0.5772 -0.8379 -0.7981 1 Solar Radiation, Wm² 0.8231 0.7854 0.7877 0.8433 -0.8366 1 Saat dilakukan uji regresi pada data diatas, didapat nilai R square pada kolektor 1 sebesar 0,85443398, pada kolektor 2 sebesar 0,823513 dan pada kolektor 3 sebesar 0,842003. Tabel perhitungan regresi terlampir Dapat dilihat dari table korelasi sudut pengujian 20 , nilai efisiensi baik pada kolektor 1,2 ataupun 3 berhubungan sejajar dengan temperatur lingkungan dan intensitas radiasi matahari. Namun nilai efisiensi berbanding terbalik dengan kelembapan udara saat pengujian. Pada hasil uji regresi terhadap kolektor 1, 2 dan 3 ditunjukkan bahwa cuaca sangat mempengaruhi performansi dari PATS. Semakin baik cuaca saat penilitian, maka performansi PATS akan semakin baik pula. Hal lainnya yang sangat mempengaruhi terhadap performansi PATS selain cuaca adalah tingkat isolator atau peredaman terhadap panas yang telah diserap kolektor ataupun air di tangki agar tidak lari ke lingkungan. Universitas Sumatera Utara 101 4.11.8. Uji Regresi dan Korelasi Pemanas Air Tenaga Surya Sudut 30 Untuk mengetahui tingkat kesesuaian penelitian terhadap Pemanas Air Tenaga Surya maka dilaksanakan uji regresi dan korelasi. Berikut hasil uji Korelasi dan Regresi PATS saat pengujian pada kemiringan kolektor 30 Tabel 4.4 Uji Korelasi Performansi PATS Saat Pengujian pada Kemiringan Kolektor 30 Eff 1 Eff 2 Eff 3 Temp Ling, °C RH, Solar Radiation, Wm² Eff 1 1 Eff 2 0.9866 1 Eff 3 0.9607 0.9684 1 Temp Ling, °C 0.9121 0.9091 0.9088 1 RH, -0.8469 -0.8262 -0.8152 -0.8308 1 Solar Radiation, Wm² 0.9151 0.9012 0.8889 0.9484 -0.9438 1 Saat dilakukan uji regresi pada data diatas, didapat nilai R square pada kolektor 1 sebesar 0,8588, pada kolektor 2 sebesar 0,8433 dan pada kolektor 3 sebesar 0,8381. Tabel perhitungan regresi terlampir Dapat dilihat dari table korelasi sudut pengujian 30 , nilai efisiensi baik pada kolektor 1,2 ataupun 3 berhubungan sejajar dengan temperatur lingkungan dan intensitas radiasi matahari. Namun nilai efisiensi berbanding terbalik dengan kelembapan udara saat pengujian. Pada hasil uji regresi terhadap kolektor 1, 2 dan 3 ditunjukkan bahwa cuaca sangat mempengaruhi performansi dari PATS. Semakin baik cuaca saat penilitian, maka performansi PATS akan semakin baik pula. Hal lainnya yang sangat mempengaruhi terhadap performansi PATS selain cuaca adalah tingkat isolator atau peredaman terhadap panas yang telah diserap kolektor ataupun air di tangki agar tidak lari ke lingkungan. Universitas Sumatera Utara 102

4.12. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg dan 35 cmHg dengan Variasi Kemiringan Kolektor 400 dan 500.

1 50 148

Performansi Kolektor Surya Pemanas Air Dengan Penambahan External Helical Fins Pada Pipa Dengan Variasi Sudut Kemiringan Kolektor

0 0 6

PENGARUH SUHU TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN OPTIK BROKOLI SELAMA PROSES PENGERINGAN VAKUM DENGAN TEKANAN 15 cmHg

0 0 8

Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg, dan 35 cmHg dengan Variasi Sudut Kolektor 200 dan 300

0 0 32

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpindahan Panas - Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg, dan 35 cmHg dengan Variasi Sudut Kolektor 200 dan 300

0 0 24

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg, dan 35 cmHg dengan Variasi Sudut Kolektor 200 dan 300

0 0 6

PENGUJIAN PEMANAS AIR TENAGA SURYA SISTEM PIPA PANAS MENGGUNAKAN FLUIDA KERJA REFRIGERAN R-718 PADA TEKANAN VAKUM 45 cmHg, 40 cmHg DAN 35 cmHg DENGAN VARIASI SUDUT KOLEKTOR 20 DAN 30

0 0 15

Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg dan 35 cmHg dengan Variasi Kemiringan Kolektor 400 dan 500.

0 1 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perpindahan Panas - Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg dan 35 cmHg dengan Variasi Kemiringan Kolektor 400 dan 500.

0 0 32

PENGUJIAN PEMANAS AIR TENAGA SURYA SISTEM PIPA PANAS MENGGUNAKAN FLUIDA KERJA REFRIGERAN R-718 PADA TEKANAN VAKUM 45 cmHg, 40 cmHg DAN 35 cmHg DENGAN VARIASI KEMIRINGAN KOLEKTOR 40 DAN 50

0 0 16