Pembahasan Analisis Keseluruhan Setiap Elemen Keterbatasan Penelitian

127 Urgensinya bahwa semua operator komunikasi adalah personil yang membutuhkan kualifikasi untuk dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik. Kualifikasi didapatkan dari diklat yang diikuti. Apabila tidak memiliki kualifikasi sesuai dengan bidangnya dapat berpengaruh terhadap keberhasilannya dalam menyelesaikan tugas. Idealnya menurut Permendagri No. 16 Tahun 2009, seorang operator komunikasi harus tersertifikasi sesuai dengan jabatannya yaitu sertifikasi operator komunikasi.

5.2 Pembahasan Analisis Keseluruhan Setiap Elemen

Terdapat 4 variabel dan 90 poin analisis tim pemadam kebakaran meliputi klasifikasi, kualifikasi kualifikasi jabatan fungsional dan struktural, perencanaan dan pengadaan, pengembangan, pendidikan dan pelatihan diklat serta sertifikasi sumber daya manusia. Hasil analisis menunjukan presentase elemen yang sesuai dengan peraturan adalah: 1. Klasifikasi sumber daya manusia sebesar 50 2. Kualifikasi sumber daya manusia 35,83 1 Kualifikasi jabatan fungsional pemadam sebesar 68,22 2 Kualifikasi jabatan struktural pemadam sebesar 3,44 3. Perencanaan dan pengadaan sumber daya manusia 58,33 1 Perencanaan sumber daya manusia sebesar 66,67 2 Pengadaan sumber daya manusia sebesar 50 4. Pengembangan, pendidikan dan pelatihan serta sertifikasi sumber daya manusia 24,10 1 Pengembangan sumber daya manusia sebesar 50 128 2 Pendidikan dan pelatihan sebesar 11,20 3 Sertifikasi sebesar 11,10 Hasil presentase rata-rata keseluruhan analisis kinerja tim menunjukan sebesar 42,06 sesuai dengan standar nasional yaitu Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 20PRTM2009 Tentang Pedoman Teknis Manajemen Proteksi Kebakaran di Perkotaan, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 25PRTM2008 Tentang Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Standar Kualifikasi Aparatur Pemadam Kebakaran di Daerah serta standar internasional yaitu National Fire Protection Association NFPA 1001 tentang Standard for Fire Fighter professional Qualifications, National Fire Protection Association NFPA 1500 tentang Standard on Fire Department Occupational Safety and Health Program.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Dalam setiap penelitian pasti mempunyai keterbatasan dan kelebihan, kelemahan dan juga kekuatan, begitu juga dalam penelitian ini. Ada beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain yaitu penelitian ini membandingkan dengan standar nasional Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 20PRTM2009 tentang Pedoman Teknis Manajemen Proteksi Kebakaran di Perkotaan, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 25PRTM2008 tentang Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2009 tentang Standar Kualifikasi Aparatur Pemadam 129 Kebakaran di Daerah, dan standar internasional yaitu National Fire Protection Association NFPA 1001 tentang Standard for Fire Fighter professional Qualifications, National Fire Protection Association NFPA 1500 tentang Standard on Fire Department Occupational Safety and Health Program. Sedangkan di tempat penelitian belum mengacu pada peraturan-peraturan tersebut sehingga banyak poin yang kurang sesuai dengan standar peraturan tersebut. 130

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Analisis kinerja tim sumber daya manusia pemadam kebakaran bidang operasional dan pengendalian meliputi; 1 klasifikasi, 2 kualifikasi, 3 perencanaan dan pengadaan sumber daya manusia, 4 pendidikan dan pelatihan serta sertifikasi sumber daya manusiapersonil pemadam kebakaran. Hasil analisis kinerja tim pemadam kebakaran bidang operasional dan pengendalian di Dinas Kebakaran Kota Semarang menunjukan 42,06 sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 20PRTM2009 tentang Pedoman Teknis Manajemen Proteksi Kebakaran di Perkotaan, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 25PRTM2008 tentang Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2009 tentang Standar Kualifikasi Aparatur Pemadam Kebakaran di Daerah, dan standar internasional yaitu National Fire Protection Association NFPA 1001 tentang Standard for Fire Fighter professional Qualifications, National Fire Protection Association NFPA 1500 tentang Standard on Fire Department Occupational Safety and Health Program. 1. Hasil analisis klasifikasi SDM personil pemadam kebakaran menunjukan bahwa 50 sesuai dengan Permen PU No. 20PRTM2009. 2. Hasil analisis kualifikasi SDM personil pemadam kebakaran yang terdiri dari kualifikasi jabatan fungsional dan struktural menunjukan bahwa 35,83 sesuai dengan Permendagri No. 16 Tahun 2009. 130