27
Umum X2 terhadap Belanja Modal, dan pengaruh Dana Alokasi Khusus X3
terhadap Belanja Modal. Serta secara bersama-sama apakah ada pengaruh antara
ketiga variabel tersebut X1, X2, X3 terhadap belanja modal. 2.4 Hipotesis Penelitian
Menurut Cooper 1998 : 43, “ A proposition is a statement about concepts that may be judged as true or false
it fit refers to observable phenomena. When a proporsition is formulated for emprical testing, we call it hypothesi. As a declarative statement, a hypothesis is
of a tentative and conjectural nature. Hypotheses have also been described as statements in which we assign variables to cases
”.
Hipotesis merupakan dugaan sementara atau penjelasan sementara yang belum bisa dibuktikan sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menguji
apakah dugaan tersebut benar atau salah. Berdasarkan rumusan masalah, tinjauan teoritis, penelitian terdahulu, serta
kerangka konseptual, maka hipotesis dari penelitian ini antara lain sebagai berikut:
2.4.1 Hubungan Pendapatan Asli Daerah dengan Belanja Modal
Pada studi yang dilakukan Mardiasmo dalam Rundengan dkk 2013 mengemukakan bahwa selama ini PAD memiliki peran untuk pelaksanaan
otonomi daerah guna mencapai tujuan utama penyelengaraan otonomi daerah yang ingin meningkatkan pelayanan publik dan memajukan perekonomian
daerah. Pelayanan publik yang ditunjukkan melalui sarana dan prasarana yang memadai membuat masyarakat mamput melakukan aktivitas sehari
– harinya secara aman dan nyaman yang akan berpengaruh pada tingkat
produktivitasnya yang semakin meningkat, dan dengan adanya infrastruktur yang memadai akan menarik investor untuk membuka usaha di daerah
tersebut. Adanya pertambahan belanja modal berdampak pada produktivitas
28
masyarakat yang meningkat sehingga investor bertambah dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan asli daerah.
Maka hipotesisnya adalah:
H1 : Pendapatan Asli Daerah berpengaruh positif terhadap pengalokasian
anggaran Belanja Modal
2.4.2 Hubungan Dana Alokasi Umum dengan Belanja Modal
Untuk mengatasi ketimpangan infrastruktur yang terdapat disetiap daerah, serta agar terciptanya Pertumbuhan Ekonomi yang merata,
Pemerintah Pusat mengeluarkan Dana Perimbangan berupa Dana Alokasi Umum DAU.
Dalam studi yang dilakukan oleh Legrenzi Milas 2001 dalam Abdullah dan Halim 2003 menemukan bukti empiris bawasanya dalam
jangka panjang transfer berpengaruh terhadap belanja modal dan pengurangan jumlah transfer dapat menyebabkan penurunan dalam
pengeluaran belanja modal. Hal ini memberikan adanya indikasi kuat bahwa perilaku belanja daerah khususnya belanja modal akan sangat dipengaruhi
sumber dana perimbangan yang diterima daerah melalui DAU. Maka hipotesisnya adalah:
H2 : Dana Alokasi Umum berpengaruh positif terhadap pengalokasian
anggaran Belanja Modal
2.4.3 Hubungan Dana Alokasi Khusus dengan Belanja Modal