Data Reduction Reduksi Data Data Display Penyajian Data Conclusion DrawingVerification

52 dan teknik triangulasi yang paling banyak digunakan adalah dengan pemeriksaan melalui sumber yang lainnya. Menurut Lexy J. Moleong 2007:330, triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik trianggulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Denzin 1978 dalam Lexy J. Moleong, 2007:330, membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi teknik yaitu pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber data yang sama. Data diperoleh dan dikumpulkan dengan observasi dan wawancara mendalam dengan pedoman wawancara serta studi dokumentasi.

3.8 Teknik Analisis Data

Miles dan Huberman 1984, mengemukakan bahwa analisis data dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus menerus sampai tuntas, sehingga data jenuh. Analisis data yaitu data reduction, data display, dan conclusion Sugiyono, 2010:337.

3.8.1 Data Reduction Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran data yang jelas, yang pokok dan penting. 53

3.8.2 Data Display Penyajian Data

Penyajian data bisa dilakukan dengan uraian yang singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Penyajian data memudahkan untuk memahami data yang telah terkumpul, apa saja yang terjadi, dan mempermudah langkah selanjutnya

3.8.3 Conclusion DrawingVerification

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal. Kesimpulan yang dikemukakan harus didukung oleh bukti yang valid dan konsisten. 54

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Dinas Kebakaran Kota Semarang

Dinas Kebakaran Kota Semarang terletak di Jalan Madukoro Nomor 6 Semarang yang beranggotakan 444 personil, diantaranya 341 personil lapangan pemadam kebakaran yang terdiri dari 64 personil PNS, 35 personil non-PNS tahun 2014 dan 242 tambahan personil Non-PNS pada tahun 2016 serta 103 personil berada pada bidang lain. Jumlah tersebut dilengkapi dengan peralatan operasional, terutama peralatan pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Peralatan tersebut berfungsi untuk mengamankan dan melindungi bangunan- bangunan dan menyelamatkan manusia yang ada di Kota Semarang. Keberadaan Dinas Kebakaran Kota Semarang sebagai salah satu dinas yang ada di jajaran Pemerintah Kota Semarang yang bertugas memberikan pelayanan kebakaran antara lain: 1. Pelayanan pelatihan dan bimbingan penyuluhan penanggulangan kebakaran. 2. Pelayanan pemeriksaan gambar dan kelayakan peralatan pemadam kebakaran yang telah terpasang. 3. Pelayanan pemadam kebakaran. Keterlibatan Dinas Kebakaran untuk berdirinya sebuah kota sungguh tidak terpisahkan, apalagi Semarang merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang juga berfungsi sebagai Ibukota Provinsi Jawa Tengah, tentu harus memperhatikan dan menciptakan stabilitas keamanan, ketertiban dan perlindungan dari bencana kebakaran. 54