28
masyarakat yang meningkat sehingga investor bertambah dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan asli daerah.
Maka hipotesisnya adalah:
H1 : Pendapatan Asli Daerah berpengaruh positif terhadap pengalokasian
anggaran Belanja Modal
2.4.2 Hubungan Dana Alokasi Umum dengan Belanja Modal
Untuk mengatasi ketimpangan infrastruktur yang terdapat disetiap daerah, serta agar terciptanya Pertumbuhan Ekonomi yang merata,
Pemerintah Pusat mengeluarkan Dana Perimbangan berupa Dana Alokasi Umum DAU.
Dalam studi yang dilakukan oleh Legrenzi Milas 2001 dalam Abdullah dan Halim 2003 menemukan bukti empiris bawasanya dalam
jangka panjang transfer berpengaruh terhadap belanja modal dan pengurangan jumlah transfer dapat menyebabkan penurunan dalam
pengeluaran belanja modal. Hal ini memberikan adanya indikasi kuat bahwa perilaku belanja daerah khususnya belanja modal akan sangat dipengaruhi
sumber dana perimbangan yang diterima daerah melalui DAU. Maka hipotesisnya adalah:
H2 : Dana Alokasi Umum berpengaruh positif terhadap pengalokasian
anggaran Belanja Modal
2.4.3 Hubungan Dana Alokasi Khusus dengan Belanja Modal
Dana Alokasi Khusus DAK merupakan dana yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan
29
khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional khususnya untuk membiayai kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar
masyarakat yang belum mencapai standar tertentu atau untuk mendorong percepatan pembangunan daerah. Pemanfaatan DAK untuk kegiatan-kegiatan
tersebut diharapkan dapat meningkatkan pelayanan publik yang direalisasikan dalam belanja modal
Maka hipotesisnya adalah:
H3 : Dana Alokasi Khusus berpengaruh positif terhadap pengalokasian
anggaran Belanja Modal
2.4.4 Hubungan Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus dengan Belanja Modal
Suatu daerah otonom mampu berotonomi terletak pada kemampuan keuangan daerah. Artinya, daerah otonom harus memiliki kewenangan dan
kemampuan untuk menggali sumber - sumber keuangan sendiri, mengelola dan menggunakan keuangan sendiri yang cukup memadai untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintahan daerahnya. Untuk mengatasi ketimpangan infrastruktur yang terdapat disetiap daerah, serta agar terciptanya
Pertumbuhan Ekonomi yang merata, Pemerintah Pusat mengeluarkan Dana Perimbangan berupa Dana Alokasi Umum DAU dan Dana Aloksi Khusus.
Dalam studi yang dilakukan oleh Legrenzi Milas 2001 dalam Abdullah dan Halim 2003 menemukan bukti empiris bawasanya dalam
jangka panjang transfer dana perimbangan berpengaruh terhadap belanja modal dan pengurangan jumlah transfer dapat menyebabkan penurunan
30
dalam pengeluaran belanja modal. Hal ini memberikan adanya indikasi bahwa perilaku belanja daerah khususnya belanja modal akan sangat
dipengaruhi oleh PAD dan sumber dana perimbangan yang diterima daerah melalui DAU dan DAK.
Maka hipotesisnya adalah:
H4 : PAD, DAU, dan DAK secara simultan berpengaruh positif terhadap
belanja modal.
31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian