Pengadaan Sumber Daya Manusia

115

5.1.3.1.3 Perencanaan Terdiri dari Pengembangan Jenjang Karir

Perencanan sumber daya manusia rencana kebutuhan pegawai, namun tidak terdiri dari pengembangan jenjang karir. Hal itu disebabkan oleh pengadaan jumlah pegawai masih berdasarkan pada pemerintah kota Badan Kepegawaian Daerah. Jumlah ketersediaan pegawai dari perencanaan ini masih sebatas kontrak kerjapegawai tidak tetap dan pengaturan perpanjangan kontrak kerja masih tergantung pada pemerintah kota sehingga pengembangan jenjang karir belum dapat dilakukan. Urgensi dari pengembangan jenjang karir apabila jenjang karir dapat dilakukan untuk mempermudah manajemen sumber daya manusia. Pembagian klasifikasi dan pemenuhan kualifikasi masing-masing jabatan dapat dirancang pada pengembangan jenjang karir. Idealnya apabila menurut Permen PU No. 20PRTM2009 dan Permen PU No. 25PRTM2008, pada perencanaan sumber daya manusia tediri dari pengembangan jenjang karir. Sehingga dapat disusun rencana kedepan untuk masing-masing jabatan kerja.

5.1.3.2 Pengadaan Sumber Daya Manusia

Analisis pengadaan sumber daya manusia terdiri dari 2 komponen yaitu, penerimaan jumlah pegawai disesuaikan dengan kebutuhan wilayah manajemen kebakaran dan penerimaan jumlah pegawai disesuaikan dengan bencana yang mungkin terjadi pada wilayah perkotaan. Adapun Pembahasan masing-masing komponen yang termasuk kedalam pengadaan sumber daya manusia sebagai berikut: 116

5.1.3.2.1 Penerimaan Jumlah Pegawai disesuaikan dengan Kebutuhan

Wilayah Manajemen Kebakaran. Pengadaan sumber daya manusia di Dinas Kebakaran Kota Semarang tidak didasarkan pada kebutuhan atas wilayah manajemen kebakaran melainkan didasarkan pada jumlah unit atau sarana yang dimiliki. Hal tersebut di Dinas Kebakaran Kota Semarang belum difokuskan dan diprioritaskan pada pembuatan wilayah manajemen kebakaran. Sehingga pada poin ini 0 atau tidak sesuai dengan Permen PU No. 20PRTM2009 dan Permen PU No. 25PRTM2008 yaitu penerimaanpengadaan jumlah pegawai disesuaikan dengan kebutuhan wilayah manajemen kebakaran. Urgensi apabila tidak didasarkan pada kebutuhan terhadap wilayah manajemen kebakaran dapat berdampak pada waktu tanggap penanganan kebakaran yang dilakukan. Karena jarak wilayah manajemen kebakaran adalah maksimal 7,5 KM apabila diluar daerah tersebut termasuk daerah tidak terlindungi unprotected area. Tingkatan dari WMK adalah pos pemadam, sektor pemadam dan pemadam wilayah kota. Idealnya adalah jika didasarkan pada WMK dihitung berdasarkan luas maksimal WMK yaitu 7,5 KM dan terbagi dalam tingkatan organisasi pemadam kebakaran yaitu pos pemadam yang berdasarkan Permen PU No. 20PRTM 2009 melindungi maksimal 3 desakelurahan dengan jumlah regu jaga maksimal 2 regu jaga sehingga dapat dihitung jumlah kebutuhan personil. Kemudian untuk sektor pemadam membawahi maksimal 6 pos pemadam. 117

5.1.3.1.1 Penerimaan Jumlah Pegawai disesuaikan dengan Bencana yang

Mungkin Terjadi pada Wilayah Perkotaan. Peneriman jumlah pegawai selain didasarkan pada unit yang ada tetapi juga didasarkan pada banyaknya jumlah kejadian kebakaran yang terjadi di Kota Semarang. Pada tahun 2015 terjadi peningkatan kenjadian kebakaran di Kota Semarang sehingga penerimaan jumlah pegawai dibutuhkan banyak personil. Sehingga pada poin ini menunjukan sebesar 50 sesuai dengan Permen PU No. 20PRTM2009 dan Permen PU No. 25PRTM2008. Jumlah kebutuhan personil pemadam kebakaran di tahun 2016 sebanyak 576 personil. Perhitungan tersebut ditentukan dari jumlah ideal dalam 1 regu sebanyak 6 personil. Unitarmada yang dimiliki adalah 24 unit yang terbagi dalam 4 kelompok kerja sehingga dapat dihitung kebutuhan personil pemadam 1 adalah 24x6x4=576 dikurangi jumlah personil pemadam yang sudah ada 41 jadi total kekurangannya sebanyak 576-41= 535 personil. Sedangkan kebutuhan personil operator mobil sebanyak 24x4=96 dikurangi jumlah operator yang sudah ada yaitu 20 sehingga total kekurangannya 96-20=76 personil. Tingkat ketercapaian dalam pengadaan personil SDM dari perencanaan di tahun 2016 untuk jumlah perencanaan tenaga pemadam sebanyak 458 personil dan jumlah penerimaaan personil sebanyak 194 personil tenaga pemadam atau dalam presentase ketercapaian untuk tenaga pemadam sebesar 36,2 di tahun 2016. Sedangkan untuk tenaga operator mobil dari perencanan sebanyak 76 personil dalam realisasi penerimaan sebanyak 48 personil atau dalam presentase ketercapaian penerimaanpengadaan sebanyak 63,1. 118

5.1.4 Analisis Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan serta Sertifikasi