Refrigeran R-718 TINJAUAN PUSTAKA

28 2.4.6. Efisiensi dari Kolektor Efisiensi dari kolektor dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara energi berguna yang diberikan kolektor ke air dengan panas incident. Hal itu menurut Mehmet Esent [1] dapat dirumuskan sebagai berikut:   incident w w pw w Q T T C m 1 2   η ..............................................................2.20 Definisi efisiensi disini adalah kemampuan dari kolektor untuk memanasi air sampai suhu maksimum dalam rentang waktu tercepat. Semakin cepat didapat pemanasan suhu maksimum, maka akan semakin besar pula tingkat efisiensi yang diperoleh dan semakin lama rentang waktu pencapaian suhu maksimum, semakin kecil pula tingkat efisiensi yang didapat oleh kolektor.

2.5. Refrigeran R-718

Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan zat organik lainnya.Pada tekanan atmosfir R-718 air mendidih pada suhu 100 C dan membeku pada suhu 0 o C Apabila tekanannya dinaikkan maka titik didihnya semakin besar, sebaliknya bila tekanannya diturunkan titik didihnya lebih rendah. Pada tekanan vakum titik didih R-718 dibawah 100 o C seperti pada tekanan vakum 45 cmHg 0,4001 bar absolut R-718 akan mendidih pada suhu 75,80 C. Refrigeran R-718 akan berubah menjadi gas jika temperaturnya dinaikkan dari 75,80 C pada tekanan vakum 45 cmHg dan akan berubah menjadi cair jika suhunya diturunkan. Berikut akan ditampilkan sifat refrigeran R-718 pada tekanan vakum 45 cmHg, 40 cmHg dan 35 cmHg: Universitas Sumatera Utara 29 Tabel 2.4. Sifat R-718 pada tekanan vakum 45 cmHg 0,4001 bar absolut Properties R-718 Komposisi Hidrogen 11,19 Komposisi Oksigen 88,81 Massa jenis 1000 kgm 3 Pada tekanan 1 bar dan 0°C Tidak berasa dan tidak berbau Jenis warna Tidak berwarna Titik didih Titik didih pada 45 cmHg Specific heat liquid pada 45 cm Hg Specific heat vapour pada 45 cmHg Density liquid pada 45 cmHg Density vapour pada 45 cmHg Laten Heat pada 45 cmHg 100 o C 75,80 o C 4,1936 kJkg. o C 2,001 kJkg. o C 974,32 kgm 3 0,2498 kgm 3 2319,23 kJkg Tabel 2.5. Sifat R-718 pada tekanan vakum 40 cmHg 0,466 bar absolut Properties R-718 Titik didih Titik didih pada 40 cmHg Specific heat liquid pada 40 cm Hg Specific heat vapour pada 40 cmHg Density liquid pada 40 cmHg Density vapour pada 40 cmHg Laten Heat pada 40 cmHg 100 o C 79,54 o C 4,196 kJkg. o C 2,010 kJkg. o C 972,07 kgm 3 0,2885 kgm 3 2310,11 kJkg Universitas Sumatera Utara 30 Tabel 2.6. Sifat R-718 pada tekanan vakum 35 cmHg 0,533 bar absolut Properties R-718 Titik didih Titik didih pada 35 cmHg Specific heat liquid pada 35 cm Hg Specific heat vapour pada 35 cmHg Density liquid pada 35 cmHg Density vapour pada 35 cmHg Laten Heat pada 35 cmHg 100 o C 82,81 o C 4,199 kJkg. o C 2,020 kJkg. o C 969,99 kgm 3 0,2498 kgm 3 2301,53 kJkg Universitas Sumatera Utara 31

BAB III METODE PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg dan 35 cmHg dengan Variasi Kemiringan Kolektor 400 dan 500.

1 50 148

Performansi Kolektor Surya Pemanas Air Dengan Penambahan External Helical Fins Pada Pipa Dengan Variasi Sudut Kemiringan Kolektor

0 0 6

PENGARUH SUHU TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN OPTIK BROKOLI SELAMA PROSES PENGERINGAN VAKUM DENGAN TEKANAN 15 cmHg

0 0 8

Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg, dan 35 cmHg dengan Variasi Sudut Kolektor 200 dan 300

0 0 32

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpindahan Panas - Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg, dan 35 cmHg dengan Variasi Sudut Kolektor 200 dan 300

0 0 24

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg, dan 35 cmHg dengan Variasi Sudut Kolektor 200 dan 300

0 0 6

PENGUJIAN PEMANAS AIR TENAGA SURYA SISTEM PIPA PANAS MENGGUNAKAN FLUIDA KERJA REFRIGERAN R-718 PADA TEKANAN VAKUM 45 cmHg, 40 cmHg DAN 35 cmHg DENGAN VARIASI SUDUT KOLEKTOR 20 DAN 30

0 0 15

Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg dan 35 cmHg dengan Variasi Kemiringan Kolektor 400 dan 500.

0 1 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perpindahan Panas - Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg dan 35 cmHg dengan Variasi Kemiringan Kolektor 400 dan 500.

0 0 32

PENGUJIAN PEMANAS AIR TENAGA SURYA SISTEM PIPA PANAS MENGGUNAKAN FLUIDA KERJA REFRIGERAN R-718 PADA TEKANAN VAKUM 45 cmHg, 40 cmHg DAN 35 cmHg DENGAN VARIASI KEMIRINGAN KOLEKTOR 40 DAN 50

0 0 16