Uji Signifikansi Simultan Uji-F Uji Uji-t

43

3.9.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis berguna untuk memeriksa atau menguji apakah koefisien regresi yang didapat signifikan. Ada dua jenis koefisien regresi yang dapat dilakukan yaitu uji F dan uji t. 3.9.3.1 Uji Koefisien Determinasi R 2 Uji koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengetahui seberapa besar variasi variabel bisa dijelaskan dengan variasi variabel yang lain. Nilai koefisien ini antara 0 dan 1. Jika nilai koefisien mendekati angka nol, maka kemampuan variabel independen di dalam mempengaruhi variabel dependen di dalam penelitian amat terbatas tidak berpengaruh. Nilai koefisien yang mendekati angka satu, maka kemampuan variabel independen memberikan hampir semua informasi mengenai variabel dependen, artinya variabel independen berpengaruh secara sempurna terhadap variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang crosssection relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu timeseries biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi.

3.9.3.2 Uji Signifikansi Simultan Uji-F

Uji-F dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Dengan meng gunakan tingkat signifikansi α 5, maka ketentuannya sebagai berikut: 44 a. Jika nilai signifikansi F tingkat signifikansi 0,05 maka tidak ada pengaruh signifikan dari variabel bebas secara bersama- sama terhadap variabel terikat. b. Jika nilai signifikansi F tingkat signifikansi 0,05 maka ada pengaruh signifikan dari variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Ketentuan lain dengan menggunakan nilai F hitung dan F tabel sebagai berikut: a. Jika nilai F hitung ≤ nilai F tabel , maka tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari variabel independen terhadap variabel dependen. b. Jika nilai F hitung nilai F tabel , maka ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari variabel independen terhadap variabel dependen.

3.9.3.4 Uji Uji-t

Uji-t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen, artinya Uji-t digunakan untuk mengetahui secara parsial apakah setiap variabel bebas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Tingkat signifikansi yang digunakan di dalam penelitian adalah 5. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji dua rah dengan ketentuan sebagai berikut: 45 a. Jika nilai signifikansi 0,05 maka secara parsial variabel bebas tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. b. Jika nilai signifikansi 0,05 maka secara parsial variabel bebas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Kriteria pengujian dengan membandingkan t hitung dengan t tabel sebagai berikut: a. Jika nilai t hitung ≤ t tabel maka tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. b. Jika nilai t hitung t tabel maka ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. 46 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 DATA PENELITIAN

