Pengolahan Data Tahap II Sudut 20

63 = 0,3060 = 30,60 4.4.3.3.Efesiensi kolektor 3 pada tekanan vakum 35 cmHg 1633,516 485,5  η = 0,2972 = 29,72 Berikut Grafik efesiensi kolektor per satuan waktu: 0.80 0.80 0.70 0.70 0.60 0.60 0.50 0.50 0.40 0.40 0.30 0.30 0.20 0.20 0.10 0.10 0.00 0.00 E fe si e n si 08:45 17032015 08:45 17032015 10:00 10:00 11:15 11:15 12:30 12:30 13:45 13:45 15:00 15:00 Waktu WIB Efesiensi Kolektor sudut 30 Derajat Tahap 1 Kolektor 1 Pada Tekanan Vacum 45 cmHg Kolektor 2 Pada Tekanan Vacum 40 cmHg Kolektor 3 Pada Tekanan Vacum 35 cmHg Gambar 4.12. Grafik Efesiensi Kolektor per Satuan Waktu pada Pengujian Tahap I Sudut 30 o

4.5. Pengolahan Data Tahap II Sudut 20

o 4.5.1. Energi yang sampai ke Kolektor Q incident Energi ini dapat dihitung sebagai berikut:   2 1 Idt A Q incident dimana: A = = Luas penampang dari pelat absorber m 2 0,2 m 2 Untuk menyelesaikan persamaan:   2 1 Idt A Q incident Universitas Sumatera Utara 64 Harga  2 1 Idt dapat dihitung dari luas dibawah kurva dengan menggunakan metode travesium. Dimana setiap 1 menit 60 detik kita menghitung luas dibawah kurva sbb: X y y L     2 1 1 Dimana 1 L : Luas daerah dibawah kurva intensitas dalam 1 menit 60 detik y : Intensitas saat awal penelitian pukul :08.00 WIB 1 y : Intensitas 1 menit kemudian X  : Waktu 1 menit 60 detik Berikut grafik intensitas matahari yang terjadi pada saat penelitian 1100 1100 1000 1000 900 900 800 800 700 700 600 600 500 500 400 400 300 300 200 200 100 100 In te n si ta s R a d ia si w m 2 08:45 31032015 08:45 31032015 10:00 10:00 11:15 11:15 12:30 12:30 13:45 13:45 15:00 15:00 Waktu WIB Besaran Radiasi Matahari Gambar 4.13. Grafik Intensitas Matahari Vs Waktu Universitas Sumatera Utara 65 4.5.1.1.Energi Yang Sampai Ke Kolektor 1 Penelitian dimulai pukul 08.00 WIB pada intensitas awal 100,6 Wm 2 dan intensitas tertinggi 1104,4 Wm 2 pada pukul 10.49 WIB Dengan memperhatikan grafik intensitas matahari yang terjadi pada saat penelitian ini maka dapat kita hitung besarnya energi berguna kolektor Alat pemanas air tenaga surya sebagai berikut 60 2 1 , 98 6 , 100 1 X L   2 1 5961 m Joule L  Sehingga luas dibawah kurva dalam 1 satu menit adalah 5961 Joulem 2 Karena air telah mencapai temperatur maksimum pada pukul 13.13 WIB maka besarnya luas di bawah kurva hingga pukul tersebut adalah 314 2 1 ........ L L L L    Dengan menggunakan bantuan MS Exel, maka didapat: 7248066  L Sehingga yang sampai pada kolektor adalah: 7248066 2 , 0 x Q incident  J k J Q incident 1449,613 1449613,2   4.5.1.2.Energi Yang Sampai Ke Kolektor 2 Penelitian dimulai pukul 08.00 WIB pada intensitas awal 240,6 Wm 2 dan intensitas tertinggi 924,4 Wm 2 pada pukul 12.02 WIB Dengan memperhatikan grafik intensitas matahari yang terjadi pada saat penelitian ini maka dapat kita hitung besarnya energi berguna kolektor Alat pemanas air tenaga surya sebagai berikut 60 2 1 , 98 6 , 100 1 X L   Universitas Sumatera Utara 66 2 1 5961 m Joule L  Sehingga luas dibawah kurva dalam 1 satu menit adalah 5961 Joulem 2 Karena air telah mencapai temperatur maksimum pada pukul 13.13 WIB maka besarnya luas di bawah kurva hingga pukul tersebut adalah 329 2 1 ........ L L L L    Dengan menggunakan bantuan MS Exel, maka didapat: 8046972  L Sehingga yang sampai pada kolektor adalah: 8046972 2 , 0 x Q incident  kJ J Q incident 1609,394 1609394   4.5.1.3.Energi Yang Sampai Ke Kolektor 3 Penelitian dimulai pukul 08.00 WIB pada intensitas awal 240,6 Wm 2 dan intensitas tertinggi 924,4 Wm 2 pada pukul 12.02 WIB Dengan memperhatikan grafik intensitas matahari yang terjadi pada saat penelitian ini maka dapat kita hitung besarnya energi berguna kolektor Alat pemanas air tenaga surya sebagai berikut 60 2 1 , 98 6 , 100 1 X L   2 1 5961 m Joule L  Sehingga luas dibawah kurva dalam 1 satu menit adalah 5961 Joulem 2 Karena air telah mencapai temperatur maksimum pada pukul 13.13 WIB maka besarnya luas di bawah kurva hingga pukul tersebut adalah 308 2 1 ........ L L L L    Dengan menggunakan bantuan MS Exel, maka didapat: 6942855  L Universitas Sumatera Utara 67 Sehingga yang sampai pada kolektor adalah: 6942855 2 , 0 x Q incident  kJ J Q incident 1388,571 1388571   4.5.2. Energi yang Diserap Air Q u Energi ini dapat dihitung sebagai berikut:   1 2 w w pw w u T T C m Q   Dimana: m w = = Massa air kg 4kg C pw = = Panas jenis dari air kJkg. C 4,18 kJkg C T w1 = Temperatur awal air sebelum dipanaskan oleh kolektor C T w2 = Temperatur aktual air setelah dipanaskan oleh kolektor C 4.5.2.1.Energi yang diserap air di Tangki 1 Vakum 45 cmHg 26,00 50,56 18 , 4 4   x x Qu = 410,71kJ 4.5.2.2.Energi yang diserap air di Tangki 2 Vakum 40 cmHg 26,23 49,08 18 , 4 4   x x Qu = 381,968kJ 4.5.2.3.Energi yang diserap air di Tangki 3 Vakum 35 cmHg 45 , 26 48,84 18 , 4 4   x x Qu = 374,227kJ Universitas Sumatera Utara 68 Berikut Grafik jumlah energi yang diserap air pada pegujian tahap II sudut 20 o : 400 400 360 360 320 320 280 280 240 240 200 200 160 160 120 120 80 80 40 40 kJ 08:45 31032015 08:45 31032015 10:00 10:00 11:15 11:15 12:30 12:30 13:45 13:45 15:00 15:00 Waktu WIB Energi Yang diserap Air Pada Pengujian Tahap 2 sudut 20 Derajat Energi yang di Serap air di Tangki_1 45 cmHg Energi yang di Serap air di Tangki_2 40 cmHg Energi yang di Serap air di Tangki_3 35 cmHg Gambar 4.14. Grafik Jumlah Energi yang Diserap Air pada Pengujian Tahap II Sudut 20 o 4.5.3. Efisiensi Kolektor Saat Suhu Air Maksimum Efisiensi kolektor untuk memanaskan air dengan menggunakan Refrigeran R-718 pada tekanan vakum 45 cmHg, 40 cmHg, dan 35 cmHg dapat dihitung sebagai berikut: incident Q Qu  η 4.5.3.1.Efesiensi Kolektor 1 pada tekanan vakum 45 cmHg 1449,613 410,71  η = 0,283 = 28,3 4.5.3.2.Efesiensi Kolektor 2 pada tekanan vakum 40 cmHg 1609,394 381,968  η = 0,237 = 23,7 Universitas Sumatera Utara 69 4.5.3.3.Efesiensi kolektor 3 pada tekanan vakum 35 cmHg 1388,57 374,22  η = 0,2695 = 26,95 Berikut Grafik efesiensi kolektor per satuan waktu: 1.40 1.40 1.30 1.30 1.20 1.20 1.10 1.10 1.00 1.00 0.90 0.90 0.80 0.80 0.70 0.70 0.60 0.60 0.50 0.50 0.40 0.40 0.30 0.30 0.20 0.20 0.10 0.10 0.00 0.00 E fe si e n si 08:45 31032015 08:45 31032015 10:00 10:00 11:15 11:15 12:30 12:30 13:45 13:45 15:00 15:00 Waktu WIB Efesiensi Kolektor sudut 20 Derajat Tahap 2 Kolektor 1 Pada Tekanan Vacum 45 cmHg Kolektor 2 Pada Tekanan Vacum 40 cmHg Kolektor 3 Pada Tekanan Vacum 35 cmHg Gambar 4.15. Grafik Efesiensi Kolektor per Satuan Waktu pada Pengujian Tahap II Sudut 20 o

4.6. Pengolahan Data Tahap II Sudut 30

Dokumen yang terkait

Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg dan 35 cmHg dengan Variasi Kemiringan Kolektor 400 dan 500.

1 50 148

Performansi Kolektor Surya Pemanas Air Dengan Penambahan External Helical Fins Pada Pipa Dengan Variasi Sudut Kemiringan Kolektor

0 0 6

PENGARUH SUHU TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN OPTIK BROKOLI SELAMA PROSES PENGERINGAN VAKUM DENGAN TEKANAN 15 cmHg

0 0 8

Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg, dan 35 cmHg dengan Variasi Sudut Kolektor 200 dan 300

0 0 32

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpindahan Panas - Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg, dan 35 cmHg dengan Variasi Sudut Kolektor 200 dan 300

0 0 24

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg, dan 35 cmHg dengan Variasi Sudut Kolektor 200 dan 300

0 0 6

PENGUJIAN PEMANAS AIR TENAGA SURYA SISTEM PIPA PANAS MENGGUNAKAN FLUIDA KERJA REFRIGERAN R-718 PADA TEKANAN VAKUM 45 cmHg, 40 cmHg DAN 35 cmHg DENGAN VARIASI SUDUT KOLEKTOR 20 DAN 30

0 0 15

Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg dan 35 cmHg dengan Variasi Kemiringan Kolektor 400 dan 500.

0 1 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perpindahan Panas - Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg dan 35 cmHg dengan Variasi Kemiringan Kolektor 400 dan 500.

0 0 32

PENGUJIAN PEMANAS AIR TENAGA SURYA SISTEM PIPA PANAS MENGGUNAKAN FLUIDA KERJA REFRIGERAN R-718 PADA TEKANAN VAKUM 45 cmHg, 40 cmHg DAN 35 cmHg DENGAN VARIASI KEMIRINGAN KOLEKTOR 40 DAN 50

0 0 16