3
R-718 dan R-141b. Didapat hasilnya menunjukkan bahwa refrigerant R-718
mempunyai efesiensi maksimum 26 pada tekanan 30 cmHg dengan kemiringan absorber 30
o
. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti akan kembali menguji
dengan meneliti penggunaan refrigeran sekunder R-718 air pada variasi tekanan vakum 45 cmHg, 40 cmHg dan 35 cmHg dan variasi sudut kemiringan absorber
20
o
dan 30
o
. Hal ini dilakukan mengingat semakin besar tingkat kevakuman refrigeran, maka titik didih dari refrigeran akan semakin rendah sehingga
perubahan fasa akan semakin cepat yang mengakibatkan proses pemanasan air akan semakin baik. Selain itu peneliti juga akan melihat pengaruh sudut terhadap
efesiensi kolektor dan tingkatan suhu maksimum yang dapat dicapai. Berdasarkan hal-hal diatas, penulis memiilih kolektor surya sistem pipa panas dan refrigeran R-
718 untuk menjadi objek penelitian ini.
1.2. Perumusan Masalah
Alat Pemanas Air Tenga Surya PATS ada beberapa jenis, yaitu: alat yang menggunakan fluida sekunder sebagai media penghantar panas dan tanpa
menggunakan fluida sekunder. Pada sistem tanpa fluida sekunder, pemanasan dilakukan secara langsung, sedangkan dengan fluida sekunder cara kerjanya
dengan memanaskan fluida sekunder oleh kolektor, lalu fluida bersirkulasi di dalam pipa panas dan fluida tersebut memanaskan air pada tangki.
Pengkajian ini dilakukan untuk meneliti supaya memberikan hasil yang lebih baik terhadap pemanas air tenaga surya sistem pipa panas dengan fluida
kerja refrigeran R-718 pada tekanan vakum 45 cmHg, 40 cmHg dan 35 cmHg, dengan sudut kemiringan kolektor 20
dan 30
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan banyaknya masalah yang dijumpai dalam energi khususnya yang terdapat pada latar belakang dan juga menfokuskan penelitian, maka
eksperimen ini dibatasi hanya pada kajian eksperimen pemanas air tenaga surya
Universitas Sumatera Utara
4
sistem pipa panas dengan batasan berikut: 1. Fluida sekunder Refrigeran R- 718 pada tekanan vakum 45 cmHg di
kolektor 1, 40 cmHg di kolektor 2 dan 35 cmHg di kolektor 3 2. Kemiringan kolektor 20
dan 30 terhadap garis horizontal menghadap
timur 3. Lokasi penelitian berada pada 3,43
o
LU 98,44
o
BT
1.4. Tujuan Penelitian
1.4.1. Tujuan Umum Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
kemampuan optimum dari pemanas air tenaga surya sistem pipa panas dengan menggunakan refrigeran R-718 pada tekanan vakum 45 cmHg, 40cmHg dan 35
cmHg pada kemiringan absorber 20
o
dan 30
o
.
1.4.2. Tujuan khusus Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui suhu kolektor dan temperatur air pada pemanas air tenaga surya sistem pipa panas dengan menggunakan refrigeran R-718
2. Untuk mengetahui efisiensi kolektor pemanas air tenaga surya sistem pipa panas dengan fluida kerja refrigeran R-718 pada tekanan vakum 45
cmHg, 40 cmHg dan 35 cmHg. 3. Untuk mengetahui perbandingan temperatur maksimum air yang di
panaskan dan efisiensi kolektor pada kemiringan 20
o
dan 30
o
1.5. Manfaat Penelitian