Sumatera adalah pulau keenam terbesar di dunia yang terletak di Indonesia, dengan luas 443.065,8 km 2 . Penduduk pulau ini sekitar 52.210.926 sensus 2010. Pulau Sumatera terletak di bagian barat gugusan kepulauan Nusantara. Di sebelah utara berbatasan dengan Teluk Benggala, di timur dengan Selat Malaka, di sebelah selatan dengan Selat Sunda, dan di sebelah barat dengan Samudra Hindia. Secara umum, pulau Sumatera didiami oleh bangsa Melayu, yang terbagi ke dalam beberapa suku. Suku suku besar ialah Aceh, Batak, Melayu, Minangkabau, Besemah, Suku Rejang, Ogan, Komering, dan Lampung. Di wilayah pesisir timur Sumatera dan di beberapa kota-kota besar seperti Medan, Batam, Palembang, Pekanbaru, dan Bandar Lampung, banyak bermukim etnis Tionghoa. Penduduk pulau Sumatera hanya terkonsentrasi di wilayah Sumatera Timur dan dataran tinggi Minangkabau. Mata pencaharian penduduk Sumatera sebagian besar sebagai petani, nelayan, dan pedagang. Penduduk Sumatera mayoritas beragama Islam dan sebagian kecil merupakan penganut ajaran Kristen Protestan, terutama di wilayah Tapanuli dan Toba- Samosir, Sumatera Utara. Di wilayah perkotaan, seperti Medan, Pekanbaru, Batam, Pangkal Pinang, Palembang, dan Bandar Lampung dijumpai beberapa penganut Buddha. 47 Pulau Sumatera merupakan pulau yang kaya dengan hasil bumi. Dari lima provinsi kaya di Indonesia, tiga provinsi terdapat di pulau Sumatera, yaitu provinsi Aceh, Riau dan Sumatera Selatan. Hasil-hasil utama pulau Sumatera ialah kelapa sawit, tembakau, minyak bumi, timah, bauksit, batu bara dan gas alam. Hasil-hasil bumi tersebut sebagian besar diolah oleh perusahaan-perusahaan asing, seperti misalnya PT Caltex yang mengolah minyak bumi di provinsi Riau. Beberapa kota di pulau Sumatera, juga merupakan kota perniagaan yang cukup penting. Medan kota terbesar di pulau Sumatera, merupakan kota perniagaan utama di pulau ini. Banyak perusahaan-perusahaan besar nasional yang berkantor pusat di sini. Pemerintahan di Sumatera dibagi menjadi sepuluh provinsi berdasarkan urutan pembentukannya: Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Aceh, Lampung, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, dan Kepulauan Riau Sebelum melakukan pembahasan mengenai data secara statistik harus terlebih dahulu memperhatikan data kota yang telah ditentukan sebagai sampel. Objek penelitian ini adalah kota yang ada di Pulau Sumatera. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling maka diperoleh sebanyak 14 perusahaan. Periode penelitian dimulai dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013. Metode analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data dimulai dengan mengumpulkan serta mengolah data yang diperlukan dengan 48 menggunakan Microsoft Excel. Selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian regresi berganda dengan menggunakan software Eviews 7.0. 4.2 ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.2.1 Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata mean, dan nilai standar deviasi. Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan dalam perhitungan statistik deskriptif adalah Pendapatan Asli Daerah PAD, Dana Alokasi Umum DAU, Dana Alokasi Khusus DAK, dan Belanja Modal. Berdasarkan analisis statistik deskriptif diperoleh gambaran sampel sebagai berikut. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif BM PAD DAU DAK Mean 144973.2 91046.33 435390.2 39514.76 Median 109353.5 39552.00 384230.5 28419.00 Maximum 470984.0 370922.0 1003116. 330158.0 Minimum 56727.00 6099.000 50491.00 17432.00 Std. Dev. 94582.81 99709.17 204932.2 47961.88 Skewness 1.715445 1.529615 0.907971 5.494858 Kurtosis 5.534995 4.286561 3.418432 33.72075 Jarque-Bera 31.84511 19.27473 6.077285 1862.943 Probability 0.000000 0.000065 0.047900 0.000000 Sum 6088873. 3823946. 18286387 1659620. Sum Sq. Dev. 3.67E+11 4.08E+11 1.72E+12 9.43E+10 Observations 42 42 42 42 Catatan : Angka-angka tersebut dinyatakan dalam jutaan rupiah Rp 000000 Sumber : Diolah dari software Eviews 7, 2015 49 Berdasarkan Tabel 4.1, dapat dilihat bahwa jumlah unit analisis N dalam penelitian ini adalah sebanyak 42 unit analisis yang terdiri dari 14 kota di Pulau Sumatera yang melaporkan Laporan Realisasi APBD dengan Standar Akuntansi Pemerintahan pada website http:www.djpk.kemenkeu.go.id pada periode tahun 2011-2013. Tabel 4.1 menjelaskan bahwa dalam jutaan rupiah : 1. Nilai minimum PAD X1 adalah 6099.000 sedangkan nilai maximum 370922.0 Rata-rata dari PAD adalah 91046.33 dengan standar deviasi sebesar 99709.17 dan jumlah data yang ada sebanyak 42. 2. Nilai minimum DAU X2 adalah 50491.00 sedangkan nilai maximum 100311. Rata – rata dari DAU adalah 435390.2 dengan standar deviasi sebesar 204932.2 dan jumlah data sebanyak 42. 3. Nilai minimum DAK X3 adalah 17432.00 sedangkan nilai maximum 330158.0. Rata-rata dari DAK adalah 39514.76 dengan standar deviasi sebesar 47961.88 dan jumlah data yang ada sebanyak 42. 4. Nilai minimum BM Y adalah 5627.00 sedangkan nilai maximum 470984.0. Rata-rata dari belanja modal Y adalah 144973.2 dengan standar deviasi sebesar 94582.81 dan jumlah data yang ada sebanyak 42.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Di Kabupaten Dan Kota Provinsi Aceh

5 75 107

Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Pendapatan lain-lain yang Dianggap Sah Terhadap Belanja Pemerintahan Daerah : Studi Kasus Kabupaten/ Kota di Propinsi Sumatera Utara.

7 108 82

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Jumlah Penduduk Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Belanja Daerah Pada Pemda Di Sumatera Utara

0 46 101

Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Lain-lain Pendapatan terhadap Belanja Daerah (Studi Kasus Kabupaten/ Kota di Propinsi Sumatera Utara)

1 39 84

Pengaruh Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Studi Empiris Di Kabupaten/ Kota Provinsi Aceh

1 53 124

Pengalokasian Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Asli Daerah Dalam Belanja Pemerintah Kota Di Sumatera Utara

3 30 131

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Terhadap Belanja Modal dengan Pertumbuhan Ekonomi sebagai Variabel Moderator (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten/Kota Sumatera Utara Tahun 2010-2014)

2 38 106

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Provinsi se Indonesia

0 36 72

The influence of original local government revenues, general allocation funds and special allocation funds to local government expenditures

0 12 99

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Belanja Modal pada Kota di Pulau Sumatera

0 0 